Tampilkan postingan dengan label Traveler. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveler. Tampilkan semua postingan

11 Oktober 2018

Kunjungan Wisata Ke Kampoeng Wisata Cinangneng

Perjalanan edukasi Adek dan saya kali ini adalah sebuah tempat wisata di kawasan Bogor. Tempat wisata ini merupakan sebuah kampung atau desa yang terintegrasi menjadi wadah edukasi sekaligus hiburan dan wisata.

Ketika masuk kita telah disambut dengan udara sejuk khas desa dan hamparan taman-taman hijau yang menyejukkan mata. Sebelum masuk, ada pengaturan rombongan. Adek dan teman-temannya masuk lebih dulu bersama para ‘teteh’[1] yang akan menjadi guide mereka sesuai paket wisata yang dipilih. Sedangkan orangtua dan guru yang mendampingi masuk setelah mendapatkan kalung kecil yang nanti bisa ditukarkan dengan makan malam.

Setelah masuk, Adek dan rombongan dibawa ke hall besar di mana sudah menanti para Teteh dan Mamang[2] yang memainkan gendang. Ini adalah awal dari tur edukasinya. Anak-anak diajarkan cara memainkan angklung, yaitu alat musik khas Sunda, Jawa Barat yang kebetulan adalah suku asal Ayah. Setiap anak memegang angklung dengan nada yang berbeda, dan Adek memegang angklung nada kelima atau ‘sol’.

19 April 2018

Kunjungan Edukatif ke Among Putro Sky World Taman Mini Indonesia Indah

Sekitar pertengahan Januari 2018 lalu, putri bungsu melakukan perjalanan edukatif ke sebuah wahana bertema luar angkasa di Taman Mini Indonesia Indah. Sebenarnya ia mengunjungi dua lokasi, yang satu ke Lubang Buaya dan yang ke dua di Among Putro SkyWorld Taman Mini Indonesia Indah ini.

[caption id="" align="alignleft" width="643"] Pintu Depan Gedung SkyWorld[/caption]

[caption id="" align="alignleft" width="648"] Pelataran Depan SkyWorld[/caption]

Saya sih belum pernah ke Lubang Buaya (Duh, ini orang Jakarta kurang piknik ya) tapi putra dan suami sudah sering ke sana. Seperti adiknya juga, dengan kunjungan edukatif. Akhirnya kami sepakat, langsung ke Taman Mini tanpa singgah ke Lubang Buaya.

Nah, di wahana ini sebenarnya kami bisa saja langsung masuk. Berhubung baru selesai hujan dan suasana mendung, saya meminta untuk istirahat sebentar. Perjalanan segitu buat saya udah cukup melelahkan kalau langsung diteruskan, meski hanya bermain. Saya memilih duduk-duduk di lobby luar, menunggu putri saya. Sementara Abang sibuk bereksplorasi dengan kamera, termasuk motret Emaknya.

Lobby[/caption]

Saat menunggu, ada rombongan beberapa sekolah yang tiba ke lokasi tersebut. Gedung yang tadinya sunyi senyap, mendadak ramai dengan rombongan anak SMP dengan jumlah besar (sekitar 5 bis) dan semuanya masuk ke dalam. Rombongan itu juga diramaikan dengan para guru dan beberapa orangtua. Tak lama, datang lagi rombongan anak TK. Jumlahnya hanya belasan dan lebih banyak orangtuanya.

Waduh, membayangkan kalau nanti rombongan anak saya datang jadi rada parno. Putri saya masih SD, dengan segitu banyak orang di dalam, apa jadinya mereka?

Tapi ternyata saya tak perlu kuatir, area di dalam cukup luas. Mereka masuk itu juga sudah diatur secara bergantian, termasuk menggunakan berbagai wahana di bagian dalam.

Pihak SkyWorld menyediakan dua paket tiket yaitu pribadi dan rombongan. Pilihan paket rombongan pun dibagi dua lagi, termasuk yang dilengkapi dengan makan siang (100 ribu Rupiah per orang). Sementara harga tiket biasa Rp. 60.000/orang.

[caption id="" align="aligncenter" width="728"] Pintu Masuk Among Putro SkyWorld[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="723"] Jajaran Tokoh-Tokoh Astronomi Dunia[/caption]





Wahana yang ada di dalam itu antara lain Planetarium (ada keterangan waktu main di salah satu foto), Nonton video 3D dengan kapasitas tak sampai 20 orang, kolam renang anak, area bermain anak (panjat dinding, mandi bola, bouncer dsbnya).

[caption id="" align="aligncenter" width="681"] Jadwal Planetarium[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="680"] Planetarium[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="774"] Kolam renang anak[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="764"] Arena Bermain Anak[/caption]



Di area ini, ada juga kantin dan toko souvenir kecil bagi yang ingin beristirahat makan dan minum sejenak sebelum masuk Planetarium. Sementara di belakang tempat permainan anak, ada ruang makan besar untuk rombongan (lesehan) dan ruang visual mengenai semua hal tentang luar angkasa dari kakak-kakak petugas SkyWorld.

[caption id="" align="aligncenter" width="300"] Salah satu menu yang dijual: Nasi Goreng (kalau tak salah harganya sekitar Rp. 15.000)[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="749"] Kantin & Toko Souvenir[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="762"] Tempat Duduk Santai[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="779"] Area Istirahat IPlayground, Kolam Renang, Taman, Miniatur Roket, Kantin & Toko Souvenir)[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="751"] Ruang Visual Untuk Rombongan[/caption]

Ada juga wahana Sky Laser, yang letaknya di bagian luar sebelah kanan Lobby. Harga tiketnya untuk penggunaan wahana yang satu ini berbeda dengan tiket masuk Among Putro Sky World. Sky Laser ini kayak perang-perangan pake senjata ala Star Wars.

[caption id="" align="aligncenter" width="324"] Ruang SkyLaser : Lupakan yang lagi gaya alay itu yaaa, anggap gak lihat >_<[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="728"] Wahana Sky Laser (Harus bayar tiket lagi untuk menggunakan wahana ini dan ada minimal pemain)[/caption]

Pintu keluar SkyWorld sendiri berada di belakang, jadi berbeda dengan pintu masuknya.

[caption id="" align="aligncenter" width="754"] Bagian belakang SkyWorld[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="283"] Jalan menuju pintu keluarnya[/caption]

Oh iya, ada beberapa miniatur roket, baik di luar maupun di dalam gedung SkyWorld. Lumayan bagus untuk spot foto.





[caption id="" align="aligncenter" width="448"] Miniatur Roket[/caption]

Jadi untuk yang belum pernah ke sana, bagus untuk mengenalkan putra-putri terhadap perkembangan ilmu astronomi, pengetahuan tentang luar angkasa dan tentu saja bersenang-senang di akhir kunjungan.

Selamat merencanakan bersenang-senang!

Seluruh foto dalam tulisan ini adalah koleksi pribadi hasil dokumentasi putra saya, jadi mohon cantumkan namanya "Koleksi Pribadi FZ Reza" jika mengambil untuk keperluan non komersial. Terima kasih. 

23 Agustus 2017

3 Kejadian di Pesawat yang Tak Pernah Terbayangkan



Naik pesawat bukanlah hal yang istimewa lagi saat ini. Hampir semua orang bisa naik pesawat, terbang dari satu kota ke kota atau negara lainnya. Masalah harga tiket tak terlalu jadi masalah karena calon penumpang bisa mencari info tiket pesawat promo. Setiap orang punya pengalaman naik pesawat yang berbeda-beda. Pengalaman itu tak hanya dirasakan oleh penumpang saja, tapi juga termasuk maskapai itu sendiri.

Kejadian pesawat jatuh akan membuat semua orang berduka, Namun, kejadian di pesawat ternyata tak hanya yang berbau duka. Masih banyak lagi kejadian di pesawat yang tak pernah terbayangkan dari hal aneh hingga lucu. Berikut rangkumannya untuk Anda.

  1. Saat Penumpang Mendadak Jadi Pilot

Syarat untuk menjadi pilot tentulah tidak mudah, Seseorang harus mengikuti sekolah pilot terlebih dulu hingga dua tahun dan tak sembarang orang dapat masuk ke sekolah pilot. Hanya orang yang memenuhi syaratlah yang bisa diterima seperti tinggi badan untuk pria minimal 170 cm, perempuan 165 cm serta memiliki penglihatan yang baik dan tubuh yang sehat.

Namun bagaimana jika ada penumpang yang tiba-tiba menggantikan pilot? Kok bisa?

Kejadian ini terjadi pada tanggal 19 November 2012. Pesawat Lufthansa dengan tipe Boeing 747 membawa 264 penumpang dari Newark ke Frankfurt.

Tiba-tiba pramugari membuat pengumuman, “Adakah penumpang di sini yang bekerja sebagai pilot?” Kurang lebih itulah sedikit penggalan pengumumannya.

Ternyata, Pilot pesawat Lufthansa tersebut mengalami migrain yang sangat hebat sehingga tak mampu melakukan tugasnya. Untungnya di dalam pesawat tersebut ada pilot North American Airlines. Penumpang pilot tersebut pun akhirnya menggantikan koleganya. Kejadian seperti itu sudah ada dalam prosedurnya dan proses penerbangan tetap dibantu oleh pramugari yang sudah sangat terlatih. Pesawat tersebut juga terpaksa mendarat terlebih dulu di Dublin. Pilot yang sakit akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit setempat dan penumpang harus menunggu selama enam jam untuk mencari pilot pengganti.

  1. Terbang Bersama Ribuan Lebah


Bukan hanya pesawat yang terbang di udara, bukan? Ada burung, kelelawar bahkan lebah. Lalu bagaimana jika sekawanan lebah terbang dan hinggap di pesawat, bahkan hingga menutupi kaca-kaca. Hal tersebut terjadi di Bandar Udara Internasional Domodedovo, Moskow. Ratu lebah diikuti kawanannya keluar dari bawah pesawat dan menutupi sayap dan kaca. Maskapai Rossiya dengan tipe pesawat Airbus-319 hendak lepas landas dari Bandar Udara Moskow menuju St. Petersburf, Rusia. Insiden penerbangan ini mengakibatkan penerbangan tertunda hingga satu jam. Namun, pihak Bandara dengan sigap mengusir kerumunan lebah dengan mengasapi dan memvakumnya serta menyiapkan dua unit ambulans.

Cerita serupa juga terjadi pada April 2015 lalu, saat kawanan lebah mengganggu penerbangan Minnesota Allegiant Airlines. Lebah-lebah tersebut sampai mengaburkan pandangan pada kaca pilot tapi akhirnya serangga-serangga tersebut tersedot ke mesin pesawat. Situasi seperti ini harus diantisipasi oleh maskapai penerbangan dan pihak Bandara karena ada beberapa jenis lebah yang memang suka terbang di ruangan terbuka mengikuti sang Ratu. Pun begitu saat Ratu Lebah lelah, mereka akan hinggap di mana saja. Sedangkan bahayanya bagi manusia yang tersengat lebah dapat mengakibatkan syok pada orang alergi dan menyebabkan serangan dari lebah lainnya.

  1. Penumpang Diturunkan dari Pesawat


Mungkinkah kru pesawat mengusir penumpang hanya karena berkeringat? Pasti Anda langsung mengerutkan dahi, “Kok bisa?”

Hal ini dialami oleh sepasang suami istri Muslim yang sedang berlibur di Paris, Prancis dan hendak kembali ke Cincinnati, Ohio. Pasangan Muslim yang diketahui bernama Faizal Ali dan Nazia ini telah duduk di dalam pesawat Deta Airlines selama 45 menit. Tiba-tiba petugas Delta Airline meminta mereka untuk keluar sekaligus membawa barang bawaannya. Petugas pun memberitahu bahwa mereka tidak dapat menumpangi pesawat Delta Airlines.

Di luar pesawat, petugas kepolisian Perancis sudah menunggu mereka dan bertanya seputar tujuan mereka pergi ke Paris. Polisi membebaskan pasangan suami istri tersebut setelah mengetahui bahwa tujuan mereka adalah merayakan 10 tahun hari pernikahan dan tak ada yang mencurigakan. Kemudian barulah pihak Delta Airline menjelaskan bahwa sepasang suami istri ini diusir karena sikapnya yang mencurigakan seperti menyembunyikan telepon saat pramugari melewatinya dan mereka terlihat berkeringat seolah-olah ketakutan.

Padahal faktanya, telepon tersebut sedang digunakan untuk menghubungi saudara mereka agar bisa menjemput di bandara. Sedangkan masalah keringat disebabkan oleh sirkulasi udara di pesawat tersebut tidak bagus. Akibal hal ini, pihak maskapai pun melakukan permohonan maaf dan melakukan kompensasi penuh.

Kejadian yang terjadi di pesawat terbang memang bermacam-macam. Bagaimana dengan Anda, pernahkah mengalami kejadian yang lucu, aneh, menakutkan atau memalukan? Bagi Anda yang terbiasa menggunakan pesawat untuk pergi ke mana saja, Akhir tahun adalah waktu yang tepat untuk cari tiket pesawat murah. Salah satunya bisa didapatkan melalui Reservasi.com. Anda dapat mengaksesnya melalui website dan aplikasi.

22 Juli 2017

Sabtu Bersama Teman dan Keluarga

Hal terbaik menjadi ibu dan istri adalah bersama keluarga, tapi bagaimana menghabiskan waktu yang semakin anak-anak bertambah usia, justru semakin sulit disatukan.

Bekerja sebagai konsultan bukanlah pekerjaan yang mengenal waktu teratur. Sepenuhnya tergantung proyek yang dikerjakan. Gak nyangka sebenarnya... Bisa mendapat pekerjaan yang dulunya justru saya layani. Benar kata mantan-mantan Boss dulu, this job is never ending...

Tapi, bukan berarti saya meninggalkan anak-anak yang selalu jadi agenda nomor satu dalam jadwal.

Termasuk hari ini... Sabtu pertama sejak Kakak benar-benar sehat dan mulai beraktivitas lagi.

Saya memulai pagi yang rusuh di kantor, yang ternyata kosong melompong. Ternyata oh ternyata, karena ada kegiatan cuci AC di kantor, rapat koordinasi dipindah ke Sunter dan saya pun terlambat. Riweuh nya, udah janjian sama anak-anak ke Pasar Baru dan teman-teman untuk ikut rapat event komunitas bisnis di Cipayung.

Oke, bingung deh... Potong saya jadi 3 kan gak mungkin ya? Dan jadilah permainan skala prioritas, memilih yang paling penting.

Pekerjaan, ini menyangkut satu tim, 8 orang yang akan bekerja di negara lain. Mereka telah menyiapkan segalanya, termasuk izin kerja, flight booking dan semua rencana kerja yang dipadatkan demi budget.

Karena alasan budget, posisi non teknis tidak ikut sampai di 7 hari terakhir. Itu artinya saya dan beberapa anggota tim yang bisa bekerja secara online akan tetap di Indo, sampai pekerjaan selesai shooting di sana. Kami baru menyusul kalau pekerjaan teknis selesai dan memasuki tahapan finishing.

Tapi, mengatur sebuah proyek dengan tim 20 ini tidak mudah. Kami harus benar-benar saling memahami agar pekerjaan tidak masalah karena miskomunikasi akibat jarak dan waktu. Itu sebabnya semuanya dikoordinasi selama hampir 2 minggu. Kalaupun nanti masih ada perubahan, kami sudah menyiapkan plan B sampai Z (ahaay... Lebay!)

Sedangkan anak-anak, sudah menunggu hampir 2 minggu. Tas Kakak sudah dijahit beberapa kali dan sepatu Abang semuanya sudah terserabut bahkan jebol alasnya. Kakak juga harus mencari peralatan untuk tugas prakarya hari Senin. Jelas kebutuhan mereka juga penting.

Untuk komunitas, setelah mempertimbangkan bisa melakukan briefing singkat dan jaraknya sekitar 1.5 jam dari rumah, maka saya memilih untuk meminta maaf tak bisa hadir.

Dan entah bagaimana, saya berhasil mengatur rakor yang biasa molor jadi on time selesai pukul 13.00. Teman2 di tim saja kaget melihat efisiensi 'keras' yang mendadak saya jalani.

"Storyboard gimana? Siap?"
"Belum, Bunin. Kita stuck di sini... "
"Stop! Kamu sudah bikin report kan? Nanti saya baca dan kirim by email. Oke lanjut ke Media..."

Pokoknya tadi hectic banget, dan alhamdulillah selesai meski tetap aja tambalan kasus masih banyak.

Begitu selesai, langsung meluncur ke Pasar Baru dengan pakaian resmi dan high heels hitam. Sampai di sana, anak-anak sudah asyik memilih sepatu di toko pertama.

Ketika Emaknya tampil bak wanita karier di televisi, anak-anak malah bertampang gembel banget. 😰

Beginilah anak-anak kalau dibiarkan jalan dari rumah tanpa arahan emaknya. Mereka pasti pake kaos oblong aneh bin ajaib, jins gembel yang wis berapa kali sudah saya coba selipin masih bisa ketemu dan... Sandal jepit Swallow!!! Kakak pake yang orange, Abang yang biru dan Adek biru juga. Ayahnya dengan santai berkata, "Bagus kan? Akur!" 😥😥

Satu beli sepatu, yang lain sibuk bantuin milih. Itupun pake acara maksa lagi... 😑😑

Adek, si pencinta sepatu itu juga gak mau kalah. Dia memang suka lihat2 dan masih bisa menahan diri kalau kami bilang tidak boleh beli. Tapi, kalau dia menemukan yang dia benar-benar suka, game over... Hari ini gak berhasil, besok dan besoknya lagi kami pasti diteror dengan mata memelas, pujian yang berujung permintaan dsbnya.

Siapa sangka sepatu warna ungu polos yang kelihatan sederhana justru membuat anak kecil umur 8 tahun itu jatuh cinta? Ampun deh... Dia sampe lompat-lompat di etalase menunjuk-nunjuk sepatu yang dia sukai itu. Bahkan berani meminta ke Mbak Sales untuk mengambil sepatu berukuran 32 atau 33. Ternyata justru no. 32 itulah yang ada di etalase dan cocok di kakinya. Begitu dipake, sudahlah... Sandal swallow langsung pindah ke dus. 😂😀

Saat Kakaknya memilih tas dengan warna dan gambar kartun, Adek justru memilih tas berwarna pink dan tak mau ada gambar karakternya. Kepribadian keduanya memang sangat berbeda. Kakak tomboy dan sangat mirip dengan saya, tak pandai memilih barang-barang cantik. Kami malah selalu menemukan sesuatu yang disukai seperti kaos atau jaket di counter khusus laki-laki.

Sedangkan Adek malah feminim dan modis. Warna pilihannya selalu lembut dan modelnya selalu cantik, membuat anak kecil itu terkadang lebih dewasa dari umurnya. Kadang-kadang, tas pilihannya pun dipakai si Kakak dan... Saya. 😅

Setelah membayar semua yang dibeli. Saya mengajak anak-anak makan siang prasmanan. Tak menyangka, ternyata Abang sudah sering makan di sana bersama teman-temannya di Tim MB, Ayah juga kalau lagi sendirian atau hanya berdua Adek. Dunia anak-anak ternyata sudah lebih luas dari dugaan saya.

Anak-anak ternyata lapar banget, sampai nambah 2x 😄 dan kami mengaso sebentar. Apalagi kaki saya sudah mulai menjerit karena sepatu.

Time to enjoy my family time...
So, pake sepatu tinggi itu bikin kaki seperti dijepit... Jadi saya pun mendadak beli sandal jepit. Sama seperti anak-anak. This is not fashion time, it's my family time. Anak-anak dan Ayah semua tertawa. Sabodo deh! Udah gak tahan sakitnya.

Saya merengek minta dibelikan manisan jambu, 20rb... Gila deh ah, mahal bingits! Tapi ya udah telanjur dipegang dan dicomot pula. Maklum, saya memang suka jambu bangkok. Ayah ngeledek, jambunya benar-benar beli di Bangkok. 😅 😅

Saat itu, Adek juga minta es potong. Udah jarang loh orang jualan es beginian di Jakarta dan tiap kali ke PasBar, kami selalu beli. Adek sangat hafal, karena saya pernah cerita ini es pertama emaknya saat masih kecil dulu. Curi kesempatan makan es di sekolah.

Oh ya, saya baru bisa makan es krim itu pas kelas 3 SD. Selama itu saya tak bisa makan es karena gampang sakit.

Ternyata penampilan keluarga kami yang ala gembel itu gak sendirian loh. Banyak yang jalan-jalan berbelanja memakai sendal jepit loh. Masih mending lah kita, saya masih pake kaos kaki meski bersendal dan ada Adek yang tetap memilih bersepatu cantik ungu itu.

Semakin ke sini, saya belajar menikmati setiap detik bersama anak-anak. Apapun polah mereka, kalau itu hanya soal penampilan maka biarlah... Selama Kakak masih terus belajar berhijab dan aurat mereka tertutup. Toh, kami menikmati waktu bersama dengan nyaman, bukan untuk memuaskan mata orang lain.

Sabtu bersama teman-teman dan keluarga...
Itulah harta berharga...
Itu mengapa kita ada...
Untuk mereka yang kita sayangi...

04 Juli 2017

Siapa yang Boleh Masuk ke Kokpit Selain Pilot dan Kopilot?

Kasus oknum pilot Lion air yang kedapatan mengajak keluarganya masuk ke kokpit pada penerbangan rute Denpasar-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 015 membuat heboh warganet di media sosial.


Sejak kasus tersebut banyak orang yang bertanya-tanya, sebenarnya bolehkah penumpang masuk ke kokpit pesawat?

Kokpit adalah salah satu bagian pesawat yang biasa diisi oleh pilot dan kopilot. Di kokpit, pilot dan kopilot mengatur jalannya pesawat mulai dari proses lepas landas hingga mendarat di bandara tujuan.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari Kompas.com, Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan hanya orang-orang tertentu yang boleh masuk ke dalam kokpit saat pesawat mengudara. Orang-orang tersebut seperti personel yang berlisensi pilot atau instruktur pilot.

Menurut Alvin Lie, personel yang bisa masuk tersebut juga mesti mendapatkan izin dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Aturan tentang kokpit tersebut juga diatur dalam Civil Aviation Safety Regulation (CASR) yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan pada tahun 2009.



  • Di bagian 121, pasal 547, dinyatakan bahwa yang bisa masuk ke dalam kokpit pesawat itu adalah: kru pesawat, pelaku inspeksi yang ditunjuk oleh maskapai, pegawai pemerintah, pemegang sertifikat khusus, atau siapapun yang diizinkan oleh pilot yang memegang kendali dan telah diberikan otorisasi dari manajemen dan perusahaan maskapai penerbangan.

  • Sedangkan di CASR 121 menjelaskan lebih detail orang-orang yang bisa masuk ke dalam kokpit pesawat seperti inspektur pengangkut udara atau perwakilan resmi yang sedang memeriksa atau mengamati operasi penerbangan, pengatur lalu lintas udara yang diberi wewenang untuk memperhatikan prosedur Air Traffic Control.

Perwakilan bagian teknis dari pabrik pembuat pesawat terbang atau komponennya yang tugasnya terkait langsung dengan pemantauan pesawat terbang atau peralatan operasi dalam penerbangan. Semua personel tersebut mesti memiliki sertifikat di bidang penerbangan dan mendapatkan izin dari pihak yang berwenang.

Aturan kokpit demi keselamatan dan keamanan penerbangan memang diatur ketat. Aturan tersebut ada karena menyangkut nyawa ratusan orang di dalam pesawat. Selain itu, lanjutnya aturan tersebut diharapkan agar pilot dan kopilot jangan sampai terganggu konsentrasinya.

Bagian kokpit adalah ruang bagi pilot dan kopilot saat mengemudikan pesawat udara. Ruang yang sangat dijaga ketat saat mengudara tersebut tak jarang membuat penasaran penumpang pesawat. Di kokpit sendiri terdapat alat-alat, seperti Flight Instrument dan Flight Control.

Flight Instrument adalah instrumen-instrumen yang terdapat di dalam kokpit pesawat yang memberikan informasi tentang situasi penerbangan dari pesawat yang sedang dikendalikan, seperti ketinggian, kecepatan, dan informasi lain.

Secara umum, Flight Instrument terdiri atas: Airspeed Indicator, Attitude Indicator, Altimeter, Heading Indicator, Magnetic Compass, Turn Indicator, Vertical Speed Indicator, Radio Magnetic Indicator, Course Deviation Indicator.

Dari semua instrumen di atas, terdapat enam instrumen dasar yang diletakkan tepat di depan pilot yang disusun dalam bentuk T arrangement, yaitu: Airspeed Indicator, Attitude Indicator, VSI, Altimeter, Heading Indicator, dan Turn Indicator.

Lalu bagaimanakah nasib pilot yang membawa keluarganya ke kokpit?

Menurut Public Relations Manager Lion Air Andy M Saladin, perseroan telah menghubungi penumpang yang bersangkutan dan telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami sekaligus berterima kasih atas laporan yang diberikan. Pilot yang terbukti bersalah membawa keluarga ke kokpit tersebut akan mendapatkan sanksi berupa penurunan pangkat pilot menjadi flight officer.

Selain itu, Lion Air juga mencabut izin terbang sementara pilot yang memasukkan istri dan anak ke kokpit tersebut. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh salah satu penumpang pesawat yaitu, Citra Rienanti. Citra mengunggah kejadian tersebut ke akun laman media sosialnya, Facebook dengan nama akun Citra Rienanti.

Citra Rienanti, salah seorang penumpang Lion Air membagikan kisahnya dengan bukti foto dan video yang menceritakan pengalaman tak mengenakan karena kapten pilot memperbolehkan keluarganya masuk ke dalam kokpit. Hal ini menjadi kekhawatiran, karena dapat membahayakan keselamatan penumpang yang berada dalam perjalanan itu.

Kapankah penumpang boleh masuk ke dalam kokpit pesawat? Namun, setelah pertanyaan bolehkah penumpang berapa di kokpit sudah terjawab, pertanyaan selanjutnya adalah kapankah penumpang boleh masuk ke dalam kokpit pesawat?

Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan pada saat mengudara tak ada penumpang yang boleh masuk ke kokpit pesawat. Penumpang bisa masuk saat penerbangan telah selesai. Kapten dapat mengizinkan penumpang untuk melihat kokpit saat penerbangan selesai, ketika pesawat dalam kondisi parkir di apron.

Alvin mengatakan selama penerbangan berlangsung, pintu kokpit terkunci secara elektronik. Pintu menuju kokpit bisa dibuka oleh kapten pesawat menggunakan remote atau nomor kombinasi yang ditekan oleh kru kabin.

-- Untuk kamu yang lagi cari tiket pesawat sekalian ingin cek harga hotel? Kamu bisa book hotel murah dan tiket pesawat di Reservasi.com.

*****

15 Januari 2017

Wisata Halal Ke Korea Selatan, Why Not?



Wisata Halal Ke Korea Selatan, Why Not?
Korea Selatan adalah salah satu negara maju yang mempengaruhi perkembangan budaya dunia melalui teknologi, seni musik dan akting. Seperti negara tetangganya, Korea Selatan juga memadukan antara kemajuan ultra modern dengan tradisi budaya ratusan tahun yang masih terjaga dengan baik sebagai salah satu daya tarik wisata. Tidak heran, perkembangan ekonomi mereka menjadi lebih maju hanya dalam beberapa puluh tahun setelah merdeka. Tidak banyak yang tahu bahwa usia negara Korea Selatan dan Indonesia terbebas dari penjajahan kurang lebih sama, namun perkembangannya terutama wisata dan teknologi cukup jauh berbeda.

Banyak hal yang menjadi daya tarik wisata di Korea Selatan. Dengan melirik lebih dalam tentang negara ini, kita akan tahu bahwa berkunjung dan menikmati keindahannya, banyak hal yang bisa diambil manfaatnya. Setidaknya, sebagai warga negara Indonesia, sebuah perjalanan akan membawa kita memahami lebih banyak tentang kebudayaan dan kebiasaan yang ada di negara lain. Dengan pemahaman itu, kita akan jauh lebih terbuka dalam mengembangkan diri dan mungkin juga mampu menelurkan ide-ide baru yang berguna bagi negara sendiri.

Berikut beberapa daya tarik wisata di Korea Selatan antara lain:




Teknologi


Di negara ini, kita seperti memasuki era baru teknologi. Banyak mesin-mesin canggih yang bisa dijumpai di tempat-tempat umum. Kemajuan teknologi di negara ini seperti melangkah beberapa tahun ke depan dibandingkan negara kita. Fasilitas yang paling mengagumkan adalah wifi yang tersedia di mana-mana, bahkan di dalam kereta cepat (Seoul Metro System). Sinyal selalu kuat dan penuh, bahkan di jalan-jalan umum. Kemajuan teknologi di negara ini bahkan dirasakan sejak pertama kali kita memasuki bandara internasional Seoul. Rasanya seperti masuk dalam dunia di masa depan.






Transportasi


Karena teknologinya yang maju, maka sistem transportasi di negara ini pun berkembang sangat pesat. Transportasi Korea Selatan tergolong sangat baik dalam segi pelayanan, sistem serta kendaraan yang digunakan. Pusat transportasi seperti Incheon National Airport dan Gimpo International Airport menjadi salah satu bandara internasional terbaik di dunia dengan berbagai fasilitas lengkap sebagai pendukung. Selain itu ada kereta bawah tanah atau seperti KRL di Indonesia yang biasa disebut Metro Subway atau Seoul Metro System. Ada pula bis kota, dengan berbagai pilihan seperti Bus Intra-city, Bus Inter-city, dan Bus Express. Yang terakhir adalah kereta api (KORAIL) dengan jenis yaitu ITX, KTX, GTX, Nuriro, dan Mugunghwa. Masih ada taksi, yang dibedakan dalam dua jenis yaitu yang premium dan yang reguler.






Kuliner


Pernah nonton di drama yang menunjukkan banyaknya penjual jajanan di jalan-jalan terkenal? Nah, di beberapa sudut jalan terkenal di Korea Selatan, kita bisa menemukan berbagai pusat penjual jajanan. Hanya untuk mereka yang muslim seperti saya, harus berhati-hati memilih jajanan karena tidak semua makanan itu yang halal.

Kuliner di Korea Selatan memang cukup terkenal di dunia, sebut saja kimchi, bibimbap, berbagai jenis barbeque seperti kue beras pedas (Tteokbokki), Fishcake, Buhuhpaang (Kue golden fish), gurita goreng, aneka hot dog atau berbagai jenis permen kapas yang unik-unik dan tentu saja… kesukaan teman-teman waktu ke sana yaitu Patbingsu, kalau di sini seperti es serut campur dengan aneka topping buah yang lezat.

Tips dari saya pribadi, orang Korea itu suka gratisan, seperti kita juga. Jadi banyak restoran dan tempat makan yang menawarkan sesuatu yang gratis, apalagi untuk orang asing atau turis. Jadi jangan segan bertanya pada pemandu wisata Anda.






Olahraga


Dalam bidang olahraga, Korea Selatan terbilang lebih maju dibanding negara Asia lainnya. Olahraga seperti Taekwondo, Sepakbola, Baseball, Bola basket, Rugby dan Golf merupakan beberapa jenis olahraga yang menelurkan bintang-bintang internasional dan membawa Korea Selatan menjadi tuan rumah pesta olahraga internasional beberapa kali.

Budaya orang Korea yang suka berolahraga sebagai penyeimbang dari gaya hidup mereka yang sangat akrab dengan minuman beralkohol, telah membuat pemerintah Korea membangun berbagai fasilitas olahraga terkenal sekaligus menjadi tempat wisata yang menarik. Ada Top Notch Ski Resort untuk bermain ski, olahraga hiking atau pendakian gunung-gunung seperti Seoraksan, Bukhansan, Taebaeksan dan lain sebagainya. Fasilitas olahraga yang paling terkenal ada di Jamsil Sport Complex, yang menyediakan berbagai fasilitas dari ice rink, jalur lari, lapangan baseball, kolam renang, dan fasilitas olahraga indoor lainnya.

Tak hanya itu, bahkan di beberapa kompleks perumahan, apartemen dan gedung-gedung tersedia fasilitas olahraga sederhana gratis yang selalu ramai digunakan oleh masyarakat setempat, terutama di akhir pekan.

Tak lupa, ada banyak sauna di Korea seperti yang sering kita lihat di acara reality show televisi Korea.




Festival dan Pesta Seni


Hampir setiap pergantian musim, Kementerian Pariwisata Korea Selatan mengadakan berbagai macam festival untuk menarik wisatawan. Ada Winter Festival, aneka Lighting Festival, Icefish Festival, Summer Festival, Music Festival, Grand Sale, Tulip Festival dan lain-lain.

Dunia musik dan akting Korea Selatan yang mewabah di dunia juga membuat negara ini sering mengadakan pentas-pentas musik dunia seperti Busan Rock Festival, Ultra Music Festival atau dalam skala kecil, ada beberapa televisi Korea mengadakan konser kecil live seperti yang ditawarkan KBS untuk para fans Kpop.






Budaya Masyarakat


Satu hal yang sangat jelas dalam kebudayaan masyarakat Korea adalah mental kerja mereka yang kuat, tapi juga suka bersenang-senang. Jiwa kompetitif mereka membawa masyarakatnya lebih suka memilih permainan bersifat lomba atau kompetisi, yang terkadang cukup ekstrim. Beberapa festival daerah pun tercipta karena budaya masyarakat ini. Kebiasaan mereka menikmati hidup juga tercermin dengan budaya work gathering saat pergantian musim, menikmati meteor shower, mekarnya bunga sakura dan karaoke (Noreubang). Makanya kehidupan malam di Korea Selatan menjadi salah satu tawaran wisata. Hanya untuk yang muslim, mungkin harus berhati-hati memilih tempat hiburan. Tanpa bantuan pemandu wisata yang memahami soal kehalalan, hal ini bisa menjadi masalah.

Karena negaranya maju secara ekonomi, tingkat kejahatan di negara ini sangat rendah. Hingga faktor keamanan dan kenyamanan yang tinggi ini menjadi daya tarik wisatawan. Tak ada rasa takut memeriksa ponsel di tempat umum atau di dalam bus kota.

Satu hal yang menenangkan lainnya, di negara ini banyak anak-anak sekolah yang pandai berbahasa Inggris dengan lancar. Memang agak sulit ketika kita berada di daerah pedesaan, tapi di Seoul sendiri, hampir tak ada masalah karena hampir semua penunjuk jalan juga memakai bahasa Inggris dan banyak petunjuk arah setiap transportasi umum yang sudah dilengkapi versi bahasa Inggris.  






Pasar, Taman Bermain dan Pusat Perbelanjaan.


Tak lengkap sebuah jalan-jalan atau wisata tanpa belanja. Ada banyak pasar, pusat perbelanjaan dan komplek taman bermain yang cukup terkenal. Ada Coex Mal, Lotte World, Everland Resort, Itaewon Shopping Centre, Dongdaemun Market, Myeongdong Shopping District. Ada juga tempat belanja di sepanjang jalan yang terkenal seperti di dekat Ewha Women University, kawasan Hongdae, kawasan Apgujeong, kawasan Garosugil dan tentu saja Gangnam.

Oh ya, tips pribadi tambahan nih… kalau sedang jalan-jalan atau belanja, dan saat membeli sesuatu, seringkali kita juga dihadiahi berbagai barang gratis alias sampel. Kadang-kadang ketika mereka tahu kita ini turis luar negeri, mereka jauh lebih royal membagikan sampel.






Coffee Shop, Museum, dan Hotel/Guest House


Satu hal yang menarik adalah banyaknya coffee shop yang tersebar di Korea Selatan. Meskipun ada juga kedai teh atau tea shop, tapi tak sebanyak coffee shop. Coffee shop-nya juga punya tema masing-masing, ada yang bertema rustic, vintage, modern, black and white, dan lain-lain.

Seperti coffee shop, berbagai hotel dan guest house juga memiliki tema-tema unik yang menarik perhatian. Ada yang bertema warna, bentuk tertentu sampai gaya yang unik. Tentu hal ini akan menambah kesan dan pengalaman yang dalam tentang Korea.

Bagi kalian yang suka Museum, di Korea ada banyak jenis Museum. Dari museum benda-benda bersejarah, boneka, makanan tradisional, sampai tempat-tempat bersejarah. Museum Kyong-ju, Museum Teddy Bear, National Folk Museum dan lain-lain. Ada juga kompleks istana seperti Gyeongbokdung Palace, Changdeokgung Palace, Deoksugung Palace, Gwanghwamun Gate dan lain-lain.






Komplek Universitas


Universitas-universitas di Korea Selatan itu terkenal sebagai tempat-tempat terbaik untuk belajar. Bagi orang-orang yang tertarik belajar di Korea, setiap tahun selalu ada pameran pendidikan baik secara offline maupun online. Sekitar bulan Desember, biasanya ada informasi mengenai perekrutan mahasiswa baru asing dengan tawaran beasiswa.

Selain komplek yang menarik dan indah dipandang mata, lulusan dari berbagai jurusan universitas Korea Selatan selalu dianggap sebagai kesempatan bergengsi yang menjamin masa depan. Apalagi Korea Selatan merupakan salah satu pusat teknologi dengan dua merek dunia yang terkenal yaitu Samsung dan LG. Tentu, tidak akan sia-sia mengenal lebih dekat dunia pendidikan Korea Selatan, siapa tahu ada yang bisa menembus perekrutan mahasiswa yang terkenal ketat itu.






4 Musim, 4 Alasan Berbeda Untuk Datang


Negara empat musim akan selalu menarik para wisatawan dari negara dua musim seperti Indonesia. Musim semi yang romantis, musim panas yang ceria, musim gugur yang syahdu dan musim dingin yang hangat adalah alasan menarik mengapa banyak wisatawan memilih musim tertentu untuk berwisata ke Korea. Apapun musimnya, selalu ada keunikan yang tak ada di Indonesia. Setiap musim, memberikan warna menarik bagi Korea Selatan.

Walaupun Korea Selatan adalah negara yang mayoritas penduduknya non-muslim. Tapi Pemerintahnya juga menyediakan tempat atau kompleks untuk kaum muslim. Salah satunya adalah Mesjid Seoul atau Seoul Central Mosque yang terletak di kawasan Itaewon. Di sekitar Mesjid, juga terdapat kaum muslim yang membuka restoran dengan label halal (tidak resmi tapi tertulis atau bergambar mesjid atau bertulis kata halal. Arab) sehingga kita tak perlu kuatir melanggar aturan penting sebagai seorang muslim. Ada juga di beberapa daerah di Korea Selatan seperti di Nami Island dan di daerah Gangnam. Hanya saja saya lupa alamat lengkapnya.

Tapi tentu saja tidak mudah melakukan perjalanan ke sembarang negara. Pasti ada rasa kuatir terhadap makanan atau minuman yang disajikan. Ini belum termasuk dengan berbagai jamu-jamuan yang juga sangat terkenal di negara ini. Mau tak mau tugas seorang pemandu wisata bukan sekedar menjadi penunjuk atau pengarah perjalanan. Pemandu wisata tak hanya harus pandai dalam menjembatani perbedaan budaya dan bahasa, namun harus memahami kebutuhan seorang muslim.

Agar perjalanan kita nyaman, dan tidak bertentangan dengan aqidah akhlak seorang muslim, ada baiknya memilih tour travel yang berkonsep wisata halal, jadi meskipun berada di negara seperti Korea Selatan, hal-hal yang bertentangan itu akan bisa dihindari tanpa harus menghilangkan kenyamanan perjalanan.



08 November 2016

Jasa Travel Online, Bebas Antri Bebas Kemana Aja

Perjalanan liburan, atau perjalanan dinas alias bekerja, tak lepas dari kebutuhan untuk tiket dan hotel. Sebagai ibu rumah tangga dan pekerja lepas, sudah barang tentu saya tak bisa menghindari kebutuhan tersebut. Beberapa jasa travel online yang mulai ramai ditawarkan sekitar lima tahun terakhir ini cukup membantu saya mengatasi kebutuhan tersebut tanpa harus repot-repot antri dengan harga yang bersaing.

Untungnya ini zaman online. Tinggal cari agen travel yang dipercaya maka semua bisa diatasi. Waktu liburan ke Bogor, saya memilih memakai jasa travel Agoda.com. Sebenarnya pemilik akun adalah suami, yang mendapat diskon khusus setelah transaksi pembelian tiket dan hotel untuk perjalanan dinasnya sebelumnya. Jadi kami pun mendapat harga spesial untuk kamar keluarga.

Saat memakai jasa travel ini, saya memilih berdasarkan fasilitasnya. Karena anak-anak suka sekali dan wajib banget berenang tiap liburan di manapun berada, fasilitas kolam renang harus ada saat saya memfilter daftar hotel. Selanjutnya, tinggal memfilter berdasarkan lokasi dan harga tentu saja. Satu hal yang selalu saya pertimbangkan adalah ramai atau tidaknya kunjungan di hotel bersangkutan. Berlibur buat saya, tempat yang tenang dan aman. Makanya kami lebih suka memilih waktu non-weekend. Saat seperti itu, kolam renang serasa milik sendiri, hehehe…

Kolam renang Hotel di Bandung saat non-weekend

Tahu ngga, ternyata harga yang ditawarkan jasa travel online dengan hotel itu sendiri ternyata jauh lebih murah. Waktu tiba di hotel yang bersangkutan di daerah Bogor itu, sebenarnya kami ingin menambah masa menginap karena anak-anak masih belum puas dan ayahnya juga mendapat hari libur tambahan. Tapi waktu melihat harga ‘asli’nya, saya langsung membatalkannya. Enggak deh… mending liburan berikutnya saja.

Kalau menggunakan jasa travel secara darurat itu  dengan Traveloka.com. Waktu itu ada accident dengan tim kerja lain yang membuat saya harus segera meluncur ke lokasi tersebut. Karena belantara Kaltim terkenal ‘menyeramkan’ dan saya satu-satunya freelance yang asli dari sana, maka ditunjuklah saya untuk segera ke lokasi meski bukan anggota dari tim tersebut. Tak ada yang berani ke sana, karena teman-teman yang lain mendengar cerita-cerita pengalaman orang-orang dari Kaltim yang menurut saya terlalu berlebihan. Ditambah lagi lokasi tersebut masih satu kabupaten dengan kota kelahiran saya di ujung Kaltim. Saat itu, saya melakukan reservasi dalam hitungan jam sebelum keberangkatan.

Saya sendiri tak yakin bisa berangkat hari itu. Tapi mempertimbangkan lokasi yang harus ditempuh setelah penerbangan tiba di Tarakan, maka saya pun mencoba melalui jasa travel itu. Tak dinyana, ternyata berhasil. Saya tiba di Balikpapan siang hari untuk transit, menyempatkan diri bertemu salah satu sahabat baik sebelum kembali terbang dan tiba di Tarakan sore harinya. Menginap di kota itu selama satu malam sebelum pagi-pagi sekali melakukan perjalanan kembali ke lokasi yang saya tuju menggunakan speedboat. Perjalanan dinas sekaligus nostalgia itu meninggalkan kesan manis buat Traveloka.com bagi saya, yang beberapa kali saya rekomendasi ke teman-teman lain. Cepat dan ringkas prosesnya. Mudah-mudahan sih… selamanya seperti itu.  

Selama beberapa tahun terakhir ini, saya dan suami memang tak lagi pernah berbelanja atau memesan tiket dan hotel secara offline. Kami juga selalu merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, karena sulit menyamakan waktu kosong kami sekeluarga. Selain harganya jadi lebih murah, kami juga bisa mengorganisir kegiatan agar tak saling berbenturan. Pilihan naik apa, menginap di hotel apa atau berkunjung ke mana biasanya pun kami putuskan bersama-sama.

Saat ingin naik kereta api, saya akan langsung membooking via aplikasi KAI yang sudah beberapa tahun ini aktif, dan kalaupun sulit terutama kalau sedang ramai, saya menggunakan jasa travel online yang langsung bekerja sama dengan KAI. Begitu juga dengan hotel atau tempat menginap. Pernah satu kali, suami memesan satu paket perjalanan (tiket dan hotel) melalui provider penerbangan murah dan alhamdulillah… memang sesuai dengan informasinya.

Oh ya, satu kali saya pernah membooking melalui Agoda juga, waktu liburan akhir tahun. Saat itu harganya… waduh, gila-gilaan mahal banget. Maklumlah penutup tahun, saat semua orang ingin berlibur termasuk keluarga saya. Padahal kami ingin sekali pergi berlibur, tapi harganya bikin saya langsung menggeleng. Anak-anak, saya dan suami hanya punya waktu luang seminggu sebelum akhir tahun. Bulan depan memang bisa, tapi hanya tiga hari dan itu benar-benar terlalu sempit.

Jadi daripada tidak sama sekali, saya pun mereservasi hotel untuk bulan selanjutnya. Daripada membuat keluarga kecewa dan saat itu ditawari opsi untuk membayar tiga hari sebelum hari H. Tapi biarpun sudah membooking, saya tetap berusaha mencari hotel dengan harga murah untuk akhir tahun. Ternyata saya beruntung, beberapa hari kemudian ada kamar hotel yang tersedia tepat di akhir tahun dan sesuai dengan anggaran keluarga kami. Saya pun cepat-cepat membookingnya dan segera melakukan pembatalan reservasi sebelumnya. Tidak ada potongan atau biaya tambahan untuk pembatalan tersebut.

Bersama kedua putri, sesaat sebelum check-in di salah satu hotel yang kami booking online

Asyiknya lagi, saat kami melakukan check-in di hotel bersangkutan, ternyata kamarnya sudah siap begitu kami datang. Padahal menurut suami, orang-orang yang berdiri dan duduk di lobby hotel tersebut menunggu cukup lama untuk masuk. Entah hanya kebetulan, atau karena booking itu sudah dibayar lebih dulu atau karena kebiasaan saya yang selalu menghubungi pihak hotel sebelum tiba untuk memberitahu kedatangan kami dengan perkiraan waktu tiba di hotel. Yang jelas, selama memakai jasa travel online, saya dan keluarga memang belum pernah menunggu lama.

Catatan penting lainnya adalah jangan lupa membaca review-review pengguna hotel atau tempat menginap sebelumnya sebelum memilih. Tapi ingat, jangan langsung percaya. Kriteria murah, bersih dan bagus ukurannya relatif bagi setiap orang. Jadi kalau reviewnya sedikit kurang baik, pertimbangkan faktor harga dan lokasi. Perhatikan juga apakah reviewernya bisa dipercaya, atau reviewnya memang masuk akal. Kadang-kadang ada customer yang terlalu perfeksionis tapi pelit harga. Pengen bayar murah, tapi gak mau susah.



Jadi, menurut saya, tak ada salahnya menggunakan jasa travel online. Sekarang emang zaman online juga. Mau mencari sesuai kebutuhan, yah tinggal difilter saja. Mau mencari sesuai anggaran, ya tinggal dibandingkan saja satu sama lain. Tak ada batasan ke manapun dan dimanapun, gak perlu cape-cape antri dan gak perlu repot menelpon ke sana ke mari. Bagi saya, itulah gunanya aplikasi travel secara online. Filter, Bandingkan, Pilih dan Bayar. Selesai deh, tinggal bersiap memikirkan persiapan fisik dan mental untuk berangkat. Liburan itu dimulai saat kita memilih loh, jadi jangan sampai hasilnya malah membuat kita stress. Dan gunakanlah jasa yang benar-benar dipercaya, sudah terbukti dan reviewnya di dunia maya terkenal bagus. 

03 Juni 2014

Belanja tanaman di Pameran Flora & Fauna DKI Jakarta 2014

Minggu ini, kami sekeluarga mengunjungi Pameran Flora dan Fauna yang berpusat di Lapangan Banten. Pameran ini akan berlangsung selama sebulan dari tanggal 22 Mei sampai dengan 23 Juni 2014, diadakan secara rutin setiap tahunnya.
Saat kami datang sebenarnya masih pagi, sekitar pukul 09.00 tapi pengunjungnya sudah cukup ramai. Mungkin karena akhir pekan dan lokasi yang berdekatan dengan tempat-tempat wisata lain seperti Monas, dan juga lapangan sepakbola yang ramai dengan orang-orang yang berolahraga setiap hari minggu. Makanya tidak heran, kebanyakan yang datang adalah orang-orang yang baru saja selesai berolahraga di Monas atau di lapangan Banteng itu sendiri.
Ketika berjalan menyusuri Pameran, ada beragam tanaman dalam berbagai ukuran pot yang berjajar rapi di sepanjang jalan yang dilalui pengunjung. Mata saya langsung jatuh pada jajaran pohon cemara badak yang sudah lama saya inginkan untuk menambah koleksi tanaman di rumah. Kami tidak langsung membawanya karena masih ingin berkeliling. Jadi kami titipkan pada si penjual lagi.
Mata seakan dimanjakan dengan berbagai tanaman hijau, bunga-bunga segar dan cantik, jajaran anggrek bahkan tanaman rayap yang unik. Tanaman merayap ini khusus digantung di dinding dan bentuknya seperti kipas. Andaikan punya space di rumah yang cukup luas, ingin sekali saya melengkapi koleksi tanaman saya dengan tanaman cantik itu.

Di tengah-tengah lapangan, kami sempat menikmati berbagai bunga hias yang disusun membentuk taman-taman kecil yang cantik. Sesuai dengan daerah masing-masing, seperti Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat dan daerah Jabodetabek lainnya. Taman-taman itu indah-indah. Andaikan tetap dipermanenkan di situ, pasti jadi salah satu wahana wisata yang paling sering dikunjungi.
Dan tidak lupa di bagian pameran Fauna. Banyak hewan-hewan yang dijual dan macam-macam pula. Sayangnya… saya takut sekali pada segala sesuatu yang berhubungan dengan reptil, ular ataupun sejenisnya. Karena itu, saya hanya berani mengambil foto dari luar. Apalagi stand ini sangat ramai pengunjung. Maklum saja, di sini binatang-binatang itu juga bisa disentuh dan dipegang-pegang dengan bebas.
Di depan salah satu stand, ada beberapa ekor kura-kura berkulit unik yang juga dipamerkan. Sebenarnya ada aturan tertera agar tidak menyentuh kura-kura tersebut, tapi beberapa orang tetap saja melanggar aturan tersebut.
Di sini kami sempat terhenti karena putri saya tiba-tiba mengambek. Dia ingin memelihara ular!!! What!!! Ular?!?!! No, No, No!
Saya langsung bilang tidak! Tidak! Dengan sangat keras, saya minta dia keluar segera. Meskipun bulu kuduk semua merinding melihat Ade begitu suka dan tertawa senang saat seekor ular di dalam aquarium berdiri tegak di hadapannya. Hiiiiiihhh……
Kami buru-buru ke stand kelinci dan si kecil pun segera melupakan keinginan anehnya itu. Dengan cepat dia berakrab ria dengan binatang-binatang imut dan lucu itu. Kalau kali ini saya mau sekali bahkan ikut bermain-main. Langsung saja kami bertiga merengek meminta dibelikan sepasang kelinci pada Ayah. Sampai lupa kalau saya dan Abang punya penyakit asma yang anti banget sama segala hal berbau bulu. Ayah agak keberatan tapi tetap menanyakan harganya. Harga sepasang anak kelinci beserta kandangnya ditawar Rp. 250.000,- dan harga ini masih bisa kurang.
Sayang sekali karena kami sudah terlanjur berbelanja cukup banyak tanaman, pot dan tanah, tidak mungkin lagi membawa tambahan kandang beserta dua kelinci lagi.
Namun, Ayah berjanji untuk kembali lagi minggu depan. Kami harus menyiapkan dulu tempat si kelinci di rumah. Apalagi di rumah sedang ada renovasi lagi, takutnya dua kelinci itu ketakutan dan stress melihat rumah barunya yang berantakan.
Setelah lelah berputar-putar dan membeli banyak tanaman. Anak-anak jatuh cinta dengan sekumpulan kaktus, Ayah dengan berbagai tanaman perdu uniknya dan saya membeli beberapa tanaman hias berukuran mungil seperti cemara badak dan beberapa jenis bonsai. Harganya sangat bervariasi. Saya tidak dapat sebutkan di sini, karena sebagai penggemar tanaman ini, harga sangat tergantung penilaian kolektor. Kecuali untuk kaktus, kaktus pot kecil dengan jenis biasa (stek) dihargai Rp. 5.000,-./pot.
Kaktus cocok dipilih untuk anak-anak yang baru belajar mengurus tanaman karena mudah dan cukup tahan. Hanya perlu perawatan seminggu sekali disiram air dan matahari yang cukup. Itupun hanya sedikit air, tidak boleh berlimpah. Tanyakan pada penjual, bagaimana cara perawatannya karena kaktus itu banyak jenisnya.
Tidak lupa kami membeli pot-pot berbagai ukuran yang menempel di dinding serta satu pot persegi panjang untuk menanam tanaman sayur seperti seledri, atau daun bawang. Harganya bervariatif. Pot terkecil dihargai mulai Rp. 3. 000, pot dinding mulai Rp. 10.000. Sedangkan pot persegi panjang mulai Rp. 25.000 sampai dengan Rp. 65.000,-. Sementara tempat pot bunga kaktus dari besi berwarna keemasan, yang berisi sekitar 5-7 pot dihargai Rp. 50.000,- perbuah. Semua harga di atas untuk pot itu fix alias tidak bisa ditawar.
Setelah puas berkeliling dan matahari makin menyengat, kami memutuskan untuk pulang dan mengumpulkan berbagai tanaman yang tadi sempat kami titipkan di penjualnya. Cukup merepotkan belanja tanaman ternyata. Tapi sampai di rumah dan memindahkan ke dalam potnya masing-masing, rasa lelah dan kerepotan itu terbayar lunas saat melihat keindahan alami itu kini majang di depan mata.
*****
Jenis WisataPameran, Penyuluhan, Hiburan & Bursa Flora dan Fauna
NamaPameran Flora & Fauna Indonesia
LokasiLapangan Banteng, Jakarta Pusat
Keterangan penyelenggaraanPameran Flora Fauna Jakarta merupakan suatu media pameran, penyuluhan, hiburan serta bursa stand flora dan fauna yang bertujuan untuk membina masyarakat dalam meningkatkan kepedulian terhadap penghijauan dan pelestarian lingkungan hidup. Selain pameran ini merupakan ajang eksibisi, interaksi dan transaksi diantara para pecinta tanaman, fauna dan lingkungan yang terdiri dari produsen, pedagang dan konsumen serta pelaku-pelaku lain yang berkepentingan terhadap perkembangan flora, fauna dan lingkungan kota Jakarta.
Periode Pameran22 Mei – 23 Juni 2014
PenyelenggaraDinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta
T. +62 21 536 50412 | +62 21 536 50449
E. peranmasy@yahoo.com
SuasanaTerbuka
Saran Kunjungan
  1. Bawa pelindung diri seperti topi atau payung saat berkeliling, atau kereta dorong buat si kecil agar tidak lelah menggendong.
  2. Di areal pameran terdapat beberapa stan penjual minuman seperti jus dan susu. Stannya cukup bersih dan penjualnya pun berseragam. Harganya mulai Rp. 10.000,-
  3. Karena sangat banyak pemandangan alami yang indah, bawalah kamera untuk mengabadikan keindahan tersebut. Di dalam areal pameran sendiri, ada beberapa gadis-gadis berdandan ala tanaman sebagai ikon dari Pameran yang bisa diajak berfoto. Di beberapa stan Flora, dilarang menggunakan Flash saat berfoto.
  4. Jika ingin mencoba makanan tradisional Jakarta yaitu kerak telor, banyak penjual berjajar di depan stan Fauna. Tidak jauh dari situ, juga banyak stan-stan penjual makanan dan minuman lainnya.
  5. Jangan segan menawar harga yang diberikan oleh penjual. Harga tanaman bersifat fleksibel tergantung penilaian kolektor, jadi jangan heran kalau beberapa tanaman yang terlihat sederhana bisa berharga hingga jutaan rupiah.
  6. Saat membeli, jangan lupa tanyakan cara perawatan dan fasilitas/media yang digunakan selama proses perawatan tanaman/binatang yang dibeli. Kalau bisa mintalah sekaligus dalam satu harga.

26 Mei 2014

Monas, Ikon di Jantung Jakarta

Pada hari minggu kuturut Ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Sayangnya… tadi saat berkunjung ke Monas, tak ada bayangan delman yang saya lihat. Atau mungkin karena di bagian tempat tadi saya menghabiskan minggu pagi bersama keluarga memang delman tak diizinkan.
Hari minggu ini saya diajak suami berolahraga sekaligus berekreasi ke Monas. Jantung ibukota ini berada tak jauh dari rumah saya. Hanya sekitar sepuluh menit berkendara. Walaupun begitu dekat, saya jarang sekali datang. Biasanya akhir pekan diisi dengan kesibukan yang tidak bisa saya lakukan di hari kerja karena sebagian jam saya sangat berhubungan dengan jam pulang sekolah anak-anak.

17 Agustus 2013

Adventures in Majalengka



After many years we didn't go home, this year we decided to enjoy our five-day holiday in my parent-in-law's village, Majalengka, West Java. A place where my husband had enjoyed his childhood, which often he told to me and children. The place where he always recalls as a beautiful village, refreshing air, friendly neighborhood and pleasant simplicity.
Course, my small family had ever come to this village. But they are too small to remember it. In fact, this trip is the first visit for my third child. Her age is 4th years now. 

16 Agustus 2013

Pulang

Setelah sekian tahun tak pulang, tahun ini kami menikmati lima hari di masa liburan ke desa orangtua suami. Tempat di mana suami saya pernah menikmati masa kecilnya, yang sering diceritakannya pada anak-anak dan saya. Tempat di mana ia selalu mengenang sebagai sebuah desa yang indah, udara yang menyegarkan, orang-orang yang ramah dan kesederhanaan yang menyenangkan.

Anak-anak memang pernah datang ke desa kakek dan neneknya beberapa tahun silam, sebelum kelahiran anak ketigaku. Tapi saat itu mereka belum bisa mengingat apapun. Masih terlalu kecil.

Kali ini, ketiganya sudah memasuki usia anak-anak dan bahkan remaja. Mereka sama-sama penyuka teknologi. Tapi saat berada di desa, mereka lupa semuanya.

Setiap hari, berbagai tempat kami datangi.

Selanjutnya, sambil berlebaran ke rumah keluarga. Kami mendatangi sanak keluarga di gunung. Walaupun sesaat kami bisa merasakan keindahan panorama pegunungan. Walaupun terik matahari membakar, suasana sejuk tetap dirasakan. Saat kami singgah sebentar di sebuah mesjid dan merasakan kesegaran air gunung yang dingin namun bersih, benar-benar bersih. Setelah itu kami singgah ke rumah almarhum Kakek buyut, untuk menengok Nenek yang kini hidup seorang diri.

Ada sungai kecil di sebelah rumah almarhum kakek buyut, airnya sangat segar, mengalir cukup deras dan jernih. Mereka tak ragu langsung terjun dan berenang dengan pakaian seadanya. Bahkan kakak berpakaian lengkap sebelum saya datang dan berteriak menyuruhnya naik.

Toh, kegembiraan itu juga menular pada saya dan ayahnya. Kami juga ikut menikmati segarnya air pegunungan yang mengalir lancar tanpa hambatan. Ada kesedihan melihat ada sedikit sampah menggenang dan ikut terbawa arus air. Tapi itu tak menghambat kami tetap menikmati keindahan alam sekitarnya yang masih benar-benar terjaga.

Esok harinya, karena masih dalam suasana Lebaran, kami hanya mengizinkan anak-anak berlompatan di bendungan desa yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah. Karena berada di ujung desa, saat mengantar anak-anak, kami malah jadi berjalan-jalan keliling desa. Sambil berjalan, Ayah bercerita tentang berbagai hal yang berbeda dari masa kecilnya. Kolam yang dulu kecil kini sudah bertambah besar, rumah-rumah yang kini menghiasi hutan semak tempatnya dulu bermain, orang-orang yang pernah berjasa padanya dan kini telah tiada. Ia bernostalgia.

Sebelum itu, anak-anak sempat memancing di kolam ikan kakek mereka. Karena mereka anak-anak kota yang belum berpengalaman, maka si Ayah meminta adik-adiknya bergantian mengawasi anak-anak sementara kami mendatangi beberapa keluarga yang lebih dekat untuk bersilaturahmi sekaligus beristirahat.

Dan di hari keempat, kami menikmati kesegaran kolam renang di daerah pegunungan tak jauh dari desa suami. Kawasan wisata itu ternyata sangat ramai dan pengunjungnya membludak karena masa liburan. Tapi tiket masuknya hanya 15ribu, cukup murah untuk sebuah tempat wisata keluarga. Seperti biasa, anak-anak sudah melupakan segalanya dan berenang. Saya sempat kebingungan mencari anak-anak yang berlarian ke sana ke mari menuruti keinginan mereka masing-masing sampai harus berbagi tugas dengan Ayah dan Paman mereka.

Saat pulang, saya hampir tak berhenti berbelanja melihat murahnya barang-barang yang dijual. Gantungan kunci yang menjadi koleksi saya di situ dijual murah sekali. Di bawah IDR 5.000 dengan kualitas yang bagus, standar mal di Jakarta. Kalau Kakak tak datang untuk menghentikannya, mungkin koper saya bertambah satu saat pulang ke Jakarta. Bahkan ketika berada di mobil, saya masih membeli buah-buahan yang juga sangat murah. Bayangkan hanya dengan IDR. 10,000, sebuah durian masak sudah bisa kita nikmati.

Kalau saja saya membawa kamera professional, mungkin foto-foto yang dicapture akan lebih baik dibandingkan kamera ponsel. Tapi tetap saja, banyak hal menarik yang bisa dilewati meski tak semua terekam dalam gambar.

25 Februari 2012

Kunjungan Edukatif Taman Lalu Lintas Cibubur


Pada tanggal 25 Februari 2012, sekolah putra saya mengadakan kunjungan edukatif yang telah dijadwalkan. Kali ini tak seperti biasa, saya mengawal kepergian putra saya itu karena kondisi ayahnya yang sedang menurun. Sebenarnya dari pihak sekolah tidak menyediakan kendaraan (selalu seperti itu) namun karena ada beberapa teman sesama ibu kebetulan masih punya tempat di mobilnya, maka saya bisa menumpang secara dadakan.

Maka meski tanpa persiapan apapun tanpa kamera atau alat rekam lain, dan hanya membawa ponsel pinjaman punya Cindy, saya nekad mendampingi putra tercinta yang baru saja sembuh dari sakit. Saya menumpang mobil teman yang melalui jalan tol jagorawi, masuk dari tol dalam kota Jakarta ke arah Taman Mini Indonesia Indah, lalu keluar di gerbang tol Cibubur. Taman Lalu Lintas berada di areaBumi Perkemahan Wiladatika, Cibubur kurang lebih 100 meter dari pintu masuk. Kami hanya membayar Rp. 6000/org dewasa.