Tiada angin tiada hujan, tetiba suami tercinta mengajak untuk
membuat rekening valas dengan mata uang US Dollar. Sebenarnya bingung juga buat
apa karena suami sendiri sudah punya sebelumnya.
Nah saya baru tahu, kalau beliau udah closing akunnya.
Karena menurutnya, dalam Islam itu harta suami dan istri harus jelas agar tidak
pusing soal hukum warisan nantinya.
Sebenarnya yang banyak kontribusi mengisi
rekening itu saya, tapi karena saya tipe orang males banget ngadepin urusan
birokrasi, makanya suami yang selama ini memanajerin. Sampai sekarang.
Terus pada pengen nanya itu uangnya dari mana?
Ehem… dari zaman dulu. Hihihi… Udah gak pentinglah. Yang
jelas dunia itu sebenarnya sempit kalau kita bisa bahasa asing. Di manapun
berada, kalau bisa menulis bahasa lain, ya bisa dapet duit dari negara
bersangkutan pastinya.
Perlu diingat bahwa dalam anggapan pihak Bank, suami yang bekerja dengan gaji rutin adalah penyalur dana tabungan valas.
Walaupun pada prakteknya, akun valas tersebut dipakai untuk menerima pembayaran insentif atau dana lain dari pihak lain menggunakan kurs dollar.
Oh ya, make sure aja uang yang masuk bukan hasil pencucian uang loh. Ada aturannya kalau uang tersebut bisa dibekukan pihak Bank jika ada masalah hukum yang mengklaim.
Sekarang kita fokus ke cara buat akun valas itu dulu deh.
Baeklah. Sekarang sebelum ke Bank yang diinginkan untuk
buka, cek dulu syaratnya melalui website resmi bank bersangkutan ya.
Saya memilih Bank M, karena di Bank ini ada rekening utama
yang dipakai transaksi sehari-sehari, termasuk transaksi bisnis dan urusan
lain. Jadi fluktuasi rekening lumayan aktif. Termasuk bayar belanjaan
olshop, terima transferan suami, teman, sodara yang kelimpahan rezeki dan
lain-lain.
Di bank ini sebenarnya bisa buka rekening melalui online.
Tapi menurut suami, untuk valas syaratnya lebih banyak.
Apalagi dalam
data pribadi, saya memilih pekerjaan hanya sebagai Ibu Rumah Tangga, maka lebih baik
langsung datang saja. Jadi kalau ada kekurangan, bisa langsung diurus.
Waktu datang, saya bawa (eh enggak deng… suami yang bawa)
beberapa kartu dan surat kelengkapan berikut:
1.KTP asli istri
2.KTP asli suami (Beneficial Owner* (BO)
3.Kartu NPWP asli (termasuk punya suami)
4.Kartu Keluarga fotokopi
5.Dan tentu saja sang penyalur dana yaitu Suami
diajak serta
Setiba di bank, saya sempat ditanya-tanya oleh Satpam yang
membantu agar proses lebih cepat, selama menunggu antrian. Saya pun mengisi form isian
untuk membuka akun baru.
Ada dua form, yang pertama adalah pengisian data calon pemilik
akun. Karena saya ibu rumah tangga yang tidak bekerja tetap, ada tambahan
satu form lagi yaitu pengisian informasi orang yang menyalurkan dana (Beneficial Owner* (BO)
Proses pemeriksaan form oleh petugas sedikit lebih lama jika
dibandingkan saat saya membuka rekening Rupiah atau rekening anak (yang mengharuskan
adanya persetujuan wali/orangtua). Jadi semua data benar-benar satu persatu diperiksa.
Setelah memastikan seluruh data benar, termasuk memeriksa
informasi dari data pekerjaan suami, petugas akan menjelaskan besaran
biaya administrasi, minimal jumlah setoran awal, minimal tabungan dalam
rekening dan sebagainya.
Proses selanjutnya adalah pencetakan buku bank dan
harus langsung disetorkan minimal $100
Oh ya untuk di Bank M, saya HANYA mendapat buku bank. Ini karena sudah punya ATM dari rekening Rupiah, maka akun Valas di-link-kan
ke ATM rekening Rupiah tersebut.
Juga karena saya punya fasilitas Internet
Banking, maka secara otomatis rekening baru ini juga muncul. Munculnya
satu hari sesudah transfer setoran awal.
Jadi semua transaksi setoran dengan Rupiah atau mata uang lainnya, akan langsung
dikurs-kan sesuai rate berlaku hari itu sesuai jenis mata uang yang
dipilih. Kalau transaksi setoran Dollar, ya tetap.
Setelah itu, saya sempat ingin transaksi melalui internet
banking, ternyata gak bisa kalau pakai aplikasi. Harus pake internet banking
yang versi web. Karena itu, akhirnya saya ambil cash dan setor manual.
Satu lagi, setoran pertama ini dikenakan biaya materai 10
ribu, karena di atas 1 juta.
Dan akhirnya selesai setelah 2 jam. Lamanya ngantri sekitar ½ jam.
Tapi saya ingin memberi beberapa saran agar bisa lebih mudah dalam pembuatan rekening.
·Peliharalah hubungan baik dengan suami, agar
beliau ikhlas seikhlas-ikhlasnya menemani istrinda tercinta dan cooperative
saat proses pencocokan data.
·Pastikan walaupun ibu rumah tangga, kita punya kartu
NPWP sendiri
·Anda telah memiliki rekening Rupiah pada
Bank bersangkutan tempat akan membuka akun Valas. Rekening saya tidak di cabang tempat membuka rekening valas, tapi masih Bank yang sama.
·Kalau bisa suami sebagai penyalur dana juga
punya akun di bank tersebut. Tapi ini tidak terlalu penting, hanya bisa
mempercepat proses. Suami saya sendiri gak punya akun di Bank M.
·Bawa kartu nama resmi yang dikeluarkan
perusahaan atas nama suami. Daripada pusing ditanya-tanya jabatan atau
posisi hihihi…
·Rekening Rupiah kita cukup aktif.
·Jujur dalam pengisian data informasi juga
sangat penting, karena salah satu angka atau info saja, bisa langsung
diragukan.
·Siapkan data keluarga dekat yang bisa
dihubungi tapi tidak serumah, terutama alamat lengkapnya. Saya dan suami
sempat stuck agak lama menunggu karena menunggu jawaban alamat rumah dari adik.
·Hafalkan nama ibu dan ibu mertua tersayang
dengan baik, karena akan ditanya berulang kali hahaha…
Riweuh ye kan?
Tapi demi tekad menabung dan jadi kaya, tetaplah bersemangat.
Selama menjadi penyuka film-film kartun, hanya ada beberapa film yang saya sukai. Yang pertama sudah pasti MADAGASCAR The Movie (2005) dan semua seri film turunannya. Lalu tahun 2014 kemarin saya memasukkan BIG HERO 6 sebagai film favorit dan sangat berharap seperti MADAGASCAR, BIG HERO 6 juga akan ada sekuel lanjutannya.
Sinopsis
Film ini berkisah tentang Hiro Hamada, seorang anak jenius berusia 14 tahun. Berkat Kakaknya, Tadashi Hamada yang membawanya ke lab universitasnya dan memperlihatkan Baymax, robot ciptaannya, Hiro berkenalan dengan Wasabi, Go Go Tomago, Honey Lemon dan Fred. Di universitas itu pula, ia bertemu Prof. Robert Callaghan yang dikagumi Hiro. Hiro memutuskan untuk menjadi mahasiswa di universitas tersebut dengan cara khusus, menampilkan penemuan khusus.
Pendek cerita Hiro berhasil. Hasil penemuannya sungguh mengagumkan dan ia berhasil diterima di universitas Kakaknya. Sayangnya... sebuah kejadian membalik dunia Hiro dalam sekejap. Di malam yang sama, ia kehilangan Kakak tercinta dalam kebakaran dahsyat di ruang pameran penemuan.
Dalam masa-masa murungnya, tak seorangpun bisa membujuk Hiro keluar dari kamarnya. Tidak sahabat-sahabat kakaknya yang kini menjadi sahabat-sahabatnya, juga tidak Bibi yang membesarkannya. Sampai tak sengaja, ia mengaduh dan tanpa sengaja mengaktifkan Baymax, robot ciptaan kakaknya. Karena kenangan si kakak, Hiro mengejar Baymax yang mencaritahu mengapa microbot bergerak ke satu arah seperti memberi petunjuk. Singkatnya di sana Hiro melihat penemuannya sudah diproduksi dalam jumlah besar dan dikendalikan pria bertopeng alias Kabuki Man.
Saat tengah menyelidiki, Hiro bertemu teman-teman kakaknya. Adegan kejar mengejarpun terjadi. Meski berhasil selamat, mereka sepakat untuk bersama-sama menghentikan perbuatan si pria bertopeng yang telah mengambil alih penemuan Hiro untuk kejahatan. Setelah mengupgrade Baymax dengan kekuatan yang lebih super, Hiro juga mengupgrade kemampuan robot-robot ciptaan sahabat-sahabatnya dan terbentuklah Big Hero 6.
Pengejaran mereka pun dimulai. Dan tingkah jenaka para pahlawan yang baru lahir ini pun dimulai. Mulai dari serangan super dahsyat yang bahkan tak bisa melukai burung kecil, memotong pintu yang pakai acara tidak menyambung sampai obrolan mereka yang penuh humor
Kenapa jadi favorit?
Saya jatuh hati pada tokoh Baymax. Baymax bukanlah pahlawan bertubuh tegap, kekar apalagi tampan. Baymax itu penampilannya lebih berkesan polos, cute dan lembut. Seperti sosok seorang Ibu. Makanya tak heran, anak-anak pun jatuh hati pada penampilannya itu.
Beberapa kalipun saya menonton film ini, tetap saja saya tak bisa menahan tawa. Adegan lucu favorit saya adalah adegan saat Wasabi hampir tertimpa kontainer yang hendak dilempar Mr. Kabuki. Ekspresi kagetnya si Wasabi benar-benar... saya banget kalau lagi kaget! Ada juga adegan kejar-kejaran yang diwarnai ekspresi polos Baymax dan teman-teman Hiro.
Keunggulan lain dari film ini tentu saja pesan morilnya. Tak hanya mengenai semangat melawan kekuatan jahat, hubungan antar saudara, persahabatan dengan mereka yang sangat berbeda satu sama lain, tapi juga sampai soal-soal yang kadang dianggap sepele seperti memakai sabuk pengaman saat berkendara. Sementara untuk pengembangan pribadi, film ini mengajak setiap anak untuk mengembangkan potensi diri mereka untuk sesuatu yang baik
Belum lagi sajian BIG HERO 6 tak hanya menampilkan cerita dari sisi humor yang khas remaja, kita juga diajak merasakan kesedihan Hiro yang kehilangan kakak tercintanya dan akhirnya bisa memahami mengapa Mr. Callaghan menjadi Kabuki Man. Keluarga adalah duniamu, tapi persahabatan bisa menjadi dunia baru yang sama indahnya.
Akhir Tahun ini, paling asyik mengulang untuk menonton cerita ini bersama keluarga.
[caption id="" align="aligncenter" width="275"] Tips Mengatasi Gangguan Pendengaran Pada Telinga[/caption]
Salah satu alat indra pendengaran yang paling penting adalah telinga, yang mana telinga merupakan salah satu indera yang sangat diperlukan untuk proses interaksi berjalan normal antara yang satu dengan yang lainnya, antara manusia dengan manusia lainnya, dengan lawan bicara dan alat komunikasi lainnya. Menjaga alat pendengaran seperti telinga tetap normal adalah suatu hal yang memang harus dilakukan karena jika suatru kondisi sudah terjadi seperti adanya gangguan pendengaran akan membuat anda betapa berharganya sebuah pendengaran yang baik dan normal. Oleh sebab itu sayangi diri anda sejak dini. Jika anda termasuk salah satu dari sekian orang yang mengalami gangguan pendengaran, beberapa tips di bawah ini mungkin akan bermanfaat untuk anda, bersama GoApotik.com toko alat kesehatan Jakarta yang menyediakan alat bantu dengar harga murah untuk anda.
Jika anda merasa bahwa gangguan pendengaran anda terganggu oleh beberapa faktor, misalnya karena benturan, atau disebabkan oleh system elektronik seperti HP. Atau mungkin juga anda salah satu lansia yang memang pada umumnya mengalami penurunan dan masalah pada telinga. Nah salah satu tipsnya adalah dengan selalu memperhatikan lawan bicara ketika anda sedang berinteraksi, misalnya anda mengobrol; dengan teman anda, kemudian pendengaran anda kurang baik, maka memperhatikan gerakan bibir lawan bicara anda adalah solusi yang sangat tepat agar komunikasi tetap berjalan baik.
Gunakan alat bantu dengar.
Alat bantu dengar adalah suatu alat yang menjadikan manusia bisa memiliki pendengaran kembali menjadi normal, banyak orang yang sudah menggunakan alat bantu dengar yang terbuat dari beberapa bahan seperti microphone kecil pada umumnya, yang membantu memfungsikan pendengaran seperti normal kembali. Ada banyak merk dan jenis alat bantu dengar yang bisa anda temukan di GoApotik.com dengan harga yang murah dan terjangkau.
Demikian informasi mengenai tips mengatasi gangguan pendengaran yang disebabkan oleh berbagai macam dan faktor penyebab termasuk lansia. Untuk mendapatkan alat bantu dengar dengan kualitas memuaskan, anda bisa membelinya dari GoApotik.com sebagai suatu apotik online yang siap melayani segala kebutuhan anda. GoApotik juga menyediakan beragam obat seperti obat radang tenggorokan untuk menyembuhkan sakit tenggorokan.
Biasanya fast food dianggap sebagai makanan yang memiliki nilai nutrisi rendah, dengan banyak lemak, dan proses memasak atau menyiapkannya sangat mudah dan tidak lama.
Tapi, banyak makanan yang tergolong fast food yang kalau diartikan sebagai 'makanan siap saji' justru lebih mudah dan cepat diterima di berbagai belahan dunia. Bandingkan saja makanan pokok orang Amerika yang berbeda dengan orang Indonesia, tapi beragam fast food ala Amerika dengan mudah beradaptasi dengan lidah orang Indonesia. Tidak hanya terjadi di negara kita, fast food juga beradaptasi di negara-negara lain.
Meski sering dianggap tidak sehat, perkembangan makanan tergolong fast food semakin pesat. Berbagai modifikasi dan variasi rasa yang disesuaikan dengan lidah penduduk lokal membuat jenis makanan ini menjadi semakin terkenal.
Berikut beberapa makanan tergolong fast food yang menjamur di dunia, dan terkenal juga di Indonesia.
Burger atau Hamburger
Fast food asal Amerika terbuat dari lapisan roti dengan daging hewani, biasanya daging sapi. Istilah hamburger sebenarnya diambil dari bahasa Jerman, lebih merujuk ke nama sebuah kota yang pada perkembangannya akhirnya dianggap sebagai sebuah makanan yang berbahan dasar daging hewani.
Namun seiring perkembangan zaman, variasi burger atau hamburger kini dikembangkan sesuai dengan keinginan masyarakat lokal. Ada burger berbahan dasar daging unggas seperti chicken burger, turkey burger. Ada juga burger yang berbahan dasar ikan seperti tuna burger dan terakhir burger yang khusus bagi mereka yang lebih memilih sayur-sayuran sebagai bahan utama yaitu veggie burger atau vegan burger.
Di Indonesia, burger hadir dengan variasi rasa yang disesuaikan dengan lidah lokal yang menyukai rasa yang kuat dan tajam. Burger kini dipadukan dengan masakan asli Indonesia seperti Burger Rendang. Sausnya juga berasal dari berbagai bumbu khas Indonesia, seperti mayonaise yang diganti dengan olesan sambal Taliwang.
Rantai penjualan dari makanan ini juga mendunia. Di Indonesia, kita mengenal Kentucky Fried Chicken, McDonald, Burger King, Carl's Jr. A&W dan lain-lain. Tapi tidak hanya dari negeri asalnya, kini juga sudah banyak perusahaan franchise burger lokal yang mulai berkembang seperti Edam Burger, Burger Blenger, Mistar Burger dan masih banyak lagi.
Pizza
Pizza adalah roti berbentuk bundar yang dipanggang, di bagian atas roti ditaburi campuran sayur, potongan lauk tertentu, keju dan saus. Jenis sayuran dan potongan bahan makanan tambahan di atas roti atau bahkan disisipkan di bagian pinggir roti bisa dipilih atau disesuaikan dengan selera masing-masing.
Anak-anak, tua muda dan remaja semua menyukai makanan yang berasal dari Italia ini. Meski tidak se-terkenal Burger yang lebih dulu masuk ke Indonesia, tapi seiring perkembangan zaman, Pizza juga mulai akrab di lidah masyarakat Indonesia. Meski harganya tidak murah untuk kantong anak muda, tapi rasanya yang khas dengan cepat membuat makanan ini dikenal baik.
Beberapa franchise luar negeri seperti Pizza Hut, Domino's Pizza dan lainnya, melakukan inovasi rasa dengan menggunakan bumbu khas lokal agar minat pembeli meningkat sekaligus mengurangi biaya produksi terhadap bahan produk yang harus diimpor dari negara lain. Kandungan nutrisi yang dianggap berkalori tinggi kini juga dimodifikasi agar menjadi menu yang lebih sehat.
Akibat minat luar biasa para penikmat pizza lokal, sekarang juga mulai bermunculan franchise lokal yang mengembangkan berbagai pizza dengan bumbu lokal dan teknik pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Bahkan pizza yang lebih dikenal dengan sajian di restoran, kini hadir ala warung tenda atau gerobak di mal-mal beberapa kota besar. Pizza juga tak lagi dijual dengan lingkaran bulat utuh, tapi berupa slice atau potongan yang harganya lebih terjangkau.
Mie Instan
Mie instan adalah makanan yang terbuat dari tepung yang dipadatkan lalu dibentuk memanjang, dimasak dan dikeringkan. Proses penyajiannya cukup direbus atau direndam dengan air panas terlebih dahulu sebelum diberi campuran bumbu atau diolah lagi menjadi jenis makanan tertentu.
Makanan berjenis fast food yang satu ini dikenal hampir seluruh orang Indonesia. Bahkan salah satu produk unggulan mie instan di Indonesia, menjadi merek terkenal di negara lain.
Meski makanan jenis ini sangat digemari masyarakat dunia. Tapi jenis dan bumbu mie yang menjadi khas negara masing-masing ini berbeda. Maka, walaupun ramyun atau ramen digemari oleh masyarakat di negara Korea, tapi di Indonesia mie instan yang lebih digemari adalah indomie dengan bumbu khas seperti kari ayam, ayam bawang dan lain-lain. Jadi jangan heran saat melihat ada turis Korea merasa perlu membawa beberapa bungkus ramen ketika travel ke luar negeri atau wisatawan Indonesia yang tak pernah melupakan indomie tiap kali bertandang ke negara lain. Bahkan mereka yang berada di luar negeri selalu merindukan mie instan negerinya masing-masing. Tak lengkap tanpa mie produksi dalam negeri yang khas.
Perkembangan mie instan di dunia kuliner membuatnya kini hadir dengan berbagai variasi penyajian. Ada yang digoreng, direbus dan dipanggang. Karena mie instan juga dianggap junk food yang tidak sehat, kini banyak yang menyajikan mie instan dengan tambahan sayur mayur atau lauk pauk lengkap. Bahkan ada schootel yang terbuat dari mie instan.
Indonesia adalah salah satu negara produsen mie instan terbesar di dunia (wikipedia). Juga termasuk salah satu negara yang rakyatnya banyak mengkonsumsi produk ini. Produk mie Indonesia, yaitu Indomie juga sangat terkenal di Nigeria. Di negeri ini, produk mie merek apapun disebut dengan nama merek tersebut saking terkenalnya. Padahal di Indonesia sendiri, produsen mie cukup beragam.
Ayam Goreng / Fried Chicken
Fried Chicken atau Ayam goreng tepung adalah potongan daging ayam yang dibaluri oleh tepung berbumbu dan digoreng hingga berwarna kuning keemasan, rasanya gurih dan renyah.
Ayam Goreng Tepung atau Fried Chicken menjadi salah satu jenis fast-food khas Amerika. Beberapa perusahaan yang menjadi jaringan fast food ini telah mewabah di Indonesia. Sebut saja KFC, McDonalds, A&W, CFC dan lain-lain.
Meski berasal dari Amerika, produk ayam goreng di Indonesia disesuaikan dengan selera lokal. Ragam makanan pelengkap lain seperti nasi dan sayur juga menjadi tambahan penyesuaian terhadap produk yang satu ini.
Sekali lagi, sama seperti jenis fast food yang lain, Ayam Goreng khas Amerika ini juga mengundang para pengusaha kuliner Indonesia untuk membuat ayam goreng namun dengan rasa lokal. Sekarang banyak bermunculan kemitraan usaha ayam goreng yang merupakan brand lokal seperti Hisana, Crispyku, Orchi dan lain-lain.
Pada awalnya fried chicken hadir dengan penampilan bersih, gurih dan renyah dengan saus terpisah. Tapi seiring dengan perkembangan kuliner dan hasil percampuran kebudayaan, kini juga hadir ayam goreng atau fried chicken bersalut saus khas. Bentuknya juga banyak bertransformasi, dari potongan besar menjadi potongan kecil-kecil yang renyah dan lebih mudah dikonsumsi.
Donat
Donat adalah makanan ringan yang terbuat dari adonan campuran tepung, gula, telur, mentega dan ragi lalu digoreng. Bentuk dasarnya yang paling umum bulat dengan lubang di tengah seperti cincin yang dihias dengan beraneka topping dan yang bentuknya bundar dengan isian manis seperti krim, jelly, susu dan lain-lain.
Asal usul makanan yang satu ini masih belum jelas. Donat telah dikenal luas oleh masyarakat dunia sejak lama. Di Indonesia, donat diperkenalkan oleh gerai penjual donat dari Amerika yaitu Amerika Donut, yang kemudian diikuti dengan dibukanya salah satu gerai donat yang terkenal hingga kini yaitu Dunkin Donuts.
Sama halnya dengan fast food, pengusaha kuliner lokal juga bergeliat dengan inovasi masing-masing untuk menampilkan ciri khas donat sebagai produksi mereka. J.Co salah satu brand donat lokal telah berhasil menghidupkan kembali kegemaran masyarakat terhadap fast food yang satu ini.
Namun, tidak berarti makanan ini bersifat eksklusif karena banyak sekali donat-donat buatan masyarakat yang diperdagangkan dengan harga lebih terjangkau dan rasa yang juga bervariasi. Malah ada donat kentang, yang menjadi hasil inovasi masyarakat kalangan bawah untuk mendapatkan donat dengan kualitas baik berharga murah. Donat kentang bertekstur lebih lembut dibandingkan donat pada umumnya.
Demikian beberapa jenis fast food yang juga menjadi makanan favorit masyarakat di Indonesia. Meski disesuaikan dengan selera lokal, tapi semua fast food tersebut kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat terutama di daerah perkotaan. Pembauran selera dan budaya juga memunculkan jenis fast food yang lebih bervariasi dan beraneka ragam. Bahkan keterlibatan pengusaha kuliner lokal yang inovatif semakin memperkaya ragam fast food dan meningkatkan daya saing yang mengutamakan selera penikmat. Setidaknya pilihan itu ditentukan oleh masyarakat, bukan lagi
Film Demi Cinta, Aku Rela… adalah film yang diproduksi oleh MNC Pictures. Aktor-aktor pemerannya adalah Nicholas Saputra, eits… bukan, Ricky Harun dan Tora Sudiro. Meski judulnya bernuansa romantis, tapi genrenya komedi. Ceritanya pun lebih banyak mengisahkan seputar hubungan bromance antara Bagus (Ricky Harun) dan Masbin (Tora Sudiro), yang dibumbui oleh petualangan Bagus untuk mendapatkan cinta.
Bagus, pemuda yang (terlalu) lugu dan polos. Seorang pemuda tamatan SMA yang belum bekerja. Bagus tinggal bersama Masbin, pemilik reparasi elektronik. Masbin, seseorang yang seenaknya, cuek, urakan dan agak sok tahu. Meski begitu keduanya sama-sama berhati baik.
Cerita berawal ketika Bagus melihat Cempaka (Farali Khan), tetangga rumah susun tempat tinggal dua bersaudara itu. Ia jatuh cinta pada gadis cantik itu. Namun, karena Cempaka bekerja sebagai seorang sekretaris direktur, maka Bagus pun kehilangan rasa percaya diri. Ia merasa tidak selevel dengan seorang pengangguran seperti dirinya. Ditambah kata-kata sok tahu Masbin, Bagus semakin pesimis.
Karena setiap hari Cempaka selalu bekerja dengan diantar jemput oleh mobil-mobil bagus, maka menurut Masbin, satu-satunya cara agar bisa memenangkan hati gadis pujaannya itu, Bagus harus bisa menjadi orang kaya dan tidak cukup bermodalkan cinta saja. Ia tahu cara tercepat untuk itu. Mereka terbujuk oleh tawaran Syamsudin (Teuku Rifnu), tetangga mereka yang mendadak jadi orang kaya. Syamsudin bekerja pada Toni Montana (Barry Prima). Tetapi, ternyata Bang Toni tidak langsung menerima mereka sebagai anak buahnya sebelum mereka memiliki pengalaman kejahatan.
Keduanya pun merencanakan kejahatan untuk melakukan penculikan terhadap Aga, balita manis anak Amara (Titi Kamal), seorang single parent. Namun saat melakukan penculikan, secara tak sengaja Sandra (Nasya Marcella) memergoki aksi mereka. Sandra adalah baby sitter Aga yang baru bekerja. Gadis ini pun ikut ‘diculik’ oleh Masbin dan Bagus.
Masalah mulai terjadi ketika justru Toni Montana dan anak buah mengejar Masbin dan Bagus. Aga, ternyata anak Toni Montana. Mereka pun berusaha melarikan diri. Namanya saja penjahat baru belajar. Mereka justru kalang kabut sendiri berusaha kabur dari anak buah Toni Montana.
Dalam pelarian mereka yang rumit tapi konyol, Masbin dan Bagus justru menemukan cinta baru yang tidak disangka. Masbin, ternyata seorang pria yang sangat sayang pada anak-anak ini justru mulai jatuh hati pada Amara, sementara Bagus pun mulai ragu dengan perasaannya sendiri. Ia mulai menaruh perhatian pada Sandra.
Secara keseluruhan, film ini memang sangat menghibur. Obrolan kocak dan jenaka, pertanyaan lugu yang berkesan tolol dan tingkah para aktor yang lucu sanggup membuat para penonton tertawa dengan lepas. Ending-nya memang bisa ditebak dengan mudah, tapi tetap saja kita dibuat betah dengan celotehan ringan yang khas Tora Sudiro dan Ricky Harun.
Film ini memberi pesan tentang persahabatan yang tulus antara dua orang yang berbeda sifat, pelajaran untuk memahami arti cinta sebenarnya bahwa cinta tak sekedar melihat atau kagum pada penampilan semata, namun juga harus mengenal kepribadian seseorang. Walaupun cinta itu indah, tapi tak berarti harus menghalalkan segala cara demi meraihnya. Datangnya cinta pun tak bisa diduga. Bisa saja sekarang pada tetangga, tapi besok cinta yang sebenarnya justru datang secara tak sengaja.
Sudah bukan rahasia umum kalau drama Korea itu jadi santapan menyenangkan buat para ibu rumah tangga, termasuk saya. Meski tak berarti saya tak cinta Indonesia apalagi pada produk-produk drama yang dihasilkan oleh anak negeri ini sendiri. Hanya saja, masalahnya produk-produk ciptaan dalam negeri ini juga dipengaruhi oleh produk luar. Lirik saja sinetron yang bertebaran di televisi saat ini. Semuanya hampir mirip dan mengacu pada film dari luar. Meski digadang-gadang kalau itu sesuai dengan budaya Indonesia, saya justru melihatnya terlalu sangat mirip dengan cerita di film Amerika dan Inggris. Budaya yang mana yang ada di Indonesia seperti yang digambarkan oleh drama itu pun juga tak mampu saya temukan. Tayangan televisi di Indonesia tidak memberi pilihan sinetron yang variatif seperti channel televisi di Korea. Kalau drama yang beredar di Indonesia, hanya judulnya yang ganti, isi dan temanya ya sama semua. Sementara di Korea, jika satu stasiun mengusung drama utama mereka tentang percintaan remaja, yang lain malah berkisah tentang hubungan ibu dan anak. Lalu yang lain malah dengan berani mengambil cerita fantasi superhero yang patah hati. Bahkan kadang mengusung tema tak biasa yang cenderung sensitif seperti kegemukan dan operasi plastik. Jadi saking variatifnya, penonton menjadi tidak bosan dengan beragam pilihan dan tidak heran kadang-kadang mereka mengikuti seluruh drama itu. Menonton sebuah drama bukan sekedar menonton dan mengikuti alur cerita. Agar penonton betah, para produser harus memaksimalkan kemampuan memanjakan kelima indera penonton. Dan produser drama Korea mengetahui hal itu dengan baik.
Yuk, kita intip… faktor apa saja yang membuat drama Korea mencuri perhatian penggemar di Indonesia yang notabene berbeda budaya? TEMA
Tema adalah hal penting untuk diangkat dalam cerita drama. Berbeda dengan di Indonesia yang memakai istilah ‘musim’ kisah bertema tertentu, di Korea, tema tergolong variatif dan jauh berbeda satu sama lain. Namun, tahun ini tema yang paling sering diangkat oleh drama Korea adalah tema-tema perselingkuhan dan pengkhianatan. Mungkin ini ada hubungannya dengan tingkat perceraian yang cukup tinggi. Selain itu, banyak kisah-kisah yang menarik dan kadang-kadang di luar fantasi yang menjadi penarik hati penonton lainnya. Siapa yang tak tahu menariknya kisah cinta alien ala Do Min Jun dan Chun Song Yi di My Love from the Star? Atau kisah cinta biasa yang sebenarnya sudah sangat sering diangkat tapi menjadi menarik ketika disajikan oleh drama Eung Sang dan Kim Tan di The Heirs atau Se Kyung dan Seung Jo di Cheongdamdong Alice. Cerita yang bertema si kaya dan si miskin yang saling jatuh cinta memang selalu menarik untuk disimak. Meski terlalu sering, tapi jika dikombinasikan dengan hal-hal lain maka ceritanya pun tetap menarik untuk ditonton.
My Love From The Star
Cheongdamdong Alice
Bukan berarti cerita-cerita bertema tradisional menjadi tidak menarik. Bahkan beberapa cerita Saeguk (cerita di zaman kerajaan) mendapat tempat khusus di hati penonton seperti Jang Ok Jung, Dae Jang Geum dan Faith.
Selama tahun 2014, saya mengikuti beberapa drama yang patut diacungi jempol dalam beragam tema yang diangkat. Cerita Mama, Nothing To Fear yang berhasil membuat emosi saya diaduk-aduk dan bagaimana seorang Ibu yang begitu hebat ingin melindungi putranya sebelum kematiannya. Lalu ada kisah Hotel King tentang seorang lelaki yang dingin karena tersiksa sejak kecil tapi kemudian berubah setelah jatuh cinta. Ada juga Angel Eyes, yang berkisah tentang donor mata dan kisah cinta penuh cobaan. Atau yang lucu dan menghibur seperti yang baru-baru ini saya tonton, Pinocchio dan Birth of Beauty. Keduanya menarik dalam cerita yang sedikit aneh dan tidak mungkin.
Pinocchio
Pinocchio berkisah tentang carut marut dunia pertelevisian yang berhasil menjatuhkan nama baik seorang firefighter dan menghancurkan sebuah keluarga dalam sekejap dengan rumor dan kebohongan. Sedangkan Birth of Beauty menarik hati saya begitu melihat pembahasannya seputar dunia wanita yang dilahirkan gemuk dan jiwa yang polos, yang kemudian berubah drastis menjadi cantik setelah mengalami pengkhianatan. Pandangan terhadap orang gemuk memang tergolong sensitif, tapi sekaligus menarik untuk ditonton. Setidaknya, sebagai orang gemuk (hehe…) saya ingin mencoba melihat perspektif berbeda walaupun dalam kehidupan sehari-hari menjadi gemuk bukanlah masalah.
SETTING LOKASI
Berkembangnya drama Korea di era internet tidak lepas karena dukungan pemerintah mereka. Di sana, Pemerintah memberikan dukungan penuh untuk pemakaian tempat-tempat wisata dan hiburan. Marketing perusahaan yang ada di Korea juga sangat memahami besarnya pengaruh sebuah drama dalam meningkatkan pendapatan mereka. Dukungan dana dan izin penggunaan restoran atau cafe menjadi kunci keberhasilan mengapa sebuah drama di korea memiliki scene-scene lokasi yang sangat variatif dengan frame kamera luas. Padahal ketika berkunjung ke lokasi aslinya, sebenarnya tak ada beda dengan tempat-tempat di Indonesia. Malah menurut saya masih lebih bagus di Indonesia loh. Hanya saja kameramen dan sutradara drama Korea begitu cerdas menonjolkan titik-titik menarik dari sebuah lokasi. Bahkan setting pinggir jalan saja bisa terlihat indah.
Lihatlah lokasi ber-scene indah di Winter Sonata, yang akhirnya menjadi salah satu tempat wisata laris. Atau lokasi kuburan anggota keluarga kerajaan dalam drama-drama Saeguk, serta kompleks istana yang kemudian menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung.
Latar penuh salju di Winter Sonata
Ada beberapa tempat tetap yang dijadikan lokasi syuting favorit drama. Tepian pinggir sungai Han adalah tempat ramai yang dikunjungi wisatawan. Tapi dalam drama sendiri, tempat itu digambarkan sebagai lokasi tenang yang damai, cocok buat melamun dan mungkin mencurahkan kegundahan hati.
Sungai Han – Korea (mslykim.blogspot.com)
Satu hal yang menarik, selain mengusung cerita-cerita berset lokasi tempat wisata atau tempat-tempat berlatar mewah, tak jarang mereka juga mengambil gambar di lokasi-lokasi yang biasa diakses untuk aktivitas sehari-hari. Seperti dalam Blade Man, setting saat si Hong Bin menemukan Taehee adalah pasar dan tempat pengolahan barang bekas yang kumuh. Atau kisah Wonderful Mama, yang dengan baik menggambarkan kehidupan orang di lingkungan biasa lengkap dengan maaf-kotoran anjing sebagai hiasan di jalan yang biasa ada di Korea. Tapi tidak membuat ceritanya jadi tidak menarik, justru kesannya jadi lebih membumi.
Playground Setting (I Miss You)
Setting lokasi Ugly Alert juga menarik meski tak selalu bersetting pemandangan indah bahkan ada yang di tengah pasar dan keramaian kota. Yang lainnya adalah setting taman-taman dengan danau yang terlihat begitu indah terutama saat pergantian musim (karena dalam cerita itu ada saat-saat berbeda yang dilakukan si aktor utama)
Setting di Ugly Alert
Setting di tengah keramaian Ugly Alert
Banyak sekali scene-scene menarik yang justru diambil di lokasi biasa, seperti pinggir jalan, jalan setapak di hutan kecil, bangku di taman kota bahkan hanya di depan rumah saja, justru menjadi scene terbaik. Yang menjadi perhatian utama, adalah lokasi itu biasanya dalam keadaan bersih. Tak ada tambahan bunga seperti sinetron Indonesia yang kadang-kadang berlebihan, seperti tanaman berbunga lebih dari tiga warna. Kalaupun yang ditampilkan adalah setting drama Korea memang ingin diperlihatkan untuk kotor, maka yang ditampilkan pun tidak berlebihan.
Keseimbangan warna yang terlihat dalam layar kaca, sangat diperhatikan sehingga berhasil memanjakan mata penonton dengan baik. Bahkan tak jarang dengan menggunakan efek photoshop dan editing, setting dibuat sesempurna mungkin agar nampak indah dan menarik. Kadang-kadang pengambilan gambar di studio pun dikombinasi dengan efek foto. Maka inilah yang menyebabkan mata penonton betah berlama-lama menatap layar televisi.
Pemandangan desa di Blade Man
PENULIS & ALUR CERITA
Seperti drama di Indonesia, tak semua drama Korea juga bagus. Saya pernah sangat kecewa saat menonton Empire of Gold, yang dipenuhi bintang-bintang drama terkenal tapi tak ada cerita drama paling monoton selain cerita dalam drama itu. Atau harus kecewa saat menonton kisah cinta Jessica dan Rain di My Lovely Girl, karena sampai drama berakhir tak ada chemistryyang terlihat di antara keduanya dan saya hanya menonton seri terakhirnya saja setelah seri ke lima. Ada juga Doctor Stranger, yang di luar perkiraan banyak penonton justru berakhir mengecewakan meski semua pemainnya berakting dengan karakter yang cukup kuat. Atau ketika kisah cinta segitiga di Secret Hotel, yang saya pikir akan menarik ternyata hanya biasa-biasa saja. Ceritanya berputar-putar di antara ketiga pemeran dan berakhir dengan cerita yang sudah bisa diduga.
Untuk pertama kalinya pula, di awal tahun ini saya mengikuti sebuah serial panjang secara maraton dalam tiga minggu. 122 Episode. Karena ceritanya yang bertema keluarga itu benar-benar bikin jatuh hati. Ugly Alert. Serial ini sempat meraih beberapa award loh.
Biasanya kalau saya menonton serial panjang, yang saya tonton paling-paling seri-seri genap doang (10,20.30 dstnya) sekedar mengecek jalan ceritanya saja. Tapi serial ini berhasil membuat saya bertahan seri demi seri untuk menontonnya. Lingkup ceritanya luas walaupun masih seputar cerita keluarga. Tapi, begitu banyak pesan dan nasihat yang secara tak langsung mengajari penonton dalam dialog-dialog cerdas tentang keindahan hidup, hubungan antar saudara, hubungan antar kekasih, hubungan antara ibu dan anak tiri, hubungan antara ayah dan anak dan seterusnya.
Last Scene in Ugly Alert
Mungkin sebagai penonton, kita jarang membahas siapa penulis cerita drama tersebut. Di Korea, penulis cerita bisa lebih dari satu orang. Bahkan di Ugly Alert, kalau tidak salah, saya pernah membaca ada sekitar 16 penulis cerita dari berbagai usia. Wow!! Terbayang gak sih, betapa kuatnya satu peran meski hanya figuran karena dukungan ceritanya dihasilkan oleh satu penulis.
Bukan hanya itu, faktor saring penulis yang cukup ketat membuat persaingan pembuatan cerita yang menarik pun menjadi faktor penting yang benar-benar sangat dipahami oleh seorang produser. Saking ketatnya, tak terhitung jumlah penulis yang langsung tenggelam karena sebuah cerita drama tidak berhasil menarik perhatian penonton. Tak ada unsur penilaian karena harus lulusan dari kampus tertentu atau pengalaman di rumah produksi tertentu untuk bisa menulis drama. Di sana, proses saring penulis pun sampai merambah ke negeri tetangga bahkan ke Indonesia. Bahkan ada audisi penulis di salah satu stasiun televisi Korea berskala internasional di websitenya. Hal ini pula yang membuat banyak penulis-penulis lepas berani berimajinasi bebas di web toon. Ingat kisah My Sassy Girl yang terkenal itu? Bahkan seperti kisah itu, sampai sekarang banyak cerita-cerita drama terkenal berawal dari web toon.
KUALITAS AKTING
Setelah membahas setting, tema dan cerita yang dibangun, sekarang kita bahas soal akting para pemainnya. Akting aktor dan aktris Korea itu benar-benar patut diacungi jempol. Memang ada kelas-kelas usia masa keaktrisan mereka. Walaupun berusia sama, jika seseorang lebih dulu terjun di dunia hiburan maka pendatang baru akan menganggapnya sebagai senior. Hal ini terjadi karena kualitas aktor dan aktris yang sudah berpengalaman bertahun-tahun dengan pendatang baru sangat berbeda. Pengalaman dan jam terbang benar-benar mempengaruhi penilaian produser dan tentu saja pada akhirnya penonton. Tidakkah itu menarik, karena di Indonesia justru yang terjadi adalah sebaliknya.
Dalam sebuah forum penggemar drama dan film Korea, para penggemar bisa membahas secara detil letak titik lemah dan kuat dalam akting seorang aktor. Karena itulah, setiap aktor atau aktris di Korea berusaha semaksimal mungkin untuk menghayati perannya. Saking kuatnya, seorang aktor bisa tenggelam dalam karakternya beberapa minggu setelah serialnya berakhir. Bahkan beberapa terpaksa mengambil cuti dan berlibur dulu sebelum kembali bekerja dalam proyek drama lain. Sebagai contoh aktor terkenal Lee Min Ho, yang memutuskan untuk mengambil jarak waktu antara satu proyek drama atau film dengan proyek lainnya. Karena setidaknya untuk satu drama, Lee Min Ho membutuhkan tiga bulan sebelum berperan dan beberapa minggu sesudah perannya itu untuk melepaskan karakter. Bukan main!! Bagaimana kalau dibandingkan aktor atau aktris Indonesia yang bisa mengambil lebih dari dua proyek drama/film secara bersamaan?
Lee Min Ho in The Heirs
Banyak sekali scene-scene biasa yang sebenarnya juga ada dalam drama Indonesia. Bedanya tentu saja kualitas akting. Perbedaan ini adalah gambaran emosi yang terlihat dari gerak tubuh dan bukan dengan dialog saja. Melalui gerak tubuh yang justru tampak natural, penonton dengan leluasa memahami makna emosi. Penggambaran emosi marah misalnya, dalam drama Korea tak selalu digambarkan dengan emosi meledak atau mata melotot atau bahkan teriakan diiringi makian seperti kebanyakan drama Indonesia.
Innocent Man
Marah dalam gerak tubuh diartikan dengan bervariasi, ada yang menggambarkan dengan tangan yang mengepal, mimik wajah yang berubah dalam sekejap tapi masih terlihat seperti berusaha menahannya, dan bahkan berlari untuk mencurahkannya. Penggambaran ini penting karena kebanyakan emosi yang terlihat di televisi sudah pasti akan mempengaruhi penontonnya juga. Setidaknya melihat emosi marah yang terkendali akan mengajari penonton untuk bersikap yang sama. Maka jangan heran ketika drama Indonesia dianggap membawa efek negatif. Demi menutupi kualitas akting pemain yang buruk, maka emosi selalu digambarkan dengan frontal dan begitu meledak-ledak.
Sedih pun tak selalu digambarkan dengan berlebihan. Kadang-kadang hanya dengan mata sendu dan tatapan mata kosong sudah cukup membuat penonton merasakan kesedihan si aktor atau aktris.
Missing You
Yang terbaru adalah saat poster Secret Door dipublish. Saat itu terlihat jelas mata si Putra Mahkota Sado yang nampak sedih dan berkaca-kaca. Padahal saat itu dramanya belum tayang dan masih berbentuk teaser. Tapi dengan mudah, kita bisa mengetahui betapa laranya kisah itu nantinya.
Poster Secret Door
NILAI FILOSOFI, SISI EDUKASI DAN KAMPANYE PEMERINTAH
Berikutnya adalah penyampaian nilai-nilai positif yang sering terselip dalam kisah drama Korea. Meski ceritanya berpusat pada kisah cinta, selalu ada nilai positif keluarga yang disampaikan. Sebagai contoh, family dinner yang digalakkan untuk meningkatkan kualitas hubungan sebuah keluarga. Karena berdasarkan riset, makan malam bersama efektif untuk hal itu.
Dalam setiap drama, kegiatan ini tak pernah dilupakan. Bahkan kisah si Alien Do Min Jun, My Love From The Star yang terbiasa makan sendiri pun berubah dalam dramaland.
Family Dinner in My Love From The Star
Tingkat bunuh diri di Korea yang cukup tinggi, membuat Pemerintah selalu menyelipkan pesan mengenai pentingnya membina dan menjaga hubungan antar keluarga, sahabat atau bahkan dengan orang lain. Bahkan jalan cerita beberapa serial panjang sudah bisa ditebak apa pesannya. Setiap kali si aktris atau aktor utamanya mengalami cobaan, selalu ada orang yang mendukung dan memberinya support. Ini adalah kampanye anti bunuh diri yang coba didengungkan Pemerintah mereka melalui drama.
When A Man Loves
Seandainya cara yang sama digunakan Pemerintah untuk mendengungkan anti kekerasan seperti yang dialami banyak keluarga di Indonesia. Tidak secara vulgar dijelaskan, apalagi dengan kata-kata sok memberi nasihat. Cukup dengan jalan cerita menarik dan contoh bagaimana seseorang seharusnya menyelesaikan masalah. Atau dengan melatih tingkat kedewasaan penonton dengan meningkatkan kualitas cerita seperti dialog cerdas para pemeran atau bisa juga dengan memberi pertunjukkan akting wajah dan gerak tubuh untuk menggambarkan emosi yang terkendali.
Riset pun wajib dilakukan oleh seorang penulis drama. Banyak sekali penulis drama tentang dunia kedokteran atau tentang dunia politik yang sebenarnya tak pernah tahu soal dunia tersebut. Tapi mereka mendapat penjelasan dan keterangan dari orang-orang yang memang ahli di bidang tersebut. Tidak mencomot pengetahuan asal berasal dari google atau buku belaka. Tak jarang sebelum cerita benar-benar ditayangkan, dibuat satu tim khusus yang memeriksa kebenaran keterangan ‘penyakit’ atau efek-efek politik atau bahkan sebuah hal yang berdasarkan riset ilmiah.
Makanya tak heran, menonton drama Korea juga menambah pengetahuan kita tentang banyak hal, selain filosofi tentu saja. Beberapa drama tentang dunia kedokteran memperkaya ilmu tentang kesehatan pada penonton. Walaupun jujur ya… sedikit membosankan. Contoh salah satu drama yang sarat dengan ilmu kedokteran adalah Surgeon Bong Dal Hee. Dari sekian drama kedokteran, hanya ini yang menarik perhatian saya. Sisanya..mmm… hanya mengikuti sedikit saja.
Tapi suatu kali saya juga jadi mengetahui tentang beberapa aturan baku yang timbul akibat perang dingin Korea Utara dan Korea Selatan seperti zona bebas yang menjadi hutan belantara yang tak pernah tersentuh dan ini ada dalam kisahDoctor Stranger.
Doctor Stranger
Jika tidak tercantum dan hanya imajinasi penulis, mereka dengan jelas menuliskan keterangan sebelum drama dimulai. Ini terlihat saat drama It’s Okay, It’s Love yang kaya dengan istilah-istilah psikologi namun menggambarkan sebuah diagnosa kelainan jiwa dengan sedikit tidak sesuai kenyataan atau drama terbaru Pinocchio tentang Pinocchio disease yang sebenarnya tak ada.
It’s Okay, It’s Love
PENGGEMAR
Yang paling menarik buat saya adalah tanggapan para penonton. Mungkin karena tingkat edukasi dan cara pandang yang membuat reaksi penggemar drama Korea dengan penggemar sinetron umumnya di Indonesia berbanding jauh.
Setiap kali memutuskan untuk menonton sebuah drama, saya suka membaca review dan ulasan para penggemar dulu. Menariknya, walaupun mereka tergolong penggemar fanatik dari seorang aktor atau aktris, saat menilai akting aktor kesayangannya, mereka tetap menggunakan akal sehat dan mengedepankan penilaian yang menghasilkan peningkatan kualitas. Bukan sekedar cuap-cuap mengagumi kecakapan atau kecantikan mereka.
Saya yang nge-fans banget dengan aktor Lee Dong Wook atau akrab disapa Wookie oleh penggemar internasionalnya, pernah satu kali mencoba untuk ikut memberikan review terutama ketika Wookie berperan sebagai Seung Gi palsu atau Joon Soo di La Dolce Vita. Di situ saya memberikan review bagus untuk akting, tapi menilai buruk untuk pilihan Wookie mengambil cerita yang bersetting kisah lelaki yang menyelesaikan masalah dengan bunuh diri. Saat itu, banyak fans yang juga setuju dan mereka sama seperti saya. Peran itu tak selalu harus menjadi orang baik atau jagoan yang selalu menang, tapi memilih kisah drama yang mendidik juga penting.
La Dolce Vita
Ooh ya… yang tak ingat siapa Wookie, dia itu pemeran My Girl yang berkisah tentang kebohongan seorang gadis, cerita ini cukup terkenal dan Wookie sempat bertandang ke Indonesia bahkan kemudian ceritanya diplagiat dan diperankan oleh aktris Indonesia, ia juga pernah berperan sebagai aktor utama dalam Scent of Woman dan Hotel King. Yang baru-baru ini adalah Blade Man dan akan datang film terbarunya yang berjudul Beauty Inside. Hmm…. ketahuan ya saya penggemarnya. Aktingnya itu loh yang keren banget. Karena kalau membahas cakep, menurut saya sih tidak terlalu. Tapi kuatnya akting dia, itu tuh yang bikin saya bertahan jadi fans hampir sepuluh tahun.
Lee Dong Wook and Lee Dae Hee
Info menariknya lagi. Ada yang menarik dari cerita drama Korea. Jika itu drama pendek yang berkisar antara 16-24, maka ada satu kesamaannya. Biasanya lima seri pertama adalah proses perkenalan dan penyebab cerita. Ada yang cerita back to before, atau bahkan after, tapi intinya sama. Kalau ada sesuatu yang disembunyikan atau dirahasiakan, maka biasanya terbongkar di seri ke-10 atau 11. Lalu enam atau lebih sisanya adalah penutup kisah dengan setting yang penuh gejolak. Kalau tak percaya, coba tebak di seri nomor berapa status aliennya si Do Min Jun di My Love From The Star terbongkar? Atau saat si pelajar yang menyamar jadi boss ketahuan bohongnya di King High School. Atau saat si aktris utama Innocent Man mengetahui soal masa lalu si aktor utama. Jawabannya ya itu tadi…
King High School
Kesimpulannya, drama Korea menjadi menarik bukan karena faktor aktor dan aktris yang lebih ganteng atau lebih cantik. Tapi karena didukung oleh beragam faktor antara lain setting lokasi yang menarik meskipun lokasi yang kumuh sekalipun, dukungan cerita dan tema yang bervariasi yang disertai dengan dukungan keilmuan yang baik, support Pemerintah yang tinggi, perhatian dari penggemar yang memberi ulasan mendidik dan objektif serta yang paling penting kualitas akting yang benar-benar terlatih dengan baik.
Dan tambahannya adalah, setiap drama Korea selalu memiliki akhir cerita walaupun meraih rating tertinggi. Kalaupun diperpanjang, tak pernah lebih dari sepuluh serial tambahan atau tetap mengalami perubahan dalam kurun waktu tertentu seperti season 1 dan season 2. Itupun tak pernah lebih dari tiga kali season. Tidak seperti di Indonesia, sebuah drama bisa berlangsung bertahun-tahun. Dari si tokoh masih bujang sampai mungkin beranak cucu. Dari pemeran utama yang A bisa berubah menjadi pemeran B dan si pemeran A dikisahkan telah meninggal. Bahkan penggemar paling setia pun pelan-pelan akan merasa muak.
Kalau drama Indonesia ingin seperti drama Korea atau drama Asia yang lain. Maka harus berani mengambil langkah besar, terutama para produser. Rakyat Indonesia lebih banyak dari rakyat Korea. Banyak calon bintang drama atau sinetron yang lebih berkualitas dalam segi akting bahkan penampilan. Jangan melulu karena orangtuanya artis, maka anaknya juga harus jadi artis padahal tak berkualitas sama sekali. Jangan hanya menyalahkan penonton yang tak mencintai produk Indonesia, tapi juga harus berani menghasilkan produk Indonesia yang benar-benar Indonesia. Ketika penekanannya adalah kualitas dibandingkan sisi komersialitas, maka bukan tidak mungkin suatu hari akan dihasilkan drama-drama Indonesia yang lebih baik dan mungkin saja menjadi drama favorit tak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.
Suatu kali pernah ada Produser Indonesia tertarik untuk bekerja sama dengan produser drama Korea. Semua orang pasti berharap yang terbaik. Tapi betapa mengecewakan ketika drama yang bersetting di Indonesia yaitu kota Jakarta dan di kota Bali yang sudah diketahui seluruh dunia sebagai lokasi yang indah, malah didominasi dengan keburukan yang ada di Jakarta seperti macet dan panasnya. Kenapa tidak mengambil setting di wilayah Bogor yang sejuk, adem dan penuh keindahan alam? Sementara setting di Korea justru sebaliknya, lokasi-lokasi yang ditampilkan adalah lokasi yang indah dan sangat cantik meskipun berdasarkan informasi teman-teman di Korea, lokasi itu dinginnya bukan main. Selain menjadi bulan-bulanan protes, drama itu tak lagi menjadi menarik buat ditonton.
Ini pelajaran mahal, betapa pentingnya memilih alur cerita, setting lokasi dan bahkan dukungan pemerintah untuk menghasilkan karya yang baik. Tak harus bekerja sama dengan pihak Korea yang terbiasa memproduksi drama laris, kalau memang bagus semuanya, bahkan mungkin secara mandiri mereka akan mampu bersaing dengan drama-drama Asia lainnya.
Sekian ulasan saya di blog ini. Semoga membuka mata bagi para penampil tayangan atau aktris dan aktor di Indonesia, juga para penggemarnya.
Keluarga besar kami sedang berjuang mencegah kanker sejak setahun terakhir, beberapa anggota keluarga sudah positif terkena kanker termasuk Mama dan adik kandung Mama. Mama terkena kanker payudara sementara paman terkena kanker getah bening.
Secara drastis yang berubah tentu saja gaya hidup keluarga yang tadinya sangat doyan ikan asin dan makanan serba bakar, sekarang hampir tak pernah lagi. Produk-produk kimia bahkan sampai bedak dan lipstick semuanya benar-benar dipilih, tidak asal-asalan lagi. Tapi yang paling keluarga saya jaga adalah segala bentuk asupan makanan, termasuk mengurangi makanan siap saji dan memakai pengawet.
Alhamdulillah, Itu yang saya ucapkan berkali-kali setelah mendengar evaluasi dokter sy dr. Edy Purwanta SpOg, yang lebih seperti sahabat saat menjelaskan hasil lab semua “daging-daging” tambahan itu. Tadinya keraguan sempat singgah mengingat ini sudah yang ke4 kalinya operasi. Bahkan para perawat semua sempat tak menyangka di usia saya yang baru lewat dikit dari tiga jari, sudah mengalami operasi sebanyak itu. Tapi ya harus… kista endo saya sudah menyebar dan diberi bonus pula… infeksi saluran indung telur. Komplit dah! Dan keputusan pun diambil. walaupun merelakan liburan sekeluarga gak jadi, bubar jalan karena dananya terpaksa dipakai untuk membayar operasi canggih itu.
Tahun ini dengan persiapan superpayah, suami tersayang memberi kejutan. Bertahun-tahun hidup di Jakarta dan tinggal hanya berjarak 10 menit perjalanan dari Ancol, saya dan dia hampir tak pernah berpesta tahun baru selain di atap rumah sendiri. Dan tahun ini, ketika saya mengira dia mengajak ke mal, motor tua itu justru tetap lurus menuju Ancol.
Awalnya, kami akan main ke pantai beberapa jam saja karena sama sekali gak bawa persiapan apapun. Setelah sholat Isya akan pulang. Tapi ternyata…. lautan manusia, lautan kendaraan roda dua, roda empat, membuat kami berpikir ulang untuk menunggu sekalian sampai setelah gebyaran kembang api.