Minggu ini, kami sekeluarga mengunjungi Pameran Flora dan Fauna yang berpusat di Lapangan Banten. Pameran ini akan berlangsung selama sebulan dari tanggal 22 Mei sampai dengan 23 Juni 2014, diadakan secara rutin setiap tahunnya.
Saat kami datang sebenarnya masih pagi, sekitar pukul 09.00 tapi pengunjungnya sudah cukup ramai. Mungkin karena akhir pekan dan lokasi yang berdekatan dengan tempat-tempat wisata lain seperti Monas, dan juga lapangan sepakbola yang ramai dengan orang-orang yang berolahraga setiap hari minggu. Makanya tidak heran, kebanyakan yang datang adalah orang-orang yang baru saja selesai berolahraga di Monas atau di lapangan Banteng itu sendiri.
Ketika berjalan menyusuri Pameran, ada beragam tanaman dalam berbagai ukuran pot yang berjajar rapi di sepanjang jalan yang dilalui pengunjung. Mata saya langsung jatuh pada jajaran pohon cemara badak yang sudah lama saya inginkan untuk menambah koleksi tanaman di rumah. Kami tidak langsung membawanya karena masih ingin berkeliling. Jadi kami titipkan pada si penjual lagi.
Mata seakan dimanjakan dengan berbagai tanaman hijau, bunga-bunga segar dan cantik, jajaran anggrek bahkan tanaman rayap yang unik. Tanaman merayap ini khusus digantung di dinding dan bentuknya seperti kipas. Andaikan punya space di rumah yang cukup luas, ingin sekali saya melengkapi koleksi tanaman saya dengan tanaman cantik itu.
Di tengah-tengah lapangan, kami sempat menikmati berbagai bunga hias yang disusun membentuk taman-taman kecil yang cantik. Sesuai dengan daerah masing-masing, seperti Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat dan daerah Jabodetabek lainnya. Taman-taman itu indah-indah. Andaikan tetap dipermanenkan di situ, pasti jadi salah satu wahana wisata yang paling sering dikunjungi.
Dan tidak lupa di bagian pameran Fauna. Banyak hewan-hewan yang dijual dan macam-macam pula. Sayangnya… saya takut sekali pada segala sesuatu yang berhubungan dengan reptil, ular ataupun sejenisnya. Karena itu, saya hanya berani mengambil foto dari luar. Apalagi stand ini sangat ramai pengunjung. Maklum saja, di sini binatang-binatang itu juga bisa disentuh dan dipegang-pegang dengan bebas.
Di depan salah satu stand, ada beberapa ekor kura-kura berkulit unik yang juga dipamerkan. Sebenarnya ada aturan tertera agar tidak menyentuh kura-kura tersebut, tapi beberapa orang tetap saja melanggar aturan tersebut.
Di sini kami sempat terhenti karena putri saya tiba-tiba mengambek. Dia ingin memelihara ular!!! What!!! Ular?!?!! No, No, No!
Saya langsung bilang tidak! Tidak! Dengan sangat keras, saya minta dia keluar segera. Meskipun bulu kuduk semua merinding melihat Ade begitu suka dan tertawa senang saat seekor ular di dalam aquarium berdiri tegak di hadapannya. Hiiiiiihhh……
Kami buru-buru ke stand kelinci dan si kecil pun segera melupakan keinginan anehnya itu. Dengan cepat dia berakrab ria dengan binatang-binatang imut dan lucu itu. Kalau kali ini saya mau sekali bahkan ikut bermain-main. Langsung saja kami bertiga merengek meminta dibelikan sepasang kelinci pada Ayah. Sampai lupa kalau saya dan Abang punya penyakit asma yang anti banget sama segala hal berbau bulu. Ayah agak keberatan tapi tetap menanyakan harganya. Harga sepasang anak kelinci beserta kandangnya ditawar Rp. 250.000,- dan harga ini masih bisa kurang.
Sayang sekali karena kami sudah terlanjur berbelanja cukup banyak tanaman, pot dan tanah, tidak mungkin lagi membawa tambahan kandang beserta dua kelinci lagi.
Namun, Ayah berjanji untuk kembali lagi minggu depan. Kami harus menyiapkan dulu tempat si kelinci di rumah. Apalagi di rumah sedang ada renovasi lagi, takutnya dua kelinci itu ketakutan dan stress melihat rumah barunya yang berantakan.
Setelah lelah berputar-putar dan membeli banyak tanaman. Anak-anak jatuh cinta dengan sekumpulan kaktus, Ayah dengan berbagai tanaman perdu uniknya dan saya membeli beberapa tanaman hias berukuran mungil seperti cemara badak dan beberapa jenis bonsai. Harganya sangat bervariasi. Saya tidak dapat sebutkan di sini, karena sebagai penggemar tanaman ini, harga sangat tergantung penilaian kolektor. Kecuali untuk kaktus, kaktus pot kecil dengan jenis biasa (stek) dihargai Rp. 5.000,-./pot.
Kaktus cocok dipilih untuk anak-anak yang baru belajar mengurus tanaman karena mudah dan cukup tahan. Hanya perlu perawatan seminggu sekali disiram air dan matahari yang cukup. Itupun hanya sedikit air, tidak boleh berlimpah. Tanyakan pada penjual, bagaimana cara perawatannya karena kaktus itu banyak jenisnya.
Tidak lupa kami membeli pot-pot berbagai ukuran yang menempel di dinding serta satu pot persegi panjang untuk menanam tanaman sayur seperti seledri, atau daun bawang. Harganya bervariatif. Pot terkecil dihargai mulai Rp. 3. 000, pot dinding mulai Rp. 10.000. Sedangkan pot persegi panjang mulai Rp. 25.000 sampai dengan Rp. 65.000,-. Sementara tempat pot bunga kaktus dari besi berwarna keemasan, yang berisi sekitar 5-7 pot dihargai Rp. 50.000,- perbuah. Semua harga di atas untuk pot itu fix alias tidak bisa ditawar.
Setelah puas berkeliling dan matahari makin menyengat, kami memutuskan untuk pulang dan mengumpulkan berbagai tanaman yang tadi sempat kami titipkan di penjualnya. Cukup merepotkan belanja tanaman ternyata. Tapi sampai di rumah dan memindahkan ke dalam potnya masing-masing, rasa lelah dan kerepotan itu terbayar lunas saat melihat keindahan alami itu kini majang di depan mata.
*****
Jenis Wisata | Pameran, Penyuluhan, Hiburan & Bursa Flora dan Fauna |
Nama | Pameran Flora & Fauna Indonesia |
Lokasi | Lapangan Banteng, Jakarta Pusat |
Keterangan penyelenggaraan | Pameran Flora Fauna Jakarta merupakan suatu media pameran, penyuluhan, hiburan serta bursa stand flora dan fauna yang bertujuan untuk membina masyarakat dalam meningkatkan kepedulian terhadap penghijauan dan pelestarian lingkungan hidup. Selain pameran ini merupakan ajang eksibisi, interaksi dan transaksi diantara para pecinta tanaman, fauna dan lingkungan yang terdiri dari produsen, pedagang dan konsumen serta pelaku-pelaku lain yang berkepentingan terhadap perkembangan flora, fauna dan lingkungan kota Jakarta. |
Periode Pameran | 22 Mei – 23 Juni 2014 |
Penyelenggara | Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta
T. +62 21 536 50412 | +62 21 536 50449
E. peranmasy@yahoo.com
|
Suasana | Terbuka |
Saran Kunjungan |
|