Tugas 2
Hello guys, hope you always be with me... Kali ini kita masuk ke Tugas ke-2. Saya harap Anda semua tetap bersemangat, ya. Tugas Anda kali ini adalah membahas metode-metode penerjemahan. Metode penerjemahan dianggap penting di dalam kegiatan penerjemahan mengingat hasil penerjemahan yang menggunakan sebuah metode penerjemahan akan mempengaruhi hasil penerjemahannya. Newmark (1988) membagi delapan metode yang empat di antaranya berorientasi pada bahasa sumber dan empat metode lain bersandar pada bahasa sasaran. Berikut ini saya mencoba menyajikan contoh-contoh Tsu dan Tsa (dalam kata yang bercetak tebal dan bergaris bawah) untuk Anda tentukan METODE-METODE APA YANG DIPAKAI OLEH PENERJEMAH dan MENGAPA PENERJEMAH MENGGUNAKANNYA. Jika perlu, gunakan kamus (sebutkan kamus yang Anda gunakan) yang paling canggih untuk menentukan metode-metode tersebut.
No. | Teks Bahasa Sumber | Teks Bahasa sasaran |
1. | ...Raylene to continue hiding out and pretending her problems didn’t exist. “About that,” Annie began, only to draw a quelling look from Raylene that stopped whatever she’d been about to say. Trying to broker peace, to say nothing of getting back to her own concern, Sarah said, “Focus, ladies. Who is this man? What’s he doing in Serenity?” Annie gave her an amused look. “I’m with Grace. You’re showing a lot of curiosity for someone who’s supposedly not interested.” Sarah scowled at her. “Well, what if he’s a stalker or, even more likely, what if he’s spying for Walter?.... (7) | Raylene yang terus bersembunyi dan berpura-pura tidak punya masalah. ”Tentang itu,”Annie memulai,hanya untuk menerima tatapan mematahkan dari Raylene yang menghentikan apapun yang akan di katakan. Demi mencoba untuk menerapkan perdamaian,dan untuk mengembalikan topik pembicaraan kembali padanya,Sarah berujar, “Fokus, teman-teman.Siapa laki-laki ini? Apa yang ia lakukan di Serenity?” Annie menatapnya geli . “Aku setuju dengan Grace.Kau menunjukkan rasa ingin tahu yang besar untuk seseorang yang katanya tidak menarik.” Sarah cemberut padanya. “Well,bagaimana kalau dia seorang penguntit atau bahkan lebih mungkin, bagaimana kalau ia mematai untuk Walter? (13) |
2. | Walter shook his head. “I’m not surprised you’d want to go that route, and you know what? It makes me glad Tommy’s with his mama, because the last thing I want for any son of mine is for him to grow up to be anything like his granddaddy, thinking the whole world needs to bow and scrape to him.” The veins in his father’s forehead pulsed, and his complexion turned an interesting shade of purple. “Don’t you dare talk to me like that, boy! My whole life’s been about you and making sure you had a legacy to be proud of. I’d think twice before mouthing off to me and throwing it all away.” (50) | Walter menggeleng.”Aku tidak terkejut Dad akan mengambil langkah tersebut, dan Dad tahu? Aku jadi lega Tommy bersama ibunya,karena hal yang terakhir yang ku ianginkan untuk putraku adalah ia tumbuh menjadi seperti kakeknya, yang menganggap seluruh dunia harus tunduk dan patuh kepada dirinya.” Pembuluh darah di kening ayahnya berdenyut dan wajahnya berubah menjadi warna ungu yang menarik. “Jangan berani-berani bicara seperti itu kepadaku, Nak! Seluruh hidupku adalah tentang kau dan memastikan agar kau memiliki warisan yang bisa di banggakan.Kalau aku jadi kau, Aku akan berpikir dua kali sebelum bicara lancang kepadaku dan menyia-nyiakan semua itu.” (61) |
3. | “Oh, hogwash!” Dana Sue said. “Sweet Magnolias don’t worry about a little talk. We thrive on it. Right, girls?” “To be honest, I wasn’t so thrilled when Cal and I were at the center of all the gossip,” Maddie contradicted. “And Bill and I before that.” “But that’s the point,” Dana Sue said. “Gossip comes and goes. Tomorrow it might be all about Sarah and Travis, but by this time next week, it’ll be somebody else. Annie, sweetie, you ought to know that as well as anyone. Nobody mentions a thing about Ty’s tabloid scandals anymore.” Annie groaned. “Gee,Mom, thanks for reminding me of that joyous time in my life.” “I’m just saying that this is nothing for Sarah to worry about,” Dana Sue said. (152—3) | “Oh, omong kosong!”timpal DanaSue.“Sweet Magnolia tak menggubris kasak-kusuk. Kita justru makin dewasa makin dewasa karenanya, Betul, ‘kan,Teman-teman?” “Jujur saja aku malah tak menikmati ketika Cal dan aku menjadi pusat gossip, “Maddie membantah.’ Lalu Bill dan aku sebelum itu.” “Justru itu intinya,” timpal DanaSue.“Gosip datang dan pergi. Besok mungkin baru tentang Sarah dan Travis, tapi minggu depan bisa jadi orang lain. Annie sayang, kau pun tahu betul tentang hal itu seperti yang lain.Tak seorangpun membicarakan Tabloit Ty lagi sekarang.” Annie mengerang, Yah, Mom, terima kasih sudah mengingatkan saat-saat yang begitu mengbahagiakan dalam hidupku itu.” “Aku hanya mencoba mengatakan bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang perlu Sarah khawatirkan,” kata Dana Sue.(176) |
4. | Too bad he couldn’t pull Greg aside and have a real heart-to-heart with him. Surely he wasn’t entirely blind to what was going on. Travis managed to choke down his meal, but he could hardly wait to get away from the happy couple. He rose as soon as they’d all finished their coffee. “I have a long drive ahead of me,” he told them. “Dad, I’ll speak to you tomorrow.” “Sure, son,” Greg said distractedly, clearly engrossed in Trina, whose hand seemed to be wandering somewhere out of sight under the table. Travis shuddered. By the time he climbed into his car, he fully understood his mother’s concern. For all of his years of playing an irresponsible bachelor, Greg McDonald had always been smart enough to avoid falling into any sort of feminine trap.(191—2) | ... Sayang sekali ia tidak bisa mengajak Greg untuk bicara dari hati ke hati secara bersungguh-sungguh dengannya. Tentunya ia tidak sama sekali buta terhadap apa yang terjadi. Travis berhasil menelan makanannya,tapi ia nyaris tak sadar menyingkir dari pasangan yang berbahagia itu. Ia bangkit begitu mereka menghabiskan kopi. “Perjalananku masih jauh,” katanya “Dad, aku harus bicara denganmu besok.” “Tentu,nak,” kata Greg sambil lalu, jelas-jelas sibuk dengan Trina, yang tangannya tampaknya berkeliaran di suatu tempat di bawah meja. Travis bergidik. Pada saat ia naik ke mobil, ia benar-benar memahami kekhawatiran ibunya. Walaupun sudah bertahun-tahun memainkan perannya sebagai bujangan yang tak bertanggung jawab, Greg McDonald selalu cukup pintar untuk menghindari terjatuh ke dalam perangkap feminim apapun.(218—219) |
5. | He’d barely turned in his chair when Mary Vaughn gasped and clutched her stomach. “Sonny!” she said urgently, her voice tight with anxiety. He turned back, took one look at her and turned pale. “Is it the baby?” Unable to speak, she nodded, terrified by the cramping sensation in her stomach. Whatever was going on, it wasn’t good. Sonny was on his feet at once. “Folks, I’m afraid you’ll have to excuse us. Mary Vaughn’s not feeling well. I need to get her to the hospital.” (231) | Sonny belum sempat beringsut dari tempat duduknya sewaktu Mary Vaughn terkesiap sambil memegangi perutnya. “Sonny!” serunya tiba-tiba dengan suara tertahan karena gugup. Sonny berbalik, memandangi Mary Vaughn dan langsung pucat pasi. “Apakah bayinya?” Mary Vaughn hanya mengangguk karena ia tak sanggup bicara, panik oleh perutnya yang terasa mengencang. Apapun yang sedang terjadi, sepertinya bukan hal yang baik. Sonny langsung bangkit berdiri, “Semuanya, kukira kami harus permisi dulu. Mary Vaughn merasa tidak sehat. Aku harus membawanya ke rumah sakit.”(265) |
6. | Tom regarded him with surprise. “You might have a knack for the whole broadcasting thing, after all. You’re actually thinking like a smart, creative businessman.” Travis grinned. “Thanks for the grudging support.” “You know I support you. I just thought you were taking on too much in an area in which you had absolutely no experience.” Travis’s grin spread. “Do you actually know what my degree is in?” Tom looked flustered by the question. “No. I figured physical education, maybe. Wasn’t that the plan when you left for college?” “Sorry, pal. It was always broadcast journalism. I thought if my name got big enough, I could wind up calling games on TV once I retired. I even did a couple of nights on the air with the team’s local radio guys in Boston when I was out with a sprained wrist last season.” (173—4) | Tom memandang Travis dengan terheran-heran. “Rupanya kau memang punya bakat untuk bisnis penyiaran. Kau benar-benar berpikir seperti pebisnis yang cerdas dan kreatif.” Travis menyeringai. “Terima kasih atas dukunganmu yang ogah-ogahan itu.” “Kau tahu aku mendukungmu. Aku hanya berpikir kau menangani terlalu banyak di bidang itu, padahal kau sama sekali tak punya pengalaman di situ.” Seringai Travis semakin lebar, “Apakah kau benar-benar tahu aku sarjana di bidang apa?” Tom tampak bingung mendengar pertanyaan itu. “Tidak kupikir pendidikan olahraga, barangkali. Bukankah itu rencanamu saat meninggalkan kolose?” “Maaf,Bung, Gelarku di bidang jurnalisme penyiaran. Kupikir kalau namaku sudah cukup besar, akhirnya aku bisa menyiarkan pertandingan di TV begitu aku pensiun. Aku bahkan melakukan beberapa siaran dengan orang-orang dari radio setempat di Boston ketika aku sedang cuti karena pergelangan tanganku terkilir musim yang lalu.” (199) |
7. | “I’m not a hundred percent sure myself. I just know I want to get to know her. I’m also thinking she’d be a great guest for your show. She must have an amazing perspective on the history of Serenity.” Travis had forgotten to keep his voice low as he said this, and he saw the object of his speculation gaze right at him. “I may be old, young man, but I still have excellent hearing,” Liz called out to him. “And just so you know, I don’t go all the way back to the days of the slaves, and that’s when this town was founded.” She beckoned to him. “Come over here.” Travis grinned at having been caught talking about her. “Yes, ma’am.” Liz’s gaze assessed him from head to toe. “You’re that boy who bought the radio station, am I right? I recognize your voice. You have quite a way about you on the air.” “Thank you.” She turned to Sarah. “Don’t hang back there, Sarah. It’s been a long time since I’ve seen you, but I’d know you anywhere. You look just like your mama did at your age.” (213) | “Aku juga mungkin tak seratus persen mengerti. Aku hanya tahu bahwa aku ingin mengenalnya. Aku juga berpikir ia bisa menjadi bintang tamu istimewa untuk siaranmu. Ia pasti punya sudut pandang menakjubkan tentang sejarah Serenity.” Travis lupa untuk menjaga suaranya agar tetap pelan saat mengatakan ini, dan ia melihat orang yang dibicarakannya menatap langsung dirinya. “Aku mungkin sudah tua,anak muda,tapi masih punya pendengaran sempurna,” kata Liz kepadanya. “Dan asal tahu saja, aku tidak hidup pada zaman perbudakan,dan saat itulah kota ini dibangun.” Ia memberi isyarat padanya, “Kemarilah.” Travis menyeringai karena tertangkap basah sedang membicarakannya. “Ya,Ma’am.” Tatapan Liz menilainya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. “Kau anak yang membeli stasiun radio, kan? Aku mengenali suaramu. Kau punya cara tersendiri saat mengudara.” “Terima kasih.” Ia berpaling ke Sarah. “Jangan berdiri saja di situ, Sarah. Sudah lama sejak aku melihatmu, tapi aku mengenalmu di mana saja. Kau mirip mamamu ketika ia seumurmu. (243—4) |
1. Metode yang digunakan adalah metode penerjemahan setia (faithful translation). Penerjemah menggunakannya agar makna kontekstual Tsu tercipta kembali dalam Tsa tanpa mengubah struktur gramatikanya.
Kata Ladies yang diterjemahkan menjadi teman-teman menggunakan prosedur penerjemahan dengan penyulihan budaya. Penerjemah menggunakannya karena dalam budaya Bsa, Ladies (artinya para wanita/nyonya) tidak lazim digunakan untuk memanggil atau menyebut wanita-wanita terhormat dan untuk menciptakan reaksi yang sama antara pembaca Tsu dan Tsa atas makna yang dipahaminya.
2. Metode yang digunakan adalah metode penerjemahan idiomatis (idiomatic translation). Penerjemah menggunakannya untuk mereproduksi pesan dalam Tsa dengan ungkapan yang lebih alamiah dan akrab daripada Tsu, seperti kata-katato go that route, bow and scrape to him, an interesting shade of purple menjadi ungkapan dalam Tsa yang lebih lazim digunakan.
Kata boy yang diterjemahkan menjadi Nak!menggunakan prosedur penerjemahan dengan penyulihan budaya. Penerjemah menggunakannya untuk menerjemahkan menciptakan reaksi yang sama antara pembaca Tsu dan Tsa atas makna yang dipahaminya.
3. Metode yang digunakan adalah metode penerjemahan komunikatif (communicativetranslation).Penerjemah menggunakannya untuk melepaskan dari keterikatan dengan struktur dan budaya Bsu, namun isi dan bahasanya dapat dipahami oleh pembaca sasaran.
Kata girls yang diterjemahkan menjadi teman-teman menggunakan prosedur penerjemahan kata yang lebih umum. Penerjemah menggunakannya untuk menjembatani perbedaan antara budaya Tsu dan Tsa.
Kata Mom yang tetap diterjemahkan menjadi Mom menggunakan prosedur transferensi.Penerjemah menggunakannya untuk memberikan warna lokal Tsu dan menciptakan suasana yang lebih akrab antara pembaca dan teks yang dibacanya.
4. Metode yang digunakan adalah metode penerjemahan harfiah (literal translation).Penerjemah menggunakannya untuk menerjemahkan kata-kata yang tidak terdapat dalam budaya Bsa. Hal ini bisa dilihat dari hasil terjemahan kata a real heart to heart diterjemahkan menjadi dari hati ke hati secara bersungguh-sungguh, dan any sort of feminime trap yang diterjemahkan ke dalam perangkap feminim apapun.
Kata Dad yang tetap diterjemahkan menjadi Dad menggunakan prosedur transferensi. Penerjemah menggunakannya untuk memberikan warna lokal Tsu dan menciptakan suasana yang lebih akrab antara pembaca dan teks yang dibacanya.
Kata son yang diterjemahkan menjadi Nak menggunakan prosedur penerjemahan dengan penyulihan budaya. Penerjemah menggunakannya karena dalam budaya Bsa, kata anak lebih sering digunakan untuk panggilan pada anak (son) serta untuk menerjemahkan menciptakan reaksi yang sama antara pembaca Tsu dan Tsa atas makna yang dipahaminya.
5. Metode yang digunakan adalah metode penerjemahan semantis (semantic translation). Penerjemah menggunakannya agar nilai keindahan dan kewajaran serta makna yang terkandung dalam Bsu akan lebih mudah dipahami dalam Bsa. Metode ini dapat dilihat pada kata-kata barely turned in his chair, voice tight with anxiety, Unable to speak, she noddedmenjadi terjemahan yang lebih luwes dan wajar.
Kata folks yang diterjemahkan menjadi semuanya menggunakan prosedur penerjemahan kata yang lebih umum. Penerjemah menggunakannya untuk menerjemahkan kata folks (informal dari saudara-saudara) menjadi padanan yang lebih umum digunakan dalam budaya Bsa.
6. Metode yang digunakan adalah metode penerjemahan (translation).Penerjemah menggunakannya untuk mereproduksi pesan dalam Tsa dengan ungkapan yang lebih alamiah dan akrab daripada Tsu, seperti kata-kata to go that route, bow and scrape to him, an interesting shade of purple menjadi ungkapan dalam Tsa yang lebih lazim digunakan.
Kata boy yang diterjemahkan menjadi Nak! menggunakan prosedur penerjemahan calque. Penerjemah menggunakannya untuk menerjemahkan secara harfiah namun disesuaikan dengan struktur Bsa.
7. Metode yang digunakan adalah metode penerjemahan komunikatif (communicative translation).Penerjemah menggunakannya agar makna kontekstual dalam Tsu diterjemahkan sedemikian rupa sehingga isi maupun bahasanya dapat diterima dan dipahami oleh pembaca sasaran.
Kata palyang diterjemahkan menjadi Bungmenggunakan prosedur penerjemahan dengan penyulihan budaya. Penerjemah menggunakannyauntuk menerjemahkan menciptakan reaksi yang sama antara pembaca Tsu dan Tsa atas makna yang dipahaminya.
1 komentar:
Kalau thanks you jadi terimakasih itu masuknya ke metode apa?
Posting Komentar