Tiada angin tiada hujan, tetiba suami tercinta mengajak untuk
membuat rekening valas dengan mata uang US Dollar. Sebenarnya bingung juga buat
apa karena suami sendiri sudah punya sebelumnya.
Nah saya baru tahu, kalau beliau udah closing akunnya. Karena menurutnya, dalam Islam itu harta suami dan istri harus jelas agar tidak pusing soal hukum warisan nantinya.
Sebenarnya yang banyak kontribusi mengisi
rekening itu saya, tapi karena saya tipe orang males banget ngadepin urusan
birokrasi, makanya suami yang selama ini memanajerin. Sampai sekarang.
Terus pada pengen nanya itu uangnya dari mana?
Ehem… dari zaman dulu. Hihihi… Udah gak pentinglah. Yang
jelas dunia itu sebenarnya sempit kalau kita bisa bahasa asing. Di manapun
berada, kalau bisa menulis bahasa lain, ya bisa dapet duit dari negara
bersangkutan pastinya.
Perlu diingat bahwa dalam anggapan pihak Bank, suami yang bekerja dengan gaji rutin adalah penyalur dana tabungan valas.
Walaupun pada prakteknya, akun valas tersebut dipakai untuk menerima pembayaran insentif atau dana lain dari pihak lain menggunakan kurs dollar.
Oh ya, make sure aja uang yang masuk bukan hasil pencucian uang loh. Ada aturannya kalau uang tersebut bisa dibekukan pihak Bank jika ada masalah hukum yang mengklaim.
Sekarang kita fokus ke cara buat akun valas itu dulu deh.
Baeklah. Sekarang sebelum ke Bank yang diinginkan untuk
buka, cek dulu syaratnya melalui website resmi bank bersangkutan ya.
Saya memilih Bank M, karena di Bank ini ada rekening utama
yang dipakai transaksi sehari-sehari, termasuk transaksi bisnis dan urusan
lain. Jadi fluktuasi rekening lumayan aktif. Termasuk bayar belanjaan
olshop, terima transferan suami, teman, sodara yang kelimpahan rezeki dan
lain-lain.
Di bank ini sebenarnya bisa buka rekening melalui online. Tapi menurut suami, untuk valas syaratnya lebih banyak.
Apalagi dalam
data pribadi, saya memilih pekerjaan hanya sebagai Ibu Rumah Tangga, maka lebih baik
langsung datang saja. Jadi kalau ada kekurangan, bisa langsung diurus.
Waktu datang, saya bawa (eh enggak deng… suami yang bawa)
beberapa kartu dan surat kelengkapan berikut:
1.
KTP asli istri
2.
KTP asli suami (
3.
Kartu NPWP asli (termasuk punya suami)
4.
Kartu Keluarga fotokopi
5.
Dan tentu saja sang penyalur dana yaitu Suami
diajak serta
Setiba di bank, saya sempat ditanya-tanya oleh Satpam yang
membantu agar proses lebih cepat, selama menunggu antrian. Saya pun mengisi form isian
untuk membuka akun baru.
Ada dua form, yang pertama adalah pengisian data calon pemilik
akun. Karena saya ibu rumah tangga yang tidak bekerja tetap, ada tambahan
satu form lagi yaitu pengisian informasi orang yang menyalurkan dana (
Proses pemeriksaan form oleh petugas sedikit lebih lama jika
dibandingkan saat saya membuka rekening Rupiah atau rekening anak (yang mengharuskan
adanya persetujuan wali/orangtua). Jadi semua data benar-benar satu persatu diperiksa.
Setelah memastikan seluruh data benar, termasuk memeriksa
informasi dari data pekerjaan suami, petugas akan menjelaskan besaran
biaya administrasi, minimal jumlah setoran awal, minimal tabungan dalam
rekening dan sebagainya.
Proses selanjutnya adalah pencetakan buku bank dan
harus langsung disetorkan minimal $100
Oh ya untuk di Bank M, saya HANYA mendapat buku bank. Ini karena sudah punya ATM dari rekening Rupiah, maka akun Valas di-link-kan ke ATM rekening Rupiah tersebut.
Juga karena saya punya fasilitas Internet
Banking, maka secara otomatis rekening baru ini juga muncul. Munculnya
satu hari sesudah transfer setoran awal.
Jadi semua transaksi setoran dengan Rupiah atau mata uang lainnya, akan langsung
dikurs-kan sesuai rate berlaku hari itu sesuai jenis mata uang yang
dipilih. Kalau transaksi setoran Dollar, ya tetap.
Setelah itu, saya sempat ingin transaksi melalui internet
banking, ternyata gak bisa kalau pakai aplikasi. Harus pake internet banking
yang versi web. Karena itu, akhirnya saya ambil cash dan setor manual.
Satu lagi, setoran pertama ini dikenakan biaya materai 10
ribu, karena di atas 1 juta.
Dan akhirnya selesai setelah 2 jam. Lamanya ngantri sekitar ½ jam.
Tapi saya ingin memberi beberapa saran agar bisa lebih mudah dalam pembuatan rekening.
·
Peliharalah hubungan baik dengan suami, agar
beliau ikhlas seikhlas-ikhlasnya menemani istrinda tercinta dan cooperative
saat proses pencocokan data.
·
Pastikan walaupun ibu rumah tangga, kita punya kartu
NPWP sendiri
·
Anda telah memiliki rekening Rupiah pada
Bank bersangkutan tempat akan membuka akun Valas. Rekening saya tidak di cabang tempat membuka rekening valas, tapi masih Bank yang sama.
·
Kalau bisa suami sebagai penyalur dana juga
punya akun di bank tersebut. Tapi ini tidak terlalu penting, hanya bisa
mempercepat proses. Suami saya sendiri gak punya akun di Bank M.
·
Bawa kartu nama resmi yang dikeluarkan
perusahaan atas nama suami. Daripada pusing ditanya-tanya jabatan atau
posisi hihihi…
·
Rekening Rupiah kita cukup aktif.
·
Jujur dalam pengisian data informasi juga
sangat penting, karena salah satu angka atau info saja, bisa langsung
diragukan.
·
Siapkan data keluarga dekat yang bisa
dihubungi tapi tidak serumah, terutama alamat lengkapnya. Saya dan suami
sempat stuck agak lama menunggu karena menunggu jawaban alamat rumah dari adik.
·
Hafalkan nama ibu dan ibu mertua tersayang
dengan baik, karena akan ditanya berulang kali hahaha…
Riweuh ye kan?
Tapi demi tekad menabung dan jadi kaya, tetaplah bersemangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar