09 April 2018

Penerjemahan Karya Fiksi: Contoh Anotasi

Contoh Anotasi

Ada dua onomatope yang penerjemahannya menarik untuk dibahas.

No.
TSu
TSa
Par.
1.
She didn’t want to wake Becky. However, she worried that Miss Minchin might come in and find her there. Just then, a piece of burning coal fell onto the fireplace screen with a thud. Becky opened her eyes, saw Sara, and sprang up out of her chair.
Dia tidak ingin membangunkan Becky. Namun, dia khawatir Miss Minchin mungkin datang dan menemukannya di sana. Tepat pada saat itu, sepotong arang yang terbakar jatuh di pelindung depan perapian dengan bunyi “degar”. Becky membuka matanya, melihat Sara, dan melompat dari kursinya.
[2.95]

A thud :: dengan bunyi “degar”
   Thud adalah bunyi yang ditimbulkan oleh pecahan arang ketika mengenai pelindung depan perapian. Menurut OALD (2010, offline), thud adalah “a sound like the one which is made when a heavy object hits something else”. Bunyi yang keras yang dihasilkan oleh pecahan arang itu berhasil membangunkan Becky yang sedang tertidur nyenyak.
Meskipun perapian arang tidak ditemukan di dalam budaya BSa, bunyi yang semacam itu diasumsikan mirip dengan bunyi yang keras yang ditimbulkan oleh benda berat yang lain seperti bunyi kayu dipukul.  Menurut KBBI (2008, hlm. 304), degar adalah tiruan bunyi petir, meriam, kayu dipukul, pintu didobrak, dan sebagainya. Dalam menerjemahkan thud itu, prosedur penerjemahan yang digunakan adalah  padanan budaya.

No.
TSu
TSa
Par.
2.
“Why, enchanting roofs and railings covered in soot,” Sara began, “and chimneys with smoke curling up out of them in wonderful designs. And friendly sparrows, chirping for crumbs. And the rain’s big fat drop falling from the sky and going pitter-patter upon the slate roof like  gumdrops.
“Ya, karena ada atap yang memesona dan teralis yang tertutup jelaga,” Sara mulai, “dan cerobong asap dengan asapnya yang meliuk-liuk indah. Dan burung pipit yang ramah, berkicau mencari remah-remah. Dan rintik hujan lebat yang jatuh dari langit dan berbunyi getak-getuk di atas atap bagaikan permen jeli.
[6.25]

Pitter-patter :: getak-getuk
Pitter-patter adalah tiruan bunyi butiran hujan lebat di atas atap kamar Sara. Menurut OALD (2010, offline), pitter-patter sama dengan pit-a pat yang bermakna “a quick light steps or beats”. Di dalam BSu, selain tiruan bunyi hujan di atas atap, pitter-patter juga meniru bunyi degup jantung yang keras atau bunyi langkah kaki di lantai.
Contohnya:
·         The heart went pit-a-pat.
·         I could hear the pit-a-pat of feet in the corridor.
           
Di dalam BSa, untuk menyatakan bunyi hujan adalah tik. Menurut KBBI (2008, hlm. 1461), “tik adalah tiruan untuk bunyi arloji, hujan, dan sebagainya. Untuk memperoleh bunyi yang keras sebagaimana yang dimaksud oleh TSu, bunyi titik-titik air hujan tik  tidak cocok dalam konteks hujan lebat.

Tiruan bunyi yang dianggap cocok untuk titik-titik air hujan yang lebat adalah bunyi getak-getuk. Menurut KBBI (2008, hlm. 450), getak-getuk adalah bunyi ketukan berulang-ulang secara teratur. Bunyi ketukan itu dapat disamakan dengan bunyi hujan yang jatuh secara teratur. Padanan itu dipilih karena dua alasan. Pertama, tiruan bunyi itu terasa wajar digunakan sebagai tiruan bunyi hujan lebat yang mengetuk di atas atap. Kedua, getak-getuk di dalam TSa dan pitter-patter di dalam TSu dibentuk dari pengulangan kata. Pemadanan itu menggunakan prosedur penerjemahan padanan budaya.

Tidak ada komentar: