Siapa yang bilang kalau punya penyakit tidak bisa berpuasa? Bohong ah, itu cuma pengen menghindar dari kewajiban saja.
Emak bisa bilang begitu karena Emak sendiri punya penyakit yang bisa dijadikan alasan untuk tak berpuasa. Penderita diabetes tipe dua sejak sepuluh tahun lalu, dan baru-baru ini pun resmi menyandang radang usus gara-gara lupa mengontrol makanan yang ‘terlarang’ dokter. Maag pun berubah jadi radang. Bahkan buntut-buntutnya Emak tak bisa menghadiri acara penting keluarga karena keburu kelenger tak bisa bangun alias pingsan dengan sukses. Emak sampai menangis waktu pemeriksaan endoskopi terpaksa ia jalani karena penyakit baru itu.
Kata Ayah, puasa itu kewajiban yang pasti punya banyak rahasia kebaikan yang tidak atau belum diketahui manusia. Allah SWT selalu menginginkan hal terbaik untuk hambaNya, meski sulit untuk dipikirkan dengan akal biasa tapi itulah letak rahasia Allah yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang beriman.
Karena itu, Emak juga tak ingin meninggalkan kewajiban berpuasa meskipun sedikit ketar-ketir karena penyakit. Dua bulan sebelum puasa Emak menjalani gaya hidup yang disiplin, lalu Emak dan Ayah bergantian memeriksakan kesehatan. Hasilnya justru aneh bin ajaib... Justru hasil pemeriksaan Ayah yang dinyatakan sedikit bermasalah. Sedangkan Emak justru sehat dan seluruh hasilnya normal, kecuali satu... Emak harus segera menjalankan operasi radang amandelnya setelah bulan puasa karena sudah tak bisa dipertahankan lagi.
Tos!! Senangnya bisa puasa!! Dan Emak juga bersemangat menghadapi puasa. Semua yang dilarang, semua yang tidak diperbolehkan dihapus Emak dari daftar makanan dan minuman Emak. This is for Allah SWT, kenikmatan makanan takkan sebanding dibandingkan kemenangan menaklukkan hawa nafsu. Intinya memang hanya satu : DISIPLIN. Sampai lebih dari sepuluh hari berpuasa, Emak bahkan masih bisa ke sana ke mari menjalani aktivitas Emak rempongnya dengan baik.
Mau tahu tipsnya Emak tetap sehat selama berpuasa tanpa takut penyakitnya kambuh?
Emak wajib mengatur makanan dan minuman dengan gula yang seimbang. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Porsi PAS.
Olahraga! Emak memang tak suka olahraga. Tapi main kejar-kejaran sama Ade, atau menari dengan Kakak, atau main helikopter di lapangan sama Abang otomatis adalah olahraga untuk Emak. Karena bulan puasa, aktivitas ‘main dan berolahraga’ itupun dilakukan menjelang berbuka. Kata Pak Dokter, olahraga juga baik merangsang hormon yang bisa mengurangi kadar asam di lambung.
Minum air putih. Karena tenggorokan lagi tidak fit, dan Emak juga masih harus memenuhi kuota cairan dalam tubuh maka Emak mengatur porsi standar. Minimal empat gelas dari berbuka puasa sampai tidur malam, dan tiga-empat gelas dari bangun menyiapkan sahur sampai waktu imsak.
Dilarang tidur setelah sahur. Ini salah satu catatan dokter yang bikin Emak sedih. Bukankah penderita diabetes itu kalau habis makan suka mengantuk? Apalagi setelah sahur. Karenanya, Emak jumpalitan mencari cara agar tidak tertidur. Akhirnya, setelah dua hari gagal, di hari ketiga Emak menemukan solusinya. Tidur malam lebih cepat dan setelah sholat subuh langsung mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jadi tidurnya dipindahkan ke siang hari. Kan, tidur saat berpuasa adalah ibadah...
Hindari obat-obatan yang memancing asam lambung. Obat maag juga sebenarnya tak terlalu diperlukan kalau tak ada keluhan. Kalau semua dilakukan dengan benar dan makan dengan sesuai anjuran dokter, jangankan obat, vitamin saja sebenarnya tak perlu. Walaupun demikian, Emak tetap menyediakan obat-obatan untuk keperluan darurat. Maklum, dua kali masuk rumah sakit, dua kali itu tak ada obat cadangan di rumah.
Tidak stress. Karena penyebab maag salah satunya ternyata... STRESS! Ujian terberat puasa tahun ini karena berbarengan dengan tahun ajaran baru. Untungnya, Emak dan Ayah sudah bersiap-siap sejak beberapa bulan lalu sehingga beban pikiran karena urusan sekolah anak-anakpun tak akan muncul. Ini termasuk menyiapkan dana pendidikan mereka sejak jauh-jauh hari.
Tepat waktu sahur, tepat waktu berbuka. Hehe... kalau orang lain pakai kata ‘menyegerakan’. Maka Emak menggunakan ‘tepat waktu’ artinya ya sama saja. Emak selalu sahur setengah jam sebelum imsak, walaupun sudah bangun dari dua atau satu jam sebelumnya. Sedangkan berbuka, walaupun hanya dua butir kurma dan segelas air hangat, harus dilakukan begitu adzan magrib dilakukan. Dan semalas apapun bangun, sahur itu harus dilakukan untuk mereka yang punya penyakit seperti Emak. Walaupun hukumnya Sunnah, tapi dalam dunia kedokteran hukumnya wajib bagi yang punya penyakit.
Tidak minum minuman dingin. Memang Emak harus menghindari sementara minuman dingin karena radangnya sudah tak bisa diajak kompromi walaupun hanya dua sendok. Tapi karena itu, Emak tak menyediakan es untuk seisi keluarga. Ajaibnya, seluruh keluarga jadi ikut terjaga kesehatannya. Perut mereka tidak kembung atau terasa mules setelah berbuka. Begitu juga sakit flu ringan yang biasa gampang menyerang tubuh yang sedang berpuasa. Justru seluruh anggota keluarga merasa segar walaupun minum air hangat, entah itu teh atau susu hangat. Selidik punya selidik, ternyata minuman dingin justru berefek negatif saat mengisi lambung yang kosong. Tuh kan!!
Aktivitas harian. Terakhir Emak pun mengatur aktivitas secermat mungkin. Penderita diabetes punya kadar gula yang tidak karuan kalau tidak bisa menyikapi dengan gaya hidup sehat. Bisa naik mendadak, tapi juga bisa turun drastis. Memang bisa diatasi dengan minum atau makan yang manis, tapi kan sedang berpuasa. Karena itu Emak pun memilih aktivitasnya dengan hati-hati. Kalau aktivitas itu membutuhkan tenaga cukup besar, Emak melakukan di pagi hari setelah sahur atau di sore hari menjelang berbuka.
Ada satu rahasia sehat berpuasa lagi, jalanilah hal-hal yang diperintahkan seperti mengaji, sholat dan berzikir dengan baik karena semua itu membantu agar tetap menjaga kesehatan selama berpuasa. Sholat akan menjadi cara lain untuk berolahraga, mengaji dan berzikir akan memancing untuk minum air lebih sering (makanya sebaiknya dilakukan pada malam hari atau saat sahur). Dan tentu saja, melakukan semua itu akan ikut menambah pahala di bulan Ramadan ini.
Tips ala Emak mengantarkan Emak berpuasa hingga menjelang pertengahan puasa. Berat badan yang di atas rata-rata pun ikut turun, dan Emak berharap Lebaran nanti Emak bisa pakai baju lebaran tahun lalu tanpa masalah. Tetap sehat selama berpuasa itu tidak sesulit dibayangkan orang, selama niatnya tetap ada.
Kalau banyak istri yang rela menguruskan tubuh demi suami tercinta, masak untuk Allah SWT yang telah memberi banyak kenikmatan, kita tak mau berkorban sedikit saja. Lagipula semua yang diperintah Allah SWT selalu membawa keberkahan. Emak berharap berkah puasanya tahun ini adalah menjadi semakin sehat, agar saat berjumpa puasa berikutnya Emak tetap bisa menjalankannya dengan sempurna.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar