Tiga hal itu selalu menjadi tips saya tiap kali seseorang bertanya bagaimana membuat ketiga anak saya tampak tenang dan jarang rewel. Mungkin sebagian berpikir tiga hal itu ditujukan hanya untuk anak-anak, tapi buat saya tidak. Tiga hal itu juga berlaku buat si Ibu. Utamanya malah harus si Ibu, karena Ibu yang lelah, kurang tidur dan lapar biasanya cenderung cepat marah dan kurang sabar.
Kebiasaan menjaga tiga faktor tersebut bisa dijalani jika seorang Ibu menjalani hidup dengan disiplin. Disiplin makan, tidur dan istirahat. Kelak kebiasaan ini juga akan menulari anak-anak dan mungkin suaminya. Makanya ada istilah bahwa Ibu adalah pilar rumah tangga.
Sedangkan kalau sedang berdiet atau menjalani puasa, seorang Ibu harus membuat solusi atau trik sendiri jika anak berlaku buruk atau rewel agar tidak terpancing. Setidaknya menyiapkan rencana-rencana pendukung sehingga kejadian yang tidak diinginkan seperti tangis atau rewel yang berkepanjangan, keributan di rumah dan lain-lain tidak sampai terjadi.
Lalu ada yang bertanya lagi, bagaimana seandainya anak mengantuk, lelah atau lapar tapi tidak mau tidur, istirahat atau makan? Makanya jawabannya adalah mengajaknya melakukan dalam bentuk permainan. Anak itu dunianya main, maka ajaklah mereka bermain. Jadilah 'sahabat' buat anak, jangan jadi Ibu yang sibuk memerintah. Ajak mereka bermain rumah-rumahan, berpura-pura tidur siang, membaca dongeng atau malah menghitung domba bersama. Beri pelukan spesial seakan-akan dia bayi kecil seperti yang selalu dikhayalkan anak-anak. Sesekali tidur bersamanya dengan tenda 'selimut' juga tak apa, bukan?
Atau jika ia tak mau makan, maka apa salahnya memakai mainan gelas atau piringnya untuk menyajikan makanannya. Tapi jangan lupa, cuci dulu piring dan gelas mainannya sebelum memakainya dengan makanan asli. Hanya, berdasarkan pengalaman saya pribadi, anak-anak biasanya sudah cukup dengan sendok mainan saja. Kalau mereka memang lapar, satu kali suap sudah cukup memancing selera makan mereka. Gunakanlah imajinasi untuk membuat mereka tertarik makan. Saya menggunakan dongeng tentang tentara dalam tubuh yang selalu ampuh membuat balita saya melakukan apapun yang saya kehendaki.
Perlu diketahui, menjelang usia remaja atau akhir pubertas anak, tingkat emosi anak juga turun naik. Mereka biasanya lapar lebih sering dan gampang mengantuk. Maklumlah, namanya juga remaja, ketika sedang asyik melakukan sesuatu biasanya sulit beranjak. Baru setelah tubuh tak bisa berkompromi maka mereka sibuk mencari makan atau tidur. Nah, saat itulah saat tersensitif buat mereka. Tips saya untuk menghadapi ini adalah selalu menyediakan cemilan sehat. Hanya jangan lupa untuk tetap disiplin dengan jadwal makan anak sampai kapanpun. Cemilan yang terlalu banyak, akan membuat mereka susah makan makanan pokok dan mungkin menjadi obesitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar