07 April 2014

Status-mu Harimau-mu

Media sosial adalah media berbagi PRIBADI... entah itu sesuatu yang negatif, entah itu sesuatu yang positif.

Ada kebiasaan di Indonesia, yang mewabah menjadi budaya...Tapi budaya yang satu ini sebenarnya budaya yang cenderung membenarkan kesalahan yaitu senang lihat orang susah, dan susah lihat orang lain bahagia. Apakah anda orang seperti itu?

Saya suka mengekspresikan kebahagiaan di sosmed, kenapa? Kenapa tidak sesekali menunjukkan kalau kamu marah? Atau when you are in bad mod??
Pertanyaan yang ditanyakan Ayah karena dia seorang pemalu dan berkali-kali digoda teman di kantornya karena punya istri yang suka malu-maluin kalau sedang mengekspresikan perasaan. 

Jawaban saya : Hidup saya singkat, sangat singkat. Dan saya tak mau jadi orang merugi. Saya ingin setiap langkah tersisa adalah barokah, bahkan meskipun sekedar berbagi senyum, tertawa atau bahkan belajar cara bersyukur... bahwa hal yang teramat sederhana pun bisa jadi ekspresi rasa syukur. Bahwa inilah cara saya memberitahu teman2 dan keluarga kenapa saya bahagia... agar mereka 'bersaing' untuk berbahagia pula, tentu dengan cara masing-masing. Atau mungkin belajar... dari kata-kata yang saya bagi, bahwa ada nasehat yang saya ajarkan bagaimana berlaku seharusnya seorang istri, atau bagaimana seharusnya seorang suami untuk mengajari istrinya.

Saya juga ingin Ayah, Cindy, Reza dan Fira, suatu hari... membuka kenangan tentang Emak yang selalu ceria dan ekspresif bukan tentang mama yang selalu sedih, menangisi penyakit, menangis, marah dan emosi setiap saat. Susah biar jadi milik saya, bukan sahabat-sahabat, teman-teman atau keluarga saya. Selagi saya masih mampu untuk membuat semua orang di sekeliling saya bahagia, saya pasti bahagia. Kebahagian itu bukan pemberian orang lain, tapi dibuat oleh tangan kita sendiri.

Ketika anda membaca status teman yang bahagia, paling-paling anda tersenyum... tapi kalau membaca sindiran dalam status, apa yang anda lakukan? Penilaian justru berbalik pada si pemilik status bukan?


Maka mari belajar memahami dan memandang lebih luas, berbagi senyum itu sedekah... Umur itu singkat, dan berapa sedekah yang sudah kau bagi di dunia?

Sudahlah... berhentilah membenci dunia dengan mengekspresikan kemarahan pada dunia. Dunia akan berbalik membencimu kalau kamu membencinya. Ini dunia anugerah Allah SWT, dipergunakan sebaik-baiknya untuk manusia agar bisa menjadi makhluk yang bersyukur. Maka ambillah kebaikan dunia... jangan terus menyalahkan, jangan terus menerus membenci.... Kebencian itu akan menjadi bumerangmu sendiri...


*****