Nah, ada tiga orang anak yang baru saling mengenal. Ada beberapa tetangga baru dan yang pertama kali berkenalan, tentu saja anak-anak yang lebih dulu tahu siapa nama teman-teman baru mereka.
Seorang anak perempuan berusia 4,5 tahun dan anak laki-laki berusia 3 thn mendekati pagar rumah saya. Putri saya yang manis, Fira si kecil berusia 4 tahun pun mengulurkan tangan mengajak berkenalan.
Fira : Hallo, namamu siapa? Namaku Fila. (pada keduanya)
Anak perempuan A : Namaku Melly
Fira : Kalo kamu siapa? (pada anak laki-laki)
Anak laki-laki B : Aku Aping
Tak lama kemudian, saya membukakan pagar rumah untuk anak-anak tersebut dan mereka langsung bermain dengan akrab. Saya juga senang karena akhirnya Fira mendapat teman-teman seumuran dengannya. Melly dan Aping juga anak-anak yang lucu. Walaupun masih kecil, mereka juga tergolong mandiri loh. Mereka sudah tahu melewati masa toiletries training jadi saya tak bingung kalau mereka sedang bermain bersama.
Saking betahnya, anak-anak ini bisa setengah harian di rumah saya. Bahkan sampai mandi barengan segala, mandi air pancuran. Ya saya sih senang-senang saja karena seringkali siang hari saya hanya berduaan saja dengan Fira. Sepi...
Hampir seminggu, Aping dan Melly sering bertandang ke rumah kami dan bermain dengan Fira. Selama itu pula saya selalu memanggil mereka dengan sesuai apa yang mereka ucapkan saat itu. Sampai suatu hari...
Yang pertama adalah Ibu Melly, seorang ibu bersuku Sunda (sama dengan Ayah Fira) pun ikut datang. Ia berniat menyuapi anaknya sambil mengobrol dengan saya tanpa memutuskan keasyikan anaknya bermain. Saya menceritakan bagaimana Melly kalau di rumah saya dan ibu Melly juga menceritakan kalau di rumah Merry (note... MERRY not MELLY) juga tak ada teman.
Tak lama datang Maminya Aping, yang juga ikut mengobrol sambil mengawasi anak-anak bermain. Dan kami mulai menyadari satu hal.
Ibunya Melly memanggil FIRA dengan FILA dan AFIF dengan APING, sementara Maminya Aping juga memanggil MERRY dengan MELLY dan FIRA dengan FILA. Sedangkan saya memanggil MERRY dengan MELLY, dan AFIF dengan APING...
Hahahaha.... kami terkena tipu daya cadelnya anak-anak. Aduuh, ya ampun anak-anak ini benar-benar membuat saya dan ibu-ibu mereka jadi tertawa geli gak karuan karena tahu kesalahpahaman ini disebabkan kecadelan anak-anak.
Saat saya bagi cerita ini ke Ayah Fira, si Ayah ngakak juga.