Ada beberapa hal yang saya pelajari saat berlibur bersama keluarga. Dan sayangnya masih jadi perhatian nomor kesekian dari beberapa keluarga.Sebahagia apapun saat kita berkumpul, senorak-norak apapun kita saat baru tahu sebuah tempat liburan baru (uhumm.... kami sekeluarga juga sering kok) Pleaseee... tolong, mohon, sekali lagi utamakanlah keselamatan anggota keluarga. Lalu keselamatan orang lain di sekitar anda...
Kita tak perlu bertaruh nyawa atau jiwa anak, hanya agar anak terlihat berani oleh orang lain yang bahkan mungkin tak memikirkannya.Contohnya : Jika anak takut air, jangan dipaksa ikut menikmati air laut. Jika anak takut ketinggian, jangan dipaksa ikut menikmati flying fox.Semua hal dalam hidup seorang anak perlu step-step yang harus dilewati orangtua, juga termasuk mengenalkan kesenangan atau hobi tertentu.Siapa sih yang tak mau anaknya tumbuh jadi anak yang pede dan pemberani? Atau siapa yang tak mau anak bisa menikmati kesenangan seperti berenang, memanjat, dan lain sebagainya?
Bunda/Ayah... setiap anak berbeda dan unik. Termasuk apa yang mereka sukai. Tugas kita memahami, kalau memang ada masalah takut atau tak biasa, lewati dulu proses pengenalan dengan menumbuhkan pelan-pelan. Pemaksaan hanya akan berakhir dengan kemarahan, jeritan dan mungkin pula trauma seumur hidup. Hindari pula penghakiman seperti "tuuh, adik itu saja sudah bisa main flying fox, kok kamu gak berani sih?"
Tetaplah selalu berada di sisi anak-anak kita, pahami cara mereka berpikir dan pahami kenapa mereka sampai tak berani melakukannya. Kalau memang tak bisa, carilah teknik yang lain. Bukankah itu gunanya kita belajar menjadi orangtua yang baik?Kuncinya kesabaran, yang lainnya adalah konsistensi.
Kesabaran itu selalu berbuah manis. Salah satu putri saya ketika berusia setahun, boro-boro berenang atau naik flying fox, pas melihat ombak saja dia sudah ketakutan. Sepuluh tahun kemudian, dia sudah terbang bersama bungee trampolin untuk dewasa sendirian dan selalu merengek untuk diperbolehkan terbang dengan gantole.
Punya anak berani dan pede, juga bukan berarti melepaskan tanggung jawab kita. Tetap awasi mereka karena mereka seringkali tak bisa mengontrol emosi. Hentikan segera jika menurut kita mereka telah berada dalam tahap yang 'keterlaluan'. Bahaya itu bisa terjadi bukan hanya pada mereka, tapi mungkin pada orang-orang lain di sekitar mereka yang juga sedang menikmati masa liburan.Berlibur adalah saat yang tepat untuk para orangtua mengajarkan anak, tentang kemandirian dan tanggung jawab. Anak-anak bisa sangat penurut selama masa liburan, apalagi ketika akan diajak ke tempat yang ia sukai. Jadi gunakan kesempatan itu untuk merencanakan 'pelajaran hidup' bagi mereka.
Buatlah mereka memahami bahwa berlibur atau bersenang-senang pun harus disertai dengan tanggung jawab seperti membuang sampah jangan sembarangan atau membereskan kembali mainan mereka sendiri. Pelajaran hidup ini sangat penting untuk membiasakan mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam keadaan apapun.Manfaatkan pula suasana liburan untuk mengajarkan putra putri kita bersosialisasi, entah itu dengan sesama anggota keluarga atau mungkin orang-orang lain di sekitar mereka saat berada di tempat liburan.
Biarkan mereka berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja atau sedang sama-sama menikmati tempat tersebut. Ajarkanlah mereka tetap menghargai orang-orang seperti Satpam atau para penjaga stan. Tunjukkan sikap sopan anda ketika menolak tawaran para penjaja jasa atau barang agar anak bisa belajar untuk melakukan hal yang sama. Ketika berada di tempat bermain, minta mereka mengantri atau bergantian, kalau memang diperlukan mintalah mereka untuk berbagi mainan.
Kemenangan itu bukan saat mereka berhasil menguasai satu mainan sementara anak-anak lain menonton dengan iri, tapi ketika mereka bisa saling bergantian, bahkan bermain dan tertawa bersama teman-teman baru. Itu kemenangan kita sesungguhnya.
Pendek kata, liburan bukan berarti berhenti belajar. Justru liburan adalah saat kita tahu sampai dimana pelajaran yang mereka dapatkan selama di sekolah. Mulai belajar berhitung, bersosialisasi, menjalankan agama, melatih tanggung jawab, mengenalkan budaya yang baik, mengasah pengetahuan, menambah kosa kata bahasa dan masih banyak lagi. Anak-anak akan lebih mudah mempelajari banyak hal justru ketika ia sedang merasa santai atau relaks.Jadi, berlibur agar tetap selalu belajar, agar tetap memelihara keamanan dan selalu menjadi pengawas yang baik tanpa perlu membatasi ruang geraknya.Selamat berlibur!
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar