Hari ini saya dan keluarga berkumpul di ruang keluarga, membahas soal liburan. Saya bilang sama anak-anak untuk mengungkapkan keinginan mereka di depan si Ayah.
Sayang... setelah pembahasan ngalor ngidul kesana kemari, Ayah tetap tak bisa memenuhi permintaan anak-anak. Pekerjaan Ayah tak bisa ditinggalkan. Apalagi sekarang.. Bahkan hari ini, hari sabtu, jadwal anak-anak main bola dengan Ayah pun harus mengalah karena Ayah harus kerja...
Anak-anak murung dan berkata "Yaaah, yaaaah! Ayah kan janji!" dan beberapa kalimat yang jelas-jelas mengekspresikan kekecewaan mereka. Saya melihat wajah Ayah kelihatan banget... merasa bersalah pada anak-anak. Berulang kali dia terdiam, lalu kembali membujuk anak-anak dengan memberi pengertian. Namun namanya aja anak-anak, kecewa ya kecewa...
Akhirnya, saya minta supaya besok Ayah mengosongkan jadwal. Saya ingin membeli beberapa tanaman untuk di luar. Gersang banget soalnya. Awalnya Ayah gak konek dengan cara saya itu, "Ya udah Ma, beli aja sendiri. Biasanya juga gitu..." dan baru mengerti ketika saya melotot dan mengedip-ngedipin mata sampe sakit.
Ayah bahkan berjanji besok ia akan mengantar sendiri Abang ke tempat latihan untuk ujian kenaikan taekwondo-nya. Juga berjanji untuk mengajak anak-anak jalan-jalan main bola sore harinya. Paling tidak sedikit mengembalikan senyum anak-anak.
Setelah Ayah pergi, saya mencoba menghibur anak-anak dengan mengobrol. Lucu-lucuan aja seperti biasa.
Awalnya kami main pilih dua pilihan. agar mereka bisa menemukan sesuatu yang paling mereka suka... tentu saja saya sudah menebak pilihan Abang..
"Pesawat ato Buku".... Abang jawab "Pesawat!"
"Pesawat ato Sekolah"... Abang lagi-lagi ngejawab "Pesawat lah Ma!"
"Pesawat ato Mama".... Abang diam, ragu-ragu... lalu bilang "Dua-duanya!"
Kakak nyela "Yee, harus milih dong... Apa coba?"
Abang merengut "Gak bisa, Kak. Abang suka pesawat, tapi abang juga sayang sama Mama. Jadi gimana dong?"
Kakak ngeledekin "Gak kon..kon... Ma apa tuh?"
"Konsisten"
"Iya tuh, gak konsisten!"
Saya hanya bisa tertawa... Dasar anak-anak!
Ketika kakak yang giliran ditanya... nih anak pikirannya emang super cuek abis.
"Uang atau Buku"... Kakak ngekek "Ya uanglah..."
"Uang atau jalan-jalan"... Ngekek lagi "Uang! Uang!"
"Uang atau Mama".... Dia nengok ke saya, "Sorry Ma... tetap uang lah yaow!"
Dan saya pun menepuk pantat si cuek ini. Dasar!
"Nah ini de baru namanya konsisten... kan kalau kita milih uang, bisa beliin Mama stupidphone... hahaha."
(eits... Kakak memang gak suka dibilang mirip saya, sayang sama saya, bahkan selalu berkhayal menjadi anak yang ketuker di rumah sakit waktu lahir... dia gak mau karena katanya kalau dibilang mirip sama mama, mamanya jadi ge-er >_<)
Kemudian.. cerita berpindah jadi cerita orangutan.
Saya bilang dulu pernah lihat orangutan, dan sayang sekali sampe sekarang saya belum bisa ngajak mereka ngelihat orangutan beneran.
Eh si Kakak malah ketawa-ketawa sendiri. "Lah, gak usah Ma. Kakak dah lihat kok orangutannya."
"Hah? Dimana?" Saya dan Abang bingung.
Dia terus ketawa gak berhenti "Iya ini orangutannya, ini anaknya! Hahahaha...." katanya sambil menunjuk saya dan abang bergantian. Aseeeem! Dan kami pun menyerbu Kakak untuk membalasnya dengan perang gelitikan.
Saya juga gak mau kalah... Saya mulai memuji anak-anak...
"Anak-anak Mama sangat hebat loh. Mama bersyukuuur banget di hari ibu begini punya tiga anak yang hebat-hebat."
Abang nanya "Hebat apa Ma?"
"Mama punya anak yang selalu bersyukur, bersabar dan suka menolong."
"Benarkah?" Abang mendelik tak percaya.
"Masa sih?" Kakak juga sama... tak percaya.
"Ya iyalah... kan kalo Abang suka begini nih sama Kakak atau Ade.. "Syukuuuur, Syukurin!" kalo lagi ngelihat Kakak atau Ade lagi jatuh. trus Kakak kan suka bilang begini. "Iya Mah, sabar, sabar dulu, log out facebooknya dulu naaa." kalo lagi dimintain tolong sama Mama"
Anak-anak sudah ketawa gulang guling megangin perut.... Tapi cerita saya belum selesai.
"Terus kalo Ade kenapa suka menolong"
"Loh, kan Ade kalau lagi main terus mainannya pada berantakan suka teriak begini "Tolooong, tolooongin Ade!"
Dan pecahlah tawa anak-anak melihat gaya saya menirukan si Ade yang suka tidak sabaran.
Hahaha... senang rasanya bisa membuat anak-anak terhibur meski gak jadi berlibur. Salah satu hari ibu terbaik dalam hidup saya nih... ^_^
****