Buat Dini, melihat tingkah laku playboy Romeo dan menjadi bahan sasaran mantan-mantannya adalah hal biasa. Sejak SMP, Dini telah bersahabat dengan Romeo. Ia selalu bisa menghadapi dan memahami sifat playboy Romeo. Baginya tak ada satupun tentang Romeo yang asing. Meskipun ia menyimpan satu rahasia terbesar, dia menyukai Romeo lebih dari teman sejak lama.
Setiap kali Romeo menyukai seorang perempuan, Dinilah yang membantunya. Membuat makan malam romantis di rumah Romeo, mengirimkan bunga pada pacar-pacarnya sampai mengajari apa yang harus dilakukan Romeo untuk mendekati perempuan yang diincarnya. Seringpula cewek-cewek mendekati Dini agar mau membantu mereka meraih hati Romeo, dan jika Romeo memang suka maka Dinipun bersedia membantu si cewek.
Walaupun sedang pacaran atau bersama perempuan lain, setiap kali Dini mengajaknya keluar, membutuhkan bantuannya atau sekedar berolahraga bersama, Romeo selalu mengucapkan iya. Kalau pacarnya mulai meminta perhatian lebih dari perhatiannya pada Dini, maka berakhirlah hubungan mereka. Setiap kali Romeo meminta bantuan Dini untuk memutuskan pacarnya, Dini selalu membantu Romeo meskipun terkadang akhirnya disalahkan oleh mantan pacar2 Romeo.
Buat Romeo, Dini adalah perempuan yang teramat misterius. Bertahun-tahun mencoba menyelami hati Dini, Romeo masih belum menemukan cara agar bisa mengungkapkan kalau ia sangat mencintai Dini. Sudah berkali-kali pula Romeo berusaha membuat Dini cemburu, tapi gadis itu tak pernah menunjukkannya dan malah membantunya menghadapi pacar-pacarnya.
Dini akhirnya menyerah menanti perasaan Romeo padanya setelah seorang wanita (yang hampir mirip dirinya) mendekati Romeo. Seperti padanya, Romeo mati kutu menghadapi perempuan bernama Lisa itu. Dinipun menerima cinta seorang teman kerjanya yang ingin menjadi pacarnya. Jefri yang sudah memintanya jadi pacar Dini sejak pertama kali mereka berjumpa.
Sampai suatu hari tanpa sengaja Dini menjatuhkan buku diarinya, yang berisi tentang perasaannya pada Romeo. Romeo memulai cara baru menghadapi Dini dengan bantuan buku diari itu. Ia tak lagi menjadi terbuka seperti biasa. Romeo berhenti bersikap kekanak-kanakan dan mulai bersikap dewasa. Ia juga bekerja dengan rajin.
Tapi tanpa bicara terus terang, takkan ada pesan yang tersampaikan. Begitu mengetahui kalau Dini menyukai orang lain, Romeo lantas kebakaran jenggot. Ia berusaha dengan segala cara mencegah, dengan menggunakan Lisa sebagai pacarnya. Romeopun mulai menjalankan rencana.
Saat Dini berniat makan malam di restoran. Romeo malah bersedia membuatkan makanan spesial untuk Dini dan kekasihnya. Makan malam itu justru jadi kacau karena Romeo sama sekali tak bisa masak. Jadilah Dini dan kekasihnya yang super sabar harus makan spaghetti yang seperti karet dan saus campur-campur berasa aneh, buah-buahan yang dipotong-potong sebagai ganti agar-agar yang tak berasa.
Demi mencegah kepergian Dini ke kota tempat kekasihnya tinggal, untuk mengenal keluarga besarnya sebelum menikah, Romeo memberinya pekerjaan untuk mendesign ulang rumahnya yang akan diperuntukkan bagi Lisa, calon istrinya. Meskipun heran, Dini terpaksa membatalkan niatnya dan menerima pekerjaan itu karena ia ingin memberi kenangan terakhir untuk sahabat yang dicintainya. Maka akhirnya hanya kekasih Dini yang pergi selama dua minggu. Dini berjanji akan menyusulnya nanti.
Maka Dini pun memulai observasi lokasinya, datang ke rumah Romeo dan mulai sadar kalau ia justru menemukan banyak hal berbeda dari pribadi Romeo. Seperti kesukaan Romeo terhadap warna, kesenangannya terhadap binatang. Ketika ia menanyakan apa yang disukai Lisa, Romeo malah bertanya apa yang disukai Dini. Sambil menertawakan ide-ide konyol Dini, sekaligus membuat Romeo sadar kalau ia jarang bertanya tentang banyak hal mengenal Dini. Gadis yang tak banyak omong, sedikit tomboy itu ternyata menyukai hal-hal romantis. Saat Romeo meledeknya, Dini malah protes dan bilang Romeo bisa memperlakukan pacarnya dengan romantis, sementara sama sahabatnya sendiri tidak pernah.
Saat bekerja, Dini juga menemukan banyak sekali barang-barang masa lalunya yang ternyata masih disimpan oleh Romeo, seperti pita rambut norak yang pernah ditolak Dini, bola basket yang biasa mereka mainkan setiap jam istirahat sekolah dan piala tenis yang dimenangkan Romeo setelah berhasil mengalahkan Dini.Mereka juga menghabiskan saat-saat berdua setiap malam karena Dini ingin segera menyelesaikan pekerjaannya, mengejar waktu agar bisa menyusul kekasihnya. Makan malam santai, membahas soal design dan bercerita tentang hal-hal lucu di masa lalu ternyata mampu mengusik kembali perasaan Dini. Dini akhirnya harus mengakui kalau ia masih menyukai Romeo. Padahal saat itu muncul Lisa. Dinipun pamit pulang dengan hati yang menangis.
Sebenarnya Lisa sudah datang dari tadi, ia melihat keakraban yang tidak biasa antara Dini dan Romeo. Ia akhirnya meminta Romeo jujur tentang perasaannya pada dirinya. Romeo pun mengaku. Lisa yang memang sudah sejak awal merasa Romeo tidak mencintainya, menerima dengan baik dengan satu syarat, Romeo harus berani menyatakan perasaannya.Tapi Romeo terlambat. Ketika ia datang, Dini telah menyusul kekasihnya. Meskipun sedih, Romeo memilih untuk mendesign ulang rumahnya seperti yang diimpikan Dini. Lisa membantunya dan berharap Romeo belajar untuk mengerti serta menghormati perasaan perempuan setelah tak bisa memiliki orang yang dicintainya. Romeo berterimakasih karena Lisa mau mengerti.
Romeo tidak tahu kalau Dini berangkat karena ia ingin memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dini sadar kalau ia masih mencintai Romeo dan tak ingin menikahi orang lain. Ia tak mau menikah dengan kebohongan.
Ketika itu Dini juga memutuskan sepulang dari kampung kekasihnya ia akan langsung menemui Romeo dan mengakui perasaannya. Tapi di rumah Romeo, Dini malah menemukan hampir seluruh ruangan di rumah itu telah berubah sesuai apa yang dia inginkan. Romeo kaget saat sedang keluar dari kamar, menemukan Dini yang melihat perubahan besar di rumahnya. Saat Dini bertanya kenapa, Romeo bilang karena ia ingin mengingat bahwa ia punya seorang sahabat baik yang ternyata tak pernah ia kenal baik. Kalau ia ternyata suka padanya melebihi rasa persahabatan, hanya sayangnya ia terlambat. Apapun yang sahabatnya sukai Romeo ingin mengabadikannya karena sahabatnya bilang memiliki kenangan baik tentang seseorang meskipun tidak bisa memiliki adalah sesuatu yang berharga.
Dini bertanya, untuk apa ia mengabadikan persahabatan mereka toh mereka tiap hari ketemu. Romeo bilang, menyadari kalau ia mencintai sahabatnya dan ia takkan bisa melihat lagi wajah sahabatnya tanpa mengingat betapa bodohnya dia karena tak pernah mengakui perasaannya. Dini bilang itu adalah hal paling bodoh yang dilakukan Romeo, seharusnya dia bersikap seperti biasa yaitu mengakui perasaannya dan melamar perempuan itu.
Romeo tertawa kecut, "Tidak mungkin kalau orangnya sudah mau menikah. Aku gak mau jadi penghalang hubungan orang."
Kali ini Dini yang tertawa, "Sejak kapan kamu mikirin perasaan orang lain? Dulu kalau sudah melihat cewek cantik, biarpun ada cowoknya kamu gak pernah nyerah buat dapetin."
Romeo meminta Dini menunggu sebentar, Ia keluar lagi dan membawa sebuah Cincin. Saat ia menyerahkan pada Dini, Romeo tak bersikap romantis. "Aku jatuh cinta padamu, Dini. Dulu sejak kita masih SMP. Hanya saja aku terlalu bodoh sehingga tak memahami perasaanmu. Nikahi aku, atau aku akan membuat kacau pernikahanmu nanti."
Dini tertawa, ia malah duduk di sofa baru Romeo. "Aku ingin pernikahan itu satu kali seumur hidup, bisakah kau ulangi lamaranmu dan melakukannya seperti di film-film drama romantis?"
Ketika Romeo menuruti keinginan Dini, ia malah memejamkan mata dan tersenyum sendiri. Maka Romeopun berkata, "Hello, gadis pemimpi. Bangunlah ada orang yang melamarmu menanti jawaban."
Dini merengut, "aku sedang menikmatinya!" tapi kemudian ia berkata, "Ya aku mau menikah denganmu, playboy!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar