Daging merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, karena daging merupakan sumber protein utama dan sebagai sumber kalori yang penting bagi manusia. Kandungan asam aminonya juga lebih lengkap dan seimbang dibandingkan dengan protein nabati.
Setiap orang tentu menginginkan daging yang dikonsumsinya memenuhi standar kesehatan yang baik. Standar daging yang berkualitas dan memenuhi syarat disebut juga dengan ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
Penjelasan standar ASUH adalah sebagai berikut:
- Aman, dalam hal ini daging tidak tercemar oleh bahaya biologi (mikroorganisme), bahan kimiawi (pestisida, herbisida, residu, hormone dan lain-lain) dan tidak dikotori secara fisik oleh kerikil, pasir, pecahan kaca dan lain sebagainya yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
- Sehat, berarti daging tersebut mengandung zat-zat yang dibutuhkan dan berguna bagi kesehatan serta pertumbuhan manusia, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
- Utuh, maksudnya daging tersebut tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan yang sama atau bagian dari hewan lain, atau daging sehat yang dicampur bangkai.
- Halal, artinya hewan tersebut disembelih dan ditangani sesuai syariat Islam. Kehalalan menjadi hak asasi manusia yang diakui keberadaannya sehingga harus dijamin dan dilindungi oleh semua pihak yang bertanggung jawab. Itulah mengapa, sertifikasi halal diperlukan untuk menghilangkan keraguan konsumen.
Agar mendapatkan daging yang memenuhi standar ASUH, berikut cara memilih daging yang baik:
1. Warna Daging
Warna daging yang segar dan berkualitas adalah warna merah segar, tidak pucat dan tidak kotor. Namun, warna daging juga bervariasi tergantung dari jenis hewan baik secara genetik atau usianya. Sebagai contoh adalah daging sapi potong berwarna lebih gelap daripada daging sapi perah, dan daging sapi muda lebih pucat dibandingkan daging sapi dewasa.
Warna daging yang berasal dari sapi yang sudah mati (bukan disembelih) dan tidak memenuhi standar ASUH biasanya berwarna kebiru-biruan.
2. Tekstur Daging
Daging yang segar memiliki tekstur yang terasa kenyal. Kekenyalan itu terlihat saat daging ditekan sedikit dan langsung kembali seperti semula. Tetapi jika ditekan terasa lembek maka daging tersebut sudah mulai mengalami pembusukan.
Keempukan daging juga ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan, susunan jaringan ikat semakin banyak sehingga daging yang dihasilkan semakin liat atau keras.
3. Aroma / Bau Daging
Daging yang segar memiliki aroma atau bau khas sapi segar, tidak enak atau asam, tidak menyengat atau berbau busuk.
4. Urat Sapi
Urat daging sapi yang segar terlihat wajar dan tidak mengalami pembengkakan, uratnya tidak mengembang atau tidak terlihat kembung.
5. Cairan
Daging yang baik dan normal, biasanya memiliki permukaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar yang akan mempengaruhi daya simpan daging tersebut.
Jika ada cairan berwarna merah seperti darah, maka daging yang berair itu biasanya berasal dari sapi glonggongan. Cairan yang keluar itu adalah sisa-sisa kelembapan/sari daging dari sapi yang dipaksa untuk minum air sebanyak-banyaknya sebelum disembelih.
Daging yang berair juga bisa berarti daging tersebut sudah berada cukup lama di udara bebas.
6. Kandungan lemak (Marbling)
Lemak yang terdapat diantara serabut otot (intramuscular) disebut juga dengan Kandungan lemak (marbling). Fungsinya sebagai pembungkus otot dan mempertahankan agar daging tetap utuh saat dipanaskan. Kandungan lemak juga mempengaruhi cita rasa saat daging dimasak.
7. Halal
Pastikan membeli daging dari penjual / supplier daging yang memiliki izin atau sertifikasi halal dari pihak MUI.
8. Penjual
Pilihlah tempat membeli daging yang lingkungannya bersih, peralatannya juga baik dan orangnya terlihat bersih. Jika ada penawaran harga yang terlalu murah, maka perhatikan dan ikuti prosedur pemilihan daging dengan baik untuk menghindari daging di bawah standar ASUH.
Kalau ingin cari daging sapi halal yang sesuai dengan standar ASUH, di sini tempatnya.
Source : Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar