Membangun masa pensiun yang bahagia di hari tua sama seperti membangun sebuah rumah. Pembangunannya memerlukan waktu, rencana dan konsep yang jelas serta sesuai dengan kebutuhan.
Tak ada yang bisa menjamin masa depan akan selalu berakhir dengan indah. Apapun pekerjaan seseorang, apapun yang ia lakukan, ketika pondasi masa pensiun tidak dipersiapkan dengan matang, maka semua konsep rencana dan cita-cita tidak akan terwujud.
MEMBUAT KONSEP 'BAHAGIA'
Konsep bahagia bagi setiap orang tentu berbeda. Seperti memilih model sebuah rumah yang menjadi impian, maka seperti itu pula konsep bahagia yang kita tentukan untuk hari tua. Secara sederhana, banyak yang memilih hari tua yang bahagia dengan bisa memiliki rumah sederhana di lokasi yang seperti tempat liburan, bisa mengantarkan anak-anak tetap sekolah hingga menjadi sarjana dan tentu saja berkumpul dengan keluarga sebebas yang mereka mau, tanpa perlu kuatir soal dana lagi.
Tapi konsep bahagia ini mungkin tak cocok dengan yang lain. Karena itulah, untuk menentukan hidup di hari tua nanti, konsep bahagia yang diinginkan adalah pondasi yang harus mulai ditentukan dari sekarang.
Penentuan konsep ini sendiri tak bisa dilakukan sendiri, tapi harus melibatkan orang-orang terdekat yang kelak akan menghabiskan hari tuanya bersama kita. Dengan mendiskusikan konsep bersama mereka, kita bisa menentukan rencana yang harus dilakukan (Must), rencana yang diinginkan (Want) dan rencana yang diharapkan (Wish) bila semua hal penting telah dilaksanakan.
Konsep yang telah dibuat harus mulai diwujudkan dengan membangun pondasi dasar yang kuat sejak dini. Pondasi tersebut adalah menjadi peserta program dalam jaminan sosial ekonomi yang tepat, agar dapat membiayai serta mewujudkan seluruh rencana dalam konsep hari tua bahagia tersebut.
Melalui program JHT (Jaminan Hari Tua) yaitu salah satu program jaminan sosial ekonomi hari tua oleh BPJS Ketenagakerjaan, seseorang bisa mewujudkan konsep hidup masa tuanya. Manfaatnya pun bisa diambil setelah masa keanggotaan tertentu jika ingin digunakan sebagai pendanaan usaha sebagai persiapan pensiun atau untuk membeli rumah. Hasil pengelolaan Manfaat JHT ini disesuaikan dengan counter rate Bank Pemerintah. Selain itu, program jaminan pensiun yang dilindungi secara hukum dan dikelola oleh lembaga yang tepat ini dapat diwariskan kepada ahli waris yang ditunjuk/sah.
MEWUJUDKAN INDIVIDU YANG BAHAGIA
Dalam perjalanan hidup seseorang, ada banyak keinginan dan impian yang mungkin terlupakan karena berbagai masalah dan kepentingan lain. Tapi bukan berarti, semua itu harus hilang begitu saja. Melengkapi keinginan, impian dan cita-cita yang pernah ada itulah yang bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan seseorang.
Pensiun bukanlah akhir sebuah perjalanan karir, tapi justru langkah baru yang lain bagi seseorang. Tak ada salahnya mengubah penampilan yang mungkin dulu tak pernah bisa dilakukan, bergabung dengan kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak, mengejar passion lama yang sempat terhambat atau mempelajari hal baru untuk mengembangkan diri sebagai pribadi yang lebih baik. Semua itu adalah beberapa langkah untuk memulai hari tua yang bahagia. Maka, jangan heran ketika melihat ada banyak orang yang memilih kembali belajar atau kuliah di universitas untuk menamatkan pendidikannya justru di saat ia telah pensiun dari pekerjaan.
Usia bukan halangan, tapi bahagia itu dimulai dari diri sendiri. Seseorang yang tetap energik dan tetap menikmati kehidupannya setiap saat dengan hal-hal berguna, tidak hanya mampu melepaskan kemungkinan dari stress pasca pensiun, tapi tetap menjalani hidup yang dapat membantu orang lain serta lingkungan sekitarnya.
Namun, tentu saja semua rencana tersebut akan terlaksana jika seluruh hal-hal penting telah diakomodir dengan baik. Menjaga kesehatan sejak masih bekerja sampai saatnya pensiun merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan. Untuk itulah, persiapan program pembiayaan kesehatan di masa tua juga sangat dibutuhkan dan harus diperhitungkan. Apalagi di usia lanjut biasanya ketahanan fisik dan mental seseorang semakin lama akan semakin menurun.
MENGUKUR PELUANG BAHAGIA DI HARI TUA
Ukuran peluang bahagia atau tidak di hari tua sebenarnya bisa diperhitungkan dengan perhitungan rasio antara pemasukan dan kebutuhan setelah pensiun. Cara menghitungnya sangat mudah yaitu dengan membagi seluruh jumlah pemasukan dengan kebutuhan. Semakin tinggi hasilnya, semakin tinggi peluang seseorang untuk bahagia.
Contoh :
- Bapak Dani mendapat pensiun 5 juta + pemasukan lain pasca pensiun 3 juta. Jumlah pengeluaran 9,5 juta. Maka rationya adalah 8 juta/9,5 juta = 0,84
- Bapak Teguh mendapat pensiun sebesar 2.5 juta + hasil usaha bersih 2.5 juta. Jumlah pengeluaran 3,5 juta. Maka rationya adalah 5 juta/3,5 juta = 1,42
Kesimpulan dari contoh di atas adalah meskipun Bapak Teguh mendapat pemasukan jauh lebih sedikit dibandingkan Bapak Dani, namun karena pengeluarannya kecil maka rasionya pun jauh lebih tinggi.
Penjabarannya, seseorang dengan kebutuhan yang lebih besar dari pemasukan, jelas akan sulit merasa bahagia dibandingkan orang lain yang memiliki rasio kebutuhan yang lebih kecil dari pemasukan. Gaya hidup adalah penentu utama angka-angka tersebut. Dengan rasio yang lebih tinggi, seseorang takkan perlu mengubah gaya hidupnya di hari tua. Sementara dengan rasio yang lebih rendah, seseorang dituntut untuk melakukan perubahan gaya hidup agar tetap bertahan di hari tua. Padahal perubahan gaya hidup bisa mengganggu kestabilan fisik dan mental terutama mereka yang berusia lanjut.
Penyesuaian pola hidup dengan program jaminan hari tua ini harus dilakukan agar perencanaan di saat usia pensiun sesuai dengan kebutuhan dan keadaan yang ada di saat itu. Sebuah program jaminan pensiun yang sesuai, akan membantu pesertanya menuju masa tua sesuai pilihan gaya hidup yang ia inginkan.
Program Jaminan Pensiun (JP) adalah bagian dari program BPJS Ketenagakerjaan untuk mewujudkan derajat kehidupan yang layak untuk peserta atau ahli warisnya setelah pensiun, mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia. Manfaat Jaminan Pensiun ini dibayarkan secara bulanan atau bisa diambil sekaligus jika memenuhi syarat. Dengan demikian, kemungkinan untuk mencapai kebahagiaan yang sesuai dengan gaya hidupnya selama ini akan semakin besar.
Ukuran kebahagiaan itu sebenarnya relatif. Menjadi kaya atau miskin memang bukan jaminan kebahagiaan. Namun, bisa menyiapkan segala sesuatu untuk menunjang kehidupan di hari tua agar tidak membebani pikiran merupakan salah satu cara menjamin agar peluang bahagia itu semakin besar.
MENGHADAPI KEADAAN DI LUAR RENCANA
AGAR TETAP BAHAGIA DI HARI TUA
Sesempurna apapun sebuah rencana, hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan segala rencana sempurna yang ingin kita wujudkan, bisa saja dalam sekejap terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
Tapi itu bukan berarti seluruh dunia berhenti berputar untuk kita. Memperhitungkan resiko tersebut harus menjadi bagian dari perencanaan untuk menata hari tua yang bahagia. Kita tak boleh menganggap hal ini sebagai bagian sepele. Apalagi kalau seseorang tersebut merupakan kepala keluarga yang memiliki tanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya.
Maka, sebuah program jaminan yang mampu melindungi hak-hak waris itu adalah pilihan yang tepat untuk mengamankan aset pribadi sekaligus perlindungan masa depan bagi ahli warisnya. Tak hanya itu, program jaminan yang dikelola harus memperhitungkan pula resiko terhadap hal-hal yang tak diinginkan seperti kecelakaan saat menuju tempat kerja atau di tempat kerja dan kematian tidak terduga. Jangan sampai kehilangan orang tercinta yang selama ini memberi nafkah, akan mengakhiri kehidupan seluruh keluarganya.
Inilah mengapa BPJS Ketenagakerjaan juga melindungi pesertanya dengan program JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian). JKK merupakan program perlindungan BPJS terhadap risiko kecelakaan kerja, termasuk kecelakaan saat menuju/kembali ke/dari tempat kerja dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan tersebut. Sedangkan, JKM merupakan jaminan untuk ahli waris dari peserta yang meninggal dunia dalam bentuk santunan, biaya pemakaman hingga beasiswa pendidikan tertanggung dari peserta.
Menata hari tua yang bahagia tentulah keinginan semua orang, apapun pekerjaannya. Karena itu empat program jaminan yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan mencakup kebutuhan semua kategori pekerja, dengan dibagi menjadi dua yaitu pekerja Penerima Upah dan Bukan Penerima Upah. Dengan demikian, status seseorang yang berwiraswasta atau bekerja dengan usaha mandiri pun bisa menjadi peserta.
Dengan mengikuti program jaminan pensiun yang mudah, jelas dan terencana dengan baik, kita akan mampu menata kehidupan hari tua yang diinginkan. Karena untuk bahagia di hari tua, bukan sekedar angan-angan yang datang sekejap dan menghilang, tapi sebuah cita-cita yang harus diwujudkan dengan langkah nyata.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar