16 Januari 2017

Teori dan Masalah Penerjemahan Inisiasi 4 - 2015.2

Inisiasi 4
Hello guys, here we are... Kali ini kita masuk ke Inisiasi ke-4. Tidak terasa sudah sejauh ini. Saya harap Anda semua tetap bersemangat, ya. Pembahasan kita kali ini adalah need analysis dan audience design.
Sebuah terjemahan tentu harus diawali dengan NEED ANALYSIS dan AUDIENCE DESIGN. Cobalah Anda terjemahkan teks berikut ini ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar yang pembaca bahasa sasarannya adalah anak-anak berpendidikan SD dan dewasa berpendidikan pasca-SMA. Lalu, berikan alasan Anda, aspek linguistik apa saja yang berperan dalam terjemahan Anda.

TEKS 1:

DO YOU SPEAK ENGLISH?
I had an amusing experience last year. After I had left a small village in the south of France, I drove on to the next town. On the way, after five miles away from the village, a young man waved to me. I stopped and he asked me for a lift. As soon as he had got into the car, I said good morning to him in French and he replied in the same language. Apart from a few words, I do not know any French at all. Neither of us spoke during the journey. I had nearly reached the town, when the young man suddenly said, very slowly, ”Do you speak English?” As I soon learnt, he was English himself.
Apa Bapak bisa Bahasa Inggris?
Tahun lalu aku punya pengalaman yang lucu.Saat itu aku meninggalkan desa di Perancis bagian selatan. Aku menyetir mobil ke kota.Di tengah jalan, tak jauh dari desa, seorang pemuda melambai padaku dari tepi jalan. Aku pun berhenti dan dia bilang ingin menumpang.“Selamat pagi!” sapaku dalam bahasa Perancis saat ia masuk ke mobil dan ia menjawab dengan bahasa yang sama. Karena aku hanya tahu sedikit bahasa Perancis, kami pun tak saling bicara sepanjang jalan. Ketika mobilku hampir tiba di kota, tiba-tiba pemuda itu bertanya padaku dengan sangat pelan, “Apa Bapak bisa bahasa Inggris?” Saat itulah aku tahu kalau pemuda itu ternyata orang Inggris.
Aspek linguistik yang berperan dalam teks untuk anak-anak berpendidikan SD antara lain:
·         Bentuk kalimat yang sederhana, dengan memotong kalimat panjang menjadi kalimat-kalimat sederhana. à Saat itu aku meninggalkan desa di selatan Perancis. Aku menyetir mobil ke kota.
·         Penggunaan kata dasar à punya, tahu, bicara............
·         Untuk anak-anak, biasanya tidak menggunakan aku atau kau untuk orang yang lebih tua. Karena tidak tahu apakah aku itu perempuan atau laki-laki, tapi karena ia memakai ‘pemuda/anak muda’ maka saya berasumsi tokoh aku adalah orang yang lebih tua makanya digunakan ‘Bapak’
·         Karena konteksnya harus sesuai dengan anak-anak, maka ukuran jarak dihilangkan dan menggantinya dengan ‘tak jauh’ à Di tengah jalan, tak jauh dari desa,..........
·         Bentuk kalimat yang diubah menjadi kalimat percakapan dalam “Selamat pagi!” sapaku...  tujuannya agar bisa dipahami dengan mudah.
·         Untuk audiens anak-anak, yang terpenting adalah menyampaikan maksud penulis/yang bercerita dengan benar.

Apakah Anda bisa berbahasa Inggris?
Setahun yang lalu, aku punya pengalaman yang menarik.Setelah aku meninggalkan sebuah desa kecil di Perancis bagian selatan, aku menyetir menuju kota berikutnya.Di tengah perjalanan, kira-kira setelah 8 kilometer dari desa, seorang pemuda melambai padaku, aku pun berhenti dan ia berkata ingin menumpang.Begitu ia masuk ke dalam mobil, aku mengucapkan selamat pagi dengan bahasa Perancis dan ia menjawabnya dengan bahasa yang sama.Selain beberapa patah kata, aku tak tahu bahasa Perancis sama sekali. Tak ada seorangpun di antara kami yang berbicara sepanjang perjalanan.Mobilku hampir sampai ke kota ketika pemuda itu tiba-tiba berkata, dengan sangat pelan, “Apa Anda bisa berbahasa Inggris?”Saat itu aku sadar, kalau ternyata ia adalah orang Inggris.
Aspek linguistik dari teks untuk dewasa berpendidikan pasca-SMAantara lain:
·         Ragam bahasa formal dengan pemakaian kata ‘Anda’
·         Tidak banyak perubahan dari Teks Sumber, hanya sedikit tambahan untuk membuat teks lebih luwes.
·         Bentuk kalimat lebih panjang dan terdiri dari anak kalimat seperti pada kalimat àDi tengah perjalanan, kira-kira setelah 8 kilometer dari desa,...
·         Karena ini adalah teks naratif, maka ukuran jarak diubah sesuai dengan budaya teks sasaran. 5 mil kurang lebih 8 km



TEKS 2: 

GIFT GIVING
There are many ways of giving and accepting gifts, as this Saudi-German encounter illustrates. Bouchaib Alsadoun, a Saudi businessman, invited Johann Wuerth, a German businessman, to dinner at his house. Johann entered the elegant house and offered his gift of a bottle of Scotch whiskey and a box of butter cookies to his host. Bouchaib was embarrassed by the gifts and quickly put them away. They then sat down in the living room area. Bouchaib offered Johann a cup of coffee, which he quickly accepted. Bouchaib thought his guest was a bit rude. As they drank coffee Johann complimented Bouchaib on an art book on the living room table. The Saudi businessman responded by offering him the book. Johann, embarrassed, said, “No thank you! It is very kind of you, but I can’t accept it!” Bouchaib was offended by his guest’s behavior. Although Johann sensed this, he couldn’t imagine how he had offended Bouchaib.

Pemberian Hadiah
Ada banyak kebiasaan dalam memberi dan menerima hadiah. Berikut ini adalah contoh dari perbedaan kebiasaan tersebut dalam pertemuan antara pengusaha dari Arab Saudi dan Jerman.
Pak Bouchaib Alsadoun dari Arab Saudi mengundang Pak Johann Wuerth dari Jerman ke rumahnya untuk makan malam bersama.Pak Johann datang dan memberikan hadiah berupa sebotol minuman dari Skotlandia dan sekotak kue untuk tuan rumah. Pak Bouchaib merasa malu mendapat hadiah itu. Ia pun buru-buru menyimpannya.Lalu mereka duduk bersila di ruang tamu.Pak Bouchaib menawarkan secangkir kopi pada Pak Johann dan langsung diterima.Pak Bouchaib menganggap kalau tamunya kurang sopan.
Saat mereka minum kopi, Pak Johann mengagumi sebuah buku seni milik Pak Bouchaib yang ada di atas meja ruang tamu.Pak Bouchaib pun memberikan buku tersebut pada Pak Johann. Pak Johann merasa malu dan berkata, “Tidak terima kasih! Bapak baik sekali, tapi saya tak bisa menerimanya!”
Bouchaib merasa kesal karena tingkah laku tamunya. Walaupun Pak Johann merasakannya, ia tak mengerti bagaimana ia membuat Pak Bouchaib kesal.

Untuk Anak-anak SD
      Penggunaan kata ‘Bapak’ karena anak-anak dalam Tsa biasa menggunakan panggilan ‘Bapak/Ibu’ untuk orang dewasa.
      Minuman beralkohol adalah jenis minuman untuk orang dewasa dan tidak baik untuk anak-anak.Agar sesuai dengan imaji anak-anak, maka diubah menjadi minuman dari Skotlandia tanpa memasukkan unsur minuman kerasnya.
      Kalimat disederhanakan dan ditransposisi namun dengan makna yang masih berterima.
      Kata tersinggung diubah menjadi kesal, karena kata tersinggung masih sulit dipahami anak-anak SD.

Pemberian Hadiah
Ada perbedaan kebiasaan dalam memberi dan menerima hadiah, seperti yang ditunjukkan dalam pertemuan dua pengusaha dari Arab Saudi dan Jerman.
Bouchaib Alsadoun, pengusaha dari Arab Saudi, mengundang Johann Wuerth, pengusaha dari Jerman untuk makan malam bersama di rumahnya.Johann memasuki rumah mewah itu kemudian memberikan hadiahnya berupa sebotol minuman wiski Skotlandia dan sekotak kue mentega pada si empunya rumah.Bouchaib merasa dipermalukan oleh hadiah-hadiah itu dan segera menyimpannya.Mereka pun duduk bersila di ruang tamu. Bouchaib menawari Johann segelas kopi, yang diterima Johann dengan cepat.Bouchaib menganggap tamunya itu kurang sopan.Saat mereka sedang minum kopi, Johann memuji Bouchaib atas sebuah buku seni di atas meja ruang tamu.Pengusaha Saudi itu menanggapinya dengan memberikan buku itu. Johann merasa malu, berkata, "Tidak, terima kasih! Anda baik sekali, tapi aku tidak bisa menerimanya!"Bouchaib merasa tersinggung dengan perilaku tamunya.Meskipun Johann bisa merasakannya, ia tidak bisa mengerti bagaimana ia menyinggung Bouchaib.
Untuk orang dewasa pasca SMA
·         Ragam bahasa formal
·         Tidak banyak perubahan tata bahasa dari Tsu.

Tidak ada komentar: