21 Juli 2015

5 Tips Mengikuti Perkembangan Anak Untuk Mama Yang Sibuk

Banyak Mama-Mama yang bekerja atau beraktivitas padat di luar rumah kesulitan untuk mengetahui perkembangan pendidikan putra-putrinya. Mereka tidak tahu kapan anak ulangan, ada PR, atau sesuatu yang harus dikerjakan di sekolah ataupun di rumah. Akhirnya hanya bisa mengucapkan satu kata klise paling membosankan di dunia. “Sudah belajar sana!” atau “Apa saja yang kau lakukan di rumah?”


Agar tidak menjadi Mama yang membosankan, dan bisa tetap aktif mengikuti perkembangan anak, berikut ini saya memberikan 5 tips dan ide untuk Mama-mama tersebut.


Jadwal Anak



  • Ajari mereka menulis kegiatan harian mereka secara singkat dalam buku diary (atau buku tulis) dan beri reward untuk semua kegiatan positif.

  • Berikan satu kalender meja yang terpasang di meja belajar anak. Minta mereka menandai jadwal mereka yang akan datang setiap hari dengan warna-warni spidol. Misalnya untuk ulangan harian dengan warna merah, PR untuk warna hijau dan kegiatan kerja kelompok atau tugas yang agak sulit di bawah bimbingan Mama atau Ayah dengan warna biru. Bahkan jika tak ada kegiatan apapun, mereka harus tetap memberi warna pada tanggal tersebut.

  • Orangtua harus menghafal kegiatan rutin anak seperti les, latihan ekskul atau kegiatan lainnya, termasuk nomor telepon tempat kegiatan berlangsung atau siapa penanggungjawabnya.


 


Bimbingan


Untuk Mama bekerja di luar, biasanya saat pulang ke rumah sudah disibukkan lagi dengan pekerjaan rumah tangga lainnya sehingga di saat anak belajar dan mengalami kesulitan, Mama tak sempat membantunya. Untuk itu, sebelum anak meminta bantuan pada Mama, buat mereka mengatur agar mengerjakan semua PR dan Mama tinggal memeriksanya saja. Jika mereka kesulitan mengerjakan, soal tersebut dilewatkan dulu sampai Mama selesai dengan pekerjaan rumah tangganya. Proses memeriksa jawaban lain yang sudah diisi oleh anak tanpa bimbingan dilakukan setelah seluruh soal selesai.


Sulit Belajar


Beberapa anak mengalami kesulitan dalam belajar.



  • Apabila ia memiliki kesulitan mengerjakan tugas-tugasnya, sebaiknya dicari dulu penyebabnya. Mama bisa menyelidiki melalui pihak sekolah, atau teman-teman dekatnya.

  • Sangat perlu pengetahuan membaca tingkah laku anak dengan pengetahuan dasar psikologi.

  • Ketika sudah ditemukan jawabannya, selesaikan dengan baik.

  • Kalau perlu mintalah nasihat profesional atau guru-guru bersangkutan.

  • Mama harus rajin mencatat setiap hasilnya agar tidak perlu mengulang lagi. Jika semua cara sudah ditempuh, ambil yang paling memuaskan.


Kadang-kadang ada yang bisa melewatkannya setelah satu kali dicoba untuk mengganti metode belajar, tapi yang lain lebih banyak yang harus melewatkan berbagai macam percobaan sebelum menemukan yang benar-benar cocok.


Monitor


Secerdas apapun anak, sebaik apapun tingkah laku mereka, dan sesibuk apapun orangtua usahakan agar selalu memonitor setiap langkah mereka.



  • Lakukan kunjungan mendadak ke sekolah untuk memastikan mereka datang ke sekolah,

  • berbicaralah atau bertemu dengan guru wali kelas untuk membina hubungan baik, dan dekati teman-teman anak selayaknya seorang sahabat dan Ibu atau Ayah yang bisa memahami mereka, namun memiliki sisi humoris yang bagus.

  • Sesekali periksa buku-bukunya dengan cara santun di hadapannya, tidak dengan diam-diam.

  • Bila anak memiliki kegiatan di luar rumah seperti les, ekskul dan sebagainya, sekali-sekali cek apakah mereka benar-benar mengikutinya atau tidak dengan menghubungi penanggung jawab kegiatan tersebut.


Apapun yang dilihat atau disaksikan saat berkunjung ke sekolah, jangan langsung melakukan penghakiman atau memarahi anak. Lihat dari berbagai sudut, tanya kepada pihak sekolah atau setidaknya guru-gurunya sebelum menentukan langkah selanjutnya.


Pendekatan


Ada banyak orangtua yang terlalu otoriter dalam menghadapi anak. Inilah yang membuat anak jadi sulit berterus terang, sulit berkomunikasi bahkan tidak suka saat orangtua mereka mendampingi dalam kegiatan apapun. Karena itu,



  • belajarlah melatih humor yang bisa memancing percakapan dengan anak termasuk anak-anak lain.

  • Teguran dan kejengkelan sampaikan dengan tegas namun tidak disertai dengan emosi berlebihan.

  • Bicaralah dengan anak untuk mengetahui apa yang mereka tidak suka dan apa yang mereka sukai. Setelah itu, katakan pada mereka kalau Anda berkata seperti ini atau itu, artinya Anda sedang marah padanya. Jadi tidak perlu ada teriakan atau pukulan berlebihan.

  • Hindari untuk memarahi anak di depan teman-temannya.

  • Jika Mama bekerja, kirimlah email atau pesan singkat atau berbagi di medsos berupa cerita-cerita humor atau teleponlah sambil bercanda dengannya. Biasakan anak mendengar suara Mama yang riang, lembut dan penuh kasih sayang.

  • Usahakan tidak memarahinya di telepon, tunggulah sampai berhadap-hadapan karena marah di telepon tidak menyampaikan pesan yang ingin orangtua sampaikan, tapi hanya meninggalkan kejengkelan di pihak lain.


Pada intinya sesibuk apapun seorang Mama harus tetap menjaga komunikasi dengan putra-putrinya, apalagi sekarang banyak sekali media-media sosial yang menawarkan aneka kemudahan untuk bisa menjadi pengikat hubungan orangtua. Berpikirlah cerdas untuk menggunakan semua hal yang ada di sekitar Mama dan anak sebagai keuntungan untuk menambah kedekatan hubungan bukan sebaliknya.


Kejutan-kejutan akan selalu menjadi hadiah menarik untuk anak-anak. Pesan delivery makanan yang ia sukai walaupun Anda di kantor, selipkan note kecil bergambar hati di kotak pensilnya, upload lagu-lagu yang ia sukai dan sebagainya. Jadilah Mama yang menyenangkan untuk anak-anak, bukan Mama yang hanya sekedar menjalankan kewajiban.


Note : Tips di atas juga berlaku untuk para Papa!

Tidak ada komentar: