Akhirnya tergelitik juga hati ini menulis informasi tentang UT. Padahal sejak 2013 hingga sekarang, tulisan tentang UT selalu mengendap-endap di laptop tanpa pernah melewati proses editing. Namun, melihat adik-adik MABA dan para peminat yang kebingungan di grup akhirnya saya pun memutuskan membagi informasi mengenai Universitas Terbuka.
Alasan memilih Universitas Terbuka.
Alasannya karena kesibukan, pekerjaan, keuangan dan keinginan untuk belajar tanpa mengorbankan kuliah reguler yang sedang dijalani. Pasti pada bingung kan?
Mungkin kalau alasannya hanya kesibukan dan pekerjaan, semua orang sudah tahu UT-lah jawabannya. UT memang tidak mengharuskan kita duduk manis setiap hari menghadiri kelas-kelas reguler. Semua mata kuliahnya bisa diakses secara online melalui website student, termasuk mengirim tugas, membuat latihan dan membaca materi. Website ini baru bisa diakses ketika kita telah membayar registrasi mata kuliah semester tersebut. Kalau kita memilih libur alias tidak membayar registrasi mata kuliah, maka secara otomatis kita sudah dalam masa 'cuti'. Tidak perlu mendaftar atau membuat surat tertentu.
Lalu alasan keuangan. Nah, UT ini paling bersahabat dalam urusan dana kuliah. Murah kalau dibandingkan universitas reguler. Satu semester untuk maksimal 24 SKS, masih di bawah 2,5 juta rupiah tergantung jurusannya. Karena saya dari Prodi Sastra Inggris, maka biayanya sekitar 984 ribu rupiah per 24 SKS. Kalaupun ada tambahan biasanya biaya TTM atau Tutorial Tatap Muka. TTM biasanya diadakan untuk matkul (mata kuliah) umum yang ditawarkan pihak UPBJJ bagi mahasiswa/i mandiri atau bisa juga Atpem (atas permintaan) dengan minimal peserta 20 orang. Biayanya 150 ribu rupiah per semester (8x pertemuan) dan jadwalnya antara hari Sabtu atau Minggu.
Alasan yang ini banyak dipilih buat mereka yang memang haus ilmu atau yang pengen memasang dua titel keren di belakang namanya. Tapi harus pandai memanajemen waktu. Kita bisa kuliah ganda untuk memperoleh double degree tanpa perlu menunggu waktu terlalu lama dengan sama-sama menjalaninya. Waktu belajar atau masa tuton (tutorial online) di UT itu singkat sekali, hanya dua bulan dan jeda waktu setelah UAS sampai masa tuton berikutnya sekitar dua bulan. Jadi di antara waktu itu, kita masih bisa melewati rutinitas universitas reguler lain. Hanya saja, kalau pengen sukses di UT, walaupun belajar resminya hanya dua bulan, tapi kita harus mempelajari modul atau materi yang berbentuk buku sebelum masa tuton dimulai.
Sebenarnya ada banyak alasan lain yang membuat kita akhirnya memilih UT sebagai tempat kuliah. Salah satunya yang lain adalah tak ada unsur dosen yang suka atau tidak suka dalam penetapan nilai. Buat yang kurang suka berinteraksi ala ABS, UT adalah pilihan tepat. Nilai kita ditentukan murni berdasarkan kemampuan akademik dan keaktifan baik saat ttm maupun tuton.
Hal lain adalah... banyak teman. Kalau di Kampus reguler, temannya itu-itu aja maka kalau di Universitas Terbuka, ada banyak teman yang akan kita temui. Walaupun kita baru masuk, tapi kalau mata kuliah yang diambil sama dengan angkatan sebelumnya, maka kita akan menjadi teman sekelas. Belum lagi karena Universitas Terbuka itu sifatnya mendunia dan seluruh Indonesia. Teman-teman kuliah online tidak hanya dari satu kota, atau satu negara tapi ada di beberapa negara. Bahkan dosen-dosennya pun ada yang mengajar secara online juga tinggal di luar negera Indonesia. Keren kan?
Nah, ini hanya beberapa alasan memilih UT yang saya bahas sedikit. Mungkin ada banyak alasan lain. Yang jelas, belajar itu adalah alasan utama seseorang untuk maju dan berkembang, sehingga bukan sekedar memudahkan memasuki dunia kerja tapi juga mengembangkan potensi membangun usaha sendiri.
*****
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-31. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar