07 April 2013

Anak-anak Tetangga


Minggu depan Ade ulang tahun ke empat. Pengennya ngadain acara ulang tahunnya kali ini dengan berpesta dengan teman-temannya. Tapi syarat Ayah sudah jelas, semua anak-anak tetangga harus diundang TANPA undangan dan acaranya harus dadakan jadi anak-anak yang datang gak perlu bawa kado. Niatnya berbagi jadi tetap harus dijaga tetap seperti itu. Dan minggu ini saya isi dengan membuat Tiara buat Ade, my lovely princess.... :)


Okee... itu jelas gak susah karena tiap hari rumah ini udah kayak TPA alias tempat penitipan anak. Punya tiga anak berbeda usia cukup lumayan membuat saya harus siap menghadapi beragam usia teman-temannya anak-anak saya.

Anak-anak tetangga ini main ke rumah tiap hari. Berganti-gantian. Ini karena Kakak dan Abang punya jadwal sekolah yang berbeda hingga temannya yang main pun berbeda-beda. Gak mungkin banget kan teman-teman Kakak yang hobi tingkat tinggi main Barbie lalu bermain dengan Abang yang maniak pesawat? hahaha...

Saking seringnya akhirnya kami memindahkan lemari berisi mainannya anak-anak ke ruang tamu dan mendorong meja tamu hingga ke pinggir. Maaf para tamu saya selanjutnya... anda terpaksa melantai di pojokan dan terpaksa mengalah memandangi tumpukan mainan dimana-mana. Tapiiii.... terus terang saya jadi sedikit lebih santai, rileks dan anak-anak ini selalu membuat saya lebih banyak tertawa daripada marah-marah karena mainan yang berantakan.

Awalnya agak susah karena harus mengajari mereka yang datang untuk menyimpan mainan sesuai tempatnya. Saya ini tergolong sedikit detail dalam penyimpanan, karena Ade suka marah-marah sendiri kalau mainannya tidak ketemu. Dan alhamdulillah, setelah satu minggu... anak-anak tetangga malah lebih hafal letak  mainan tertentu dibandingkan saya :)

Pengen sih nge-share teknik menyimpan mainan ala saya yang punya tiga anak berbeda baik usia maupun hobi mereka masing-masing, tapi itu nanti....


Sekarang saya jadi hafal lagu plesetannya Anak Sehat, lagu Eaaanya Coboy Junior dan kamus humor saya pun bertambah berlembar-lembar halaman karena anak-anak tetangga yang lucu-lucu ini.

Jadi, kapan para Ayah Bunda tertarik mengundang anak-anak tetangga bermain di rumah?