Suara tawa anak-anak terdengar begitu riang. Mereka berlarian di depanku dan suamiku. Mereka sangat bahagia setelah melewatkan masa ulangan akhir tahun ajaran yang berat. Benar juga, mereka memang perlu hiburan.
“Ma, Papa menemani anak-anak dulu ya,” kata suamiku. Ia berdiri dari tempatnya duduk di sampingku.
Aku mengangguk. “Hati-hati Pa!” Ketiga anak lelakiku bersama Papa mereka berlarian menuju salah satu wahana.
Kalau saja perutku tak sebesar gajah, mungkin aku juga ingin sekali ikut. Kuelus perutku dengan sayang. Mudah-mudahan kali ini hasil USG itu benar. Aku tersenyum, membayangkan kehadiran seorang putri yang sudah lama kuidam-idamkan. Tiga anak laki-laki sudah cukup, menjadi satu-satunya ratu di rumah kami ternyata kadang tak enak juga dan aku sangat ingin calon anakku adalah perempuan.
“Syafira? Ini Syafira Audina, bukan?” Aku mendongak. Seorang lelaki menatapku, keningnya berkerut penuh tanya.
Read more: http://bundaiin.blogdetik.com/2012/02/03/bertemu-cinta-pertama/#ixzz1nGIEpzRt