Pertemuan Lila dan Andi berawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja dan konyol. Lila menabrak Andi tanpa sengaja dengan sepedanya. Andipun menertawainya krn melihat Lila yang akan menaiki sepeda yang sudah tinggal stang saja. Lila menampar Andi dan marah-marah, sementara Andi hanya kaget karena baru ada perempuan yang begitu cepat menampar dibanding berkata.
Andi datang ke rumah Lila, saat gadis itu masih di kampus. Dia datang karena ingin menjalani wasiat terakhir ayahnya untuk menikahi Lila. Ayah Lila adalah pensiunan Polisi yang pernah sama-sama bertugas dengan ayah Andi, dalam sebuah penugasan Ayah Lila menolong Ayah Andi dan merekapun saling berjanji akan menjodohkan anak-anak mereka setelah dewasa.
Lila yang baru tahu kemudian. Tidak menyetujui perjodohan itu. Tetapi Ayah Lila telah mengambil keputusan, suka atau tidak Lila harus menerimanya.
Lila mengajak teman-temannya untuk membuat rencana agar perjodohan itu dibatalkan Dan berbagai rencana konyolpun dibuat.
Macam-macam rencana yang dibuat Lila. Dalam acara makan malam romantis, Lila memaksa seorang temannya menyamar menjadi dirinya dan berencana akan membuat Andi basah kuyup tapi malah membuat Lila terjatuh dari atas pohon hingga justru Andi yang menolongnya.
Andi berhasil mengalahkan Lila dalam pertarungan Judo, padahal tak seorangpun termasuk Ayah Lila bisa mengalahkannya selama ini.
Ayah Lila mengajak Andi memancing bersama keluarga. Tapi Lila malah membuatnya tercebur di kolam. Lilapun tertawa terbahak-bahak membuat ayahnya marah. Namun Andi justru membelanya dengan berkata, kalau ia terjatuh karena keteledorannya sendiri.
Malam harinya ketika membuatkan makan malam, Lila menghidangkan nasi goreng yang super asin membuat seluruh keluarga termuntah-muntah. Anehnya Andi bisa menghabiskannya. Ketika seluruh keluarga Lila kebingungan, Andi hanya tersenyum. Tanpa berkata apapun, Andi menunjukkan betapa dia menghargai kerja Lila. Lila pun terharu melihat sikap Andi.
Dan setelah hari pernikahan pun ditentukan. Setelah itu Andi ditugaskan ke sebuah daerah konflik selama tiga bulan. Andi berjanji pada Lila, dan Lila pun berjanji akan menunggu Andi. Sayangnya dalam sebuah kerusuhan, Andi hilang tanpa jejak. Pihak Kepolisian meyakini kalau Andi telah meninggal meskipun mayatnya tak pernah ditemukan karena banyaknya korban yang jatuh. Tapi Lila tetap yakin kekasihnya masih hidup.
Lila pun memilih tinggal bersama calon ibu mertuanya selamanya untuk menemaninya. Kedua ayah ibunya setuju walaupun sedih. Lila mencoba bangkit dan menjadi dirinya sendiri. Ia bekerja sebagai seorang traveller yang bertugas keliling untuk melaporkan berbagai daerah wisata.
Dalam kesedihannya Lila mengenal Ravi, direktur peliputannya yang memiliki sifat cuek tapi disukai banyak perempuan di kantor karena wajahnya yang tampan. Ravi tak suka ada anggota timnya seorang perempuan. Ditentang oleh Ravi, membuat Lila semakin ngotot. Ravipun berusaha membuat Lila menyerah dengan memperlakukannya seperti seorang laki-laki. Tapi Lila yang tomboy bisa mengatasi semua itu apalagi ia membutuhkan pekerjaan itu untuk menghidupi dirinya dan Ibu Andi.
Dalam tugasnya di pedalaman Kalimantan inilah bersama tim peliputan termasuk Ravi, Lila bertemu seseorang yang sangat mirip Andi. Tapi dia berbeda sifat dengan Andi yang pendiam, kalem dan bijaksana. Orang itu bernama Awang. Dia sangat lincah bergerak, galak pada perempuan dan jahil. Lila yang terpana atas kemiripan itu langsung memeluk Awang di depan istrinya. Istri Awang yang sedang sakit.
Ravi berusaha mengingatkannya bahwa Awang adalah Awang, bukan Andi. Ketika menasehati Lila, Ravipun menyadari kalau ia sudah jatuh cinta pada Lila. Namun ketika ia menyatakannya, Lila justru menganggapnya bercanda dan tidak menanggapinya.
Lila terkejut dan berusaha menerima kenyataan. Ia harus menerima bahwa Awang secara kebetulan mirip dengan Andi karena sesepuh desa setempat berkata bahwa Awang lahir dan tinggal di desa itu dan belum pernah keluar dari tempat itu.
Pertemuan Lila dan Awang pun terjadi. Karena Awang selalu jahil padanya, tanpa disengaja justru membuat peristiwa-peristiwa di masa lalu saat Lila menentang perjodohan seperti jatuh dari ketinggian, bertarung bela diri, membuat makanan yang tidak enak dan sengaja membuat Lila tercebur di kolam.
Tanpa disengaja justru peristiwa-peristiwa itu membuat ingatan Awang yang ternyata Andi itu kembali. Andi ternyata mengalami amnesia dan ditolong oleh istrinya. Karena Istri Andi sakit, makanya penduduk desa menganggap kehadiran Andi sebagai Awang akan bisa mengobati sakit istri Andi yang anak dari kepala desa setempat. Jadi meskipun ingatannya kembali Andi tak bisa kembali menjadi dirinya karena merasa berhutang budi pada istrinya. Iapun memutuskan untuk tetap menjadi Awang.
Seorang teman kerjanya mengingatkan Lila sudah waktu pulang karena ibu mertuanya sakit keras dan pekerjaannya meliput sudah selesai. Lila pulang ke Jakarta tanpa pamit. Salah satu anggota tim peliputlah yang bercerita pada Andi tentang kehidupan Lila, mengurus calon mertua yang sering sakit-sakitan dan kehilangan calon suami tiga bulan sebelum acara pernikahan mereka.
Andipun terkejut, ia menyesal dan bingung. Ia ingin kembali dan menemui ibunya. Secara kebetulan istrinya harus berobat di Jakarta. Andi mendampinginya bersama dua orang pembantu setia istrinya. Dalam masa pengobatan itu, istrinya semakin parah dan parah. Andipun dengan setia memutuskan untuk menunda bertemu ibunya.
Lagi-lagi Lila bertemu Andi, mereka bertabrakan di depan gedung kantor Lila. Rupanya saat itu ada wawancara yang akan dilakukan Andi untuk sebuah acara talkshow tentang kebudayaan daerah tempatnya tinggal selama ini. Andi memang ditunjuk menjadi kepala panitia seni kebudayaan di daerahnya. Karena secara kebetulan ia juga datang ke Jakarta, maka stasiun TV pun mengundangnya.
Lila yang sudah berusaha melupakan Andi, malah menjadi teringat kembali. Justru setelah dia menerima pinangan Ravi secara serius. Pertemuan mereka kali ini jauh lebih bersahabat. Tanpa sadar Lila bercerita tentang tunangannya, ibu calon suaminya yang sakit-sakitan dan perasaanya tentang Andi. Andi yang masih berpura-pura menjadi Awang tersentuh dan mengatakan bersedia datang melihat ibu calon suami Lila agar beliau bisa sehat kembali.
Saat berada berdua dengan Ibunya, Andi membuka rahasianya dan meminta ibunya menunggu. Ia memberitahu soal Icha yang sakit-sakitan. Ibu Andi meminta Andi untuk segera pulang karena Lila akan menikahi Ravi. Andi terdiam dan perasaan cemburunya pun meluap.
Andi mendatangi Ravi. Ia meminta Ravi agar setia pada Lila. Ravi langsung menebak kalau Awang adalah Andi. Ravi mengejek kata-kata Andi yang memintanya setia sementara ia sendiri justru bersama perempuan lain. Andi baru sadar kalau ia sudah membuka samarannya karena rasa cemburu. Ketika Andi pergi, Ravi justru mengagumi Andi yang ternyata mencintai Lila tapi tak ingin menyakiti Icha, istri yang sedang sakit. Tanpa sengaja Lila mendengar semuanya, ia menuntut penjelasan dari Ravi dan Ravi menceritakan semuanya. Lila juga bertanya pada ibu calon suaminya, tapi ia mendapat jawaban yang sama.
Lila mendatangi rumah Andi. Kali ini Andi hanya diam dan justru istrinya yang berkata Andi adalah Awang, bukan siapapun sampai ia pingsan. Andipun meminta Lila berhenti mendatanginya dan bahwa semua sudah berakhir, lalu ia membawa istrinya ke rumah sakit.
Lila akhirnya mengerti kalau Andi telah memilih Icha. Iapun memutuskan itulah yang terbaik. Ia tetap memilih untuk menikahi Ravi.
Di hari pernikahannya. Walaupun sedih, Lila senang melihat orangtuanya tampak berbahagia karena akhirnya Lila menikah. Sambil dirias, Lila menonton televisi dan melihat berita sebuah kebakaran besar terjadi di rumah sakit tempat Icha dirawat. Ia langsung berlari menuju rumah sakit tanpa memperdulikan teriakan keluarganya.
Sementara Andi tidak tahu yang menimpa istrinya, ia sibuk meratap dan menyesal karena harus melepaskan Lila. Dia berada di rumahnya. Ia tahu dari Dira yang mengabarkan kalau Rumah sakit tempat Lila dirawat mengalami kebakaran besar. Ia langsung menuju ke tempat itu. Saat melihat Ravi yang berpakaian lengkap, ia jadi bingung dan bertanya. Andi kaget saat tahu kalau Lila berada di tengah-tengah kebakaran. Tanpa pikir panjang, Andipun ikut masuk ke dalam gedung yang terbakar.
Lila berhasil menemukan Icha yang sudah setengah pingsan. Icha menyuruhnya pergi, tapi Lila malah menggendongnya dengan paksa. Icha akhirnya tak kuat lagi tepat ketika Andi datang. Ia berterima kasih dengan Lila yang bersedia meminjamkan Andi padanya, ia juga meminta maaf karena telah membuat Andi harus merelakan gadis yang dicintainya demi dirinya yang sakit-sakitan. Icha pun menghembuskan nafasnya dalam pelukan Andi dengan rasa terima kasih.
Andi dan Lila pun kembali menyatukan hati mereka. Tapi karena sudah terkepung asap, Lila pun sudah hampir menyerah. Andi meminta Lila tetap berjuang karena cinta mereka tak boleh berakhir seperti itu. Mereka bahu membahu saling membantu keluar dari kebakaran. Tepat ketika tabung gas meledak dan menghancurkan gedung, Lila dan Andi berhasil keluar. Keduanya pun sama-sama pingsan.
Ketika terbangun, Andi langsung mencari Lila. Ia menemukan Lila masih belum sadar. Andi tak mau jauh-jauh dari gadis yang ia cintai. Ia terus berada di samping Lila, sampai gadis itu bangun dan membuka matanya.
Ravipun datang. Meskipun patah hati, tapi ia sadar Lila lebih mencintai Andi. Iapun telah merelakan Lila ketika melihat gadis itu keluar dari gedung yang terbakar bersama Andi. Tapi Ravi sempat meninggalkan tinju pada Andi dan berharap Andi mengingatnya bahwa ada seorang pria yang akan menghajarnya kalau Andi menyakiti Lila lagi.
Tak sampai satu bulan kemudian, Andipun menikahi Lila dalam acara sederhana. Dan hadiah pernikahan dari Lila adalah kue buatannya yang berasa ajaib. Meskipun begitu, sekali lagi Andi mau memakannya dengan hati senang membuat keluarganya juga penasaran ingin mencoba. Bersama-sama semua merasa mau muntah setelah makan, Lila justru memandang suaminya penuh cinta. Itulah orang yang kucintai, yang mau menikmati makanan tidak enak buatanku tanpa ragu. Dan tak seorangpun bisa menukar Andiku lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar