1)Jelaskan pandangan saudara tentang kontribusi agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa!
Islam memiliki dan mengajarkan beberapa prinsip yaitu prinsip persatuan dan persaudaraan, prinsip perdamaian, prinsip persamaan, prinsip tolong-menolong, prinsip kebebasan (memeluk agama dan berpendapat), prinsip musyawarah. Islam telah mengajarkan semua prinsip tersebut kepada umat Islam sebagai kontribusi agar bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan dan prinsip-prinsip tersebut tercantum dalam ayat-ayat Al Qur’an.
2)Di antara prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Al-quran untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah prinsip persamaan, persatuan dan tolong-menolong. Jelaskan maksud masing-masing prinsip tersebut!
Prinsip persamaan
Prinsip persamaan dalam ajaran Islam tercantum dalam beberapa ayat Al Qur’an seperti Al A’Raaf 189, Az-Zumar 6, Al Fathir 11, Al Mu-min 67, Al Mu-minuun 12-14, An Nisaa’ 1, dan juga telah ditegaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW . Karena asal usul seluruh manusia itu sama, maka pada prinsipnya semua manusia itu sama, tak ada kelebihan baik dari warna kulit, ras ataupun kekayaannya. Prinsip ini diajarkan agar umat Islam dapat melanjutkan kehidupannya dengan baik. Namun, bukan berarti seragam dalam segalanha sehingga kehilangan jati diri masing-masing. Tetap ada batas-batas tertentu untuk menjalani kehidupannya dan semuanya diatur dengan baik dalam Al Qur’an.
Prinsip tolong-menolong
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain dan sifat ketergantungan ini adalah sesuatu yang tak bisa dilepaskan begitu saja. Makanya sikap saling tolong-menolong menjadi prinsip utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Islam mengajarkan prinsip tolong menolong dalam kebaikan sebagaimana tercantum dalam beberapa ayat seperti Al Ashr 1-3 dan AL Maidah 3.
3)Musyawarah adalah salah satu cara yang sangat dianjurkan oleh agama Islam dalam memecahkan masalah yang timbul dalam masyarakat. Bagaimana pandangan Islam tentang musyawarah dan apa kaitannya dengan usaha mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa?
Musyawarah berasal dari bahasa Arab musyawarah yang merupakan bentuk isim masdar dari kata kerja syawara, yusyawira. Quraish Shihab menjelaskan bahwa kata tersebut pada awalnya bermakna dasar mengeluarkan madu dari sarang lebah. Makna ini kemudian berkembang sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain termasuk pendapat. Kata-kata ini ditujukan untuk hal-hal yang baik. Dalam Al Qur’an, kata syawara dengan segala perubahannya tertuang sebanyak empat kali. Tiga yang terakhir terkait dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, sedangkan yang lain diberikan penjelasan secukupnya.
Dalam Al Qur’an Surah Ali Imran 159 dijelaskan bahwa ada tiga sifat secara berurutan yang diperintahkan Allah SWT untuk dilaksanakan sebelum bermusyawarah yaitu berlaku lemah lembut, tidak kasar dan tidak berhati keras. Dan setelah bermusyarawah, adalah sikap memberi maaf. Karena dalam bermusyawarah, tidak selalu mencapai hasil maksimal, maka harus tetap menjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT dengan memohon ampun. Jika telah tercapai kesepakatan, maka harus memiliki tekad bulat dalam mewujudkan hasil kesepakatan tersebut.
Musyarawah itu penting, karena bisa menjadi cara untuk mencapai kesepakatan bagi perbedaan pendapat. Contoh Ayat Ali Imran 139 jelas mengajarkan urutan-urutan penting yang harus dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Contoh tersebut penting untuk diikuti oleh seluruh umat Islam, agar mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Jelas perbedaan tidak dapat dihindari, tapi melalui pandangan Islam yang menerapkan prinsip musyawarah maka perbedaan tersebut bisa tetap dijembatani dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar