Setiap tahun saya membuat kue kering yang diambil dari resep-resep online. Namun, setelah mencoba beberapa kali, satu hal yang sudah pasti adalah menyesuaikan dengan selera pribadi jauh lebih sulit dibandingkan mencari resep kue kering yang bertaburan saat mencarinya di Google.
Beberapa resep yang ditawarkan di salah satu media sosial khusus resep ternyata tak satupun yang sesuai dengan selera keluarga. Rasanya kurang pas. Untungnya setiap kali mencoba sebuah resep baru, saya selalu mencari resep dengan jumlah jadi setoples lebih sedikit saja.
Setelah mencari ke sana ke mari, akhirnya pilihan resep saya justru jatuh pada blog JTT atau justtryandtaste.com yang memberikan penjelasan rinci mengapa dan kenapa harus melakukan berbagai langkah pembuatannya. Dengan cara yang benar-benar detil, resep kue kering yang saya pilih yaitu resep kue nastar dan resep kue mawar spuit berhasil mengundang selera anak-anak. Bahkan ketika saya baru selesai memasak setoples, tinggal setengahnya saja yang masih utuh. Meski ada satu langkah yang tidak dilakukan karena terburu-buru yaitu mendiamkannya dalam kulkas selama satu jam dan membuat kue kering nastar menjadi lebar ketika dipanggang, namun rasanya telah membuat keluarga, termasuk keluarga yang mendapat kiriman kue tersebut di hari Lebaran, menyukainya.
Sedangkan untuk resep lainnya yaitu kue putri salju, saya memilih untuk mengikuti resep kue kering putri salju dari diahdidi.com. Sama seperti JTT, Mbak Diah Didi juga menguraikan penjelasan yang rinci sehingga pemula seperti saya dapat mengikutinya dengan lancar. Tapi karena kue ini adalah favorit saya dan saya sangat suka kue putri salju yang diisi, maka saya memilih untuk membuat dengan kue putri salju yang diisi dengan kacang. Tapi saya juga membuat versi cetakan yang seluruh bahannya dicampur jadi satu. Karena hasilnya berbentuk cantik, maka versi cetakan ini saya bagikan ke teman dan saudara di hari Lebaran. Tentu saja, hasilnya tak mengecewakan.
Tapi yang paling membanggakan tentu saja ketika saya berhasil membuat kue kering kastangels, yang juga saya ambil resepnya dari JTT. Meski baru pertama kali memakai keju edam, tapi hasilnya tidak seasin seperti yang biasa saya temui. Oh ya, untuk kastangels, saya kurang suka jika terlalu asin. Inginnya berasa lebih gurih. Dan rasa itulah yang menjadi hasil akhir kue kastangels yang saya buat mengikuti resep JTT.
Pengalaman membuat kue kering sendiri tanpa bantuan pihak luar seperti tahun-tahun sebelumnya, dan hanya membuat dalam jumlah pas untuk dibagi-bagikan pada keluarga dan teman-teman di hari Lebaran telah membuat saya memiliki resep favorit sendiri. JTT dan Mbak Diah benar-benar satu selera dengan saya karena telah memberikan resep yang benar-benar disukai keluarga. Resep kue kering favorit keluarga.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar