Kala ketika sendiri…
Ada saat dimana aku terkenang sesuatu
Dada terasa berat, nafas terasa tersendat
Sosok gadis kecil itu, dari masa lalu
Kutarik nafas dalam-dalam, mengenang hari-hari yang dilewati gadis kecil itu
Ia takut, tapi tak pernah sebutkan
Ia kuatir, tapi tak pernah berkata
Ia gentar, tapi tak pernah gemetar
Semua ia sembunyi jauh di dalam sudut hati, berharap tak satupun orang tahu
Tiada beban kala ia bicara, tersenyum, dan tertawa
Gadis kecil pemberani dengan mata besar yang selalu ceria
Tak ada yang tahu...
Sendiri ia menangis, sepi ia mendesah
Rindu pelukan keluarga, yang entah ada dimana
Masalah bagian dari hari-harinya, semua ia selesaikan
Bingung landa setiap waktunya, semua ia rasakan
Dalam kesendirian, tanpa keluh kesah.
Sampai tubuh kecilnya tak lagi sanggup bertahan
Suatu saat ia menangis, tersedu sedan dalam hening malam,
merindu kasih yang menghangatkan jiwa
meronta dan bertanya, sampai kapan ia harus sendirian
Dari dingin dan kejamnya dunia.
Tapi ia hanya memeluk sepi... tiada siapapun bersamanya
Aku ingin bilang padanya, pada Gadis Kecil dari masa lalu
Usah kau risau tentangmu. Tak apa kau menangis, tapi jangan bersedih karena sepi.
Tak apa kau meneteskan airmata, tapi jangan kau lara dan sakit hati
Aku ingin memelukmu, membisikkanmu kekuatan
Hai, gadis kecil. Tumbuhlah menjadi perempuan yang tegar karena itulah takdirmu.
Cintamu akan menggenggam orang-orang yang akan selalu bersamamu
Kasihmu akan menghangatkan jiwa-jiwa yang kesepian
Sayangmu akan menemani mereka yang menangis dalam duka.
Hapus airmata berharga itu, jangan biarkannya habis terkuras tanpa guna...
Biarkannya mengalir nanti,
Ketika kau terharu karena bahagia, ketika kau terkesima karena bangga, ketika kau bersyukur karena cinta
Duhai gadis kecil dari masa lalu,
Jangan pernah menghukum dunia, jangan pernah marah pada siapa yang mendera deritamu
Jangan menyesali yang kau alami, jangan terluka karena sakit tiada henti.
Suatu hari nanti, kau tersenyum mengenangnya,
Bersyukurlah...
Allah bersamamu, menguatkanmu dengan halangan, memupukmu dengan hambatan, menyirammu dengan kesulitan
Demi hidup nanti.
Agar kau menghargai semua perjuangan, semua yang kau dapatkan....
Aku memelukmu dari masa depan, kau terlalu berharga untuk merasa derita
Ini hanya satu bagian penting yang dilewatkan sebelum...
Bertemu makna kehidupan di akhir penantian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar