Suatu hari saya bertanya pada suami mengapa ia membedakan perlakuan pada beberapa orang di dekatnya, padahal mereka adalah saudara-saudarinya?
Jawaban Ayah:
Kalau dua orang berdoa pada Allah SWT, mana kira-kira yang dikabulkan? Yang sering sholat dan selalu ingat padaNya, atau yang hanya ingat padaNya ketika sedang susah?
Kalau dua orang berdoa pada Allah SWT, mana kira-kira yang dikabulkan? Yang sering sholat dan selalu ingat padaNya, atau yang hanya ingat padaNya ketika sedang susah?
Saya : Tentu saja yang sering sholat dan selalu ingat padaNya, dong…
Ayah : Nah, begitu pula manusia sebagai hamba Allah. Mana yang duluan ditolong? Orang yang selalu menjaga silaturahmi atau orang yang hanya datang saat perlu?
Saya : yaaaah, yang selalu menjaga silaturahmi laaah. Tapi kan mereka sering telepon.
Ayah : Mengapa gerakan sholat tak pernah berubah?
Saya : Karena gerakan sholat itu kan sudah ada aturannya sejak zaman dulu saat Islam diajarkan. Lah apa hubungannya dengan silaturahmi toh yah?
Ayah : Begitu pula silaturahmi. Silaturahmi itu aturannya mata bertemu mata, tangan bertemu tangan. Seperti sholat, silaturahmi juga diajarkan dari awal seperti itu. Kenapa? karena ada lima indera manusia, kelima mencerminkan apa yang dirasakan dan apa yang tercermin di hatinya. Sesuatu yang tak mungkin diwakili hanya dengan suara.
Jadi…. Menjaga silaturahmi untuk menjaga dirimu di saat susah nanti itu penting, Saudara-saudariku. Dan Islam mengajarkan bahwa saudara atau saudari bukan hanya mereka yang berkaitan darah, tapi mereka yang menjadi saudara seimanmu… Dunia luas, dan siapapun yang menjaga silaturahmi dengan orang-orang di sekelilingnya, tidakkan pernah hidup susah.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar