Pada tanggal 25 Februari 2012, sekolah putra saya SDIT Al Muddatsiriyah mengadakan kunjungan edukatif yang telah dijadwalkan. Kali ini tak seperti biasa, saya mengawal kepergian putra saya itu bergantian dengan ayahnya. Sebenarnya dari pihak sekolah tidak menyediakan kendaraan untuk orangtua agar anak-anak mandiri (selalu seperti itu), namun karena ada beberapa teman sesama ibu kebetulan masih punya tempat di mobilnya, maka saya bisa menumpang secara dadakan.
Maka meski tanpa persiapan apapun tanpa kamera atau alat rekam lain, dan hanya membawa ponsel pinjaman punya Cindy, saya nekad mendampingi putra tercinta yang baru saja sembuh dari sakit. Saya menumpang mobil teman yang melalui jalan tol jagorawi, masuk dari tol dalam kota Jakarta ke arah Taman Mini Indonesia Indah, lalu keluar di gerbang tol Cibubur. Taman Lalu Lintas berada di area Bumi Perkemahan Wiladatika, Cibubur kurang lebih 100 meter dari pintu masuk. Kami hanya membayar Rp. 6000/org dewasa.
Ternyata suasana cukup sepi karena tak ada pengunjung lain selain dari murid-murid SDIT Al Muddatsiriyah. Saat tiba kami disambut dua orang Bapak Polisi yang ramah namun cukup mampu menenangkan anak-anak yang agak liar kalau sudah berada di alam bebas.
Mereka dibawa ke ruang terbuka untuk mengenal beberapa aturan rambu-rambu lalu lintas lengkap dengan alat peraganya. Sebelumnya pak Polisi melakukan foto bersama dengan para murid, laki-laki dulu lalu anak perempuan bersama guru-gurunya. Selama sesi teori dilangsungkan, kami para orangtua murid langsung menuju pelataran tengah dimana ada gazebo, lengkap dengan tempat duduk dan toko kecil yang menjual makanan, beberapa ayunan yang kondisinya masih bagus-bagus, serta sebuah balon playground. Harga makanan juga tak terlalu mahal, hanya berbeda sekitar 10-20% dari harga biasa.
Sesi pengenalan rambu-rambu secara teori itu berlangsung sekitar 30 menit. Setelah itu anak-anak akan dibawa berkeliling secara langsung melalui jalan-jalan kecil itu untuk mengulang kembali apa arti dari berbagai rambu-rambu lalu lintas yang ada. Seluruh areal memang disulap menjadi seperti contoh jalan-jalan raya lengkap dengan rambu-rambu, halte, tempat ibadah, dan beberapa stasiun semua dalam bentuk miniatur.
Setelah berakhir di miniatur stasiun kereta, anak-anak dibawa berkeliling dengan mobil yang akan memutari seluruh areal taman. Ada 4 taman yang ada di Taman Lalu Lintas, Taman Ibu Kasur, Taman Ki Hajar Dewantara dan dua lagi saya tak bisa mendengar penjelasan si supir. Tapi anda bisa bertanya-tanya pada supir yang membawa kendaraan itu kalau memerlukan informasi.
Seluruh acara selesai tepat pukul 11.30. Dengan riang, anak-anak menyantap bekal makan siang yang telah dibagikan pihak sekolah. Sementara saya dan beberapa ibu-ibu lain memilih ikut menikmati suasana dengan membeli tiket Rp. 2000 untuk naik mobil yang tadi dinaiki anak-anak. Saat berkeliling itulah saya melihat beberapa pohon singkong tumbuh subur dan nampak segar. Dan seperti biasa, kami sepakat meminta izin yang empunya tempat untuk memetiknya. Maka jadilah kami para ibu sibuk berbagi daun singkong muda.
Sementara anak-anak diajak Para Bapak Polisi bermain sepeda yang harus bayar lagi, mulai dari Rp. 3000 - Rp. 15.000. Anak saya memilih mobil gokart kecil yang memang sudah diincar dari tadi, sewanya Rp. 10.000,-. Adiknya ikut menumpang beberapa saat, lalu si abang menikmati permainan itu hingga waktu istirahat selesai dan harus kembali berkumpul. Tak lama setelah mengabsen nama para peserta kunjungan, kamipun kembali ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar