Kalau ditanya apa rahasia menikah awet hampir 20 tahun dengan seseorang yang berbeda usia hampir 13 tahun seperti Ayah, maka saya akan tertawa sendiri. Gak tahu... saya juga bingung. Pernikahan kami berlangsung seperti air mengalir. Seperti baru kemarin saya menerima ajakannya untuk ikut kemanapun dia akan pergi dan seperti baru kemarin juga saya mengucapkan kata ya atas janji yang ia berikan.
Sempat sih dengan sok tahu saya berkata bahwa sebuah pernikahan akan sukses kalau ada komunikasi antara keduanya. Benar sekali sangat benar... sampai saya menjumpai banyak kasus perceraian yang menurut para pasangan tersebut, mereka juga sudah berusaha berkomunikasi. Lalu apa yang menyebabkan seseorang bisa begitu bahagia melewati kehidupan pernikahannya bersama seseorang?
Belakangan saya menyadari sesuatu... Ternyata selain kami berdua, ada orang-orang yang menjadi penyebab mengapa kami bisa selalu berkomunikasi, bisa selalu menyatukan pikiran dan sesekali berdebat untuk mengerti bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang salah.
Tanpa saya sadari juga, bahwa hidup di masyarakat, berusaha untuk menjadi bagian dari hubungan sosial budaya membawa pengaruh yang baik untuk hubungan saya dengan Ayah. Begitu juga Ayah.
Begitupun ketika saya belajar untuk memandang segala hal tidak hanya dari sudut keuntungan. Membeli sesuatu, meski tak dibutuhkan, jika bisa meringankan beban bawaan seorang pak tua yang berjualan adalah bagian dari pelajaran itu. Tanpa disadari, saya belajar untuk mengurangi beban suami tercinta untuk tak meminta yang terlalu berat untuk diwujudkan.
Juga saat saya berbicara dengan lembut pada orang yang lebih tua dan memilih mengalah pada mereka yang muda dengan emosi jiwa, itulah saat saya belajar untuk memahami situasi yang terjadi sebelum bertindak. Tanpa disadari, saya mempelajari dulu situasi sebelum berlaku seperti perempuan muda yang ingin dimanja atau tangguh dan gigih di hadapan suami.
Maka proses belasan tahun menuju penghujung awal 20 tahunan kebersamaan, adalah sebuah proses panjang dari belajar memandang segalanya dari berbagai sudut. Dengan proses belajar dalam kehidupan, itulah saat kita sedang berusaha untuk mempertahankan pernikahan.
Jadi kalau Anda ingin mewujudkan pernikahan yang awet. Perbanyak sedekah dengan orang-orang di sekeliling. Sedekah harta, sedekah ilmu bahkan sedekah kebaikan adalah kunci yang akan membuka rezeki untuk menyelesaikan masalah yang mungkin nanti terjadi. Sedekah juga mengajarkan seseorang untuk semakin membuka pintu hatinya, meringankan dari keinginan yang tak masuk akal.
Belajarlah berkomunikasi tak hanya dengan keluarga di rumah, termasuk suami tapi juga dengan mereka yang hidup di lingkungan yang lebih luas. Doa mereka yang merasa beruntung memiliki Anda sebagai saudara, teman, dan sahabat yang akan memberi cahaya dan berkah pada rumah tangga.
*****
Foto oleh : dreamstime.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar