31 Maret 2014

Road to Fira's Bday Party : Pasar Asemka

Dear My Lovely Diary...

Hari ini akhirnya diantara kesibukan yang makin bikin galau dan bikin galau dan bikin galau....akhirnya bisa juga men-checklist salah satu rencana yang ada di agenda.

Oh ya... Karena dua minggu lagi Ade Fira akan berulang tahun, dan proposal 'budget'nya sudah diapprove Ayah, maka sudah waktunya saya memikirkan berbagai persiapan ulang tahun Ade.

Saya pengen di hari ulang tahun yang udah bisa dia ingat dan dia impikan, yang selama ini selalu jadi alasan yang baik untuknya menghabiskan makanan tanpa disuapin, pake baju tanpa dibantu dan berkali-kali menjadi anak yang baik, sebagai salah satu hari ulang tahunnya yang terbaik. Hari ulang tahunnya yang ke-lima, mengundang seluruh teman di TK termasuk kakak-kakak kelasnya.

Sebenarnya teman Ade sekelas terbatas, cuma 20 orang. Karena kelasnya memang dirancang tidak lebih dari 20 orang dengan tiga orang guru. Masalahnya, saya kenal hampir seluruh orangtua murid di sekolah dan Ade juga punya teman dari kelas-kelas lainnya. Kok ya rasanya gak fair kalau di hari Ade seharusnya bahagia, kami tidak mengajak teman-temannya juga untuk berbahagia?

Keputusan diambil. "Undang semua, tapi jangan mewah-mewah. Yang penting anak-anak senang!" Beuuuh Ayah pun dihujani kiss sama Fira


Tapi tapi... kalau nurutin ngundang semuanya, kan berarti harus ekstra hati-hati dalam penggunaan budget.
Nah saya hunting sana sini, akhirnya mengambil keputusan. Let's go to Asemka Market, Ayah!!!

Then... kami datang di hari yang salah 
Karena tanggal merah, tokonya banyak yang tutup terutama toko Blessing yang saya harap-harapin banget.
Mana ya ampun... Panasnya terik banget. Gosong!!! Untung Ade gak ikut, alamat banget dia rewel kalau sampai ikutan.

 Tapi ya untungnya yang di bawah jembatan, para pedagang kaki lima mampu mengusir kekesalan saya yang hampir gagal shopping. Kebetulan ada penjual tas, dan harganya lumayan miring. Bahkan yang dari online shopping, masih jauh banget deh bedanya. Kalau beli ratusan item, kerasa banget diskonnya.
Sebenarnya sih sempat juga mata yang kesilau ini melihat barang-barang 'unik dan lucu'.
Kalau belanja sama Kakak Cindy pasti asik banget nih. Tapi sayang... saya belanjanya sama Ayah. Tahu ajalah gimana rasanya belanja sama para Ayah?
Ekspresi itu seperti berkata 'Untuk apa sih beli gituan? Dimakan gak bisa ini!"

Akhirnya saya pikir, lebih baik beli yang penting-penting saja dulu. Seperti undangan dan sovenir, Kalau yang lain menyusul saja, toh masih ada dua minggu lagi. Kalaupun saya nanti tak sempat, kan masih ada toko deket rumah yang harganya juga cuma selisih sedikit. Agak mahal tapi yang belum terbeli hanya barang-barang pelengkap saja, jadi yaah, masih masuklah dengan angka batasan dari Ayah.

Setelah berputar-putar dua kali... akhirnya saya mulai kecapean. Panasnya itu ya Allah... benar-benar bikin muka terasa terbakar. Mau minum, haus banget. Tapi saya sedang puasa senin... Dan kalaupun dibatalkan saya juga ragu dengan minuman yang ada di sekitar pasar. Begini ini akibatnya kalau keseringan nonton televisi investigasi. Bawaannya curigaaan aja. Jadi sayang sama puasa, sayang sama badan... ya diterima aja deh panasnya, hausnya, teriknya...!

Ketika pulang... anak-anak menyambut dengan senang. Kakak dan Ade yang paling semangat bongkarin belanjaan Emak. Malah langsung dicoba-cobain cara bungkusnya nanti.

Sepertinya, saya sukses membuat Ade semangat menyambut ulang tahunnya.

Hayo!! Besok nyari apa lagi???