Banyak hal yang seharusnya saya ceritakan setelah hampir dua minggu tanpa supir. Ya... supir kami meminta izin untuk pulang kampung karena ibunya sakit keras dan ia ingin mengurus ibunya yang diyakini mungkin takkan bertahan lebih dari tiga bulan.
Dan dimulailah hari-hari yang tidak 'ringan' untuk saya dan suami. Minggu pertama, Ayah masih mau membantu dengan menjemput abang di sela-sela kesibukan kantornya. Tapi setelah minggu itu, Ayah pun keok karena tempat kerjanya kan jauh. Dia terkena flu dan tak mungkin meneruskan cara seperti itu. Saya pun turun tangan. Tapi malang, giliran Ade yang terkena flu dan demam hingga saya tak bisa bergerak ke mana-mana. Yang kasihan jadi Abang karena akhirnya ia sering terlambat pulang sekolah.
Tapi kalau tidak begitu, mungkin saya takkan belajar mengatur waktu agar semua kewajiban tetap bisa terselesaikan. Apalagi anak-anak sekarang tak suka makan makanan dari warung atau restoran, kecuali sedang dalam perjalanan. Saya masih belum tega melihat wajah kecewa anak-anak kalau saya memilih makanan warung untuk makan siang, jadi walaupun kadang kerepotan sendiri saya selalu mengusahakan untuk memasak. Maklumlah, tiga anak ini punya kesukaan yang berbeda bahkan juga si Ayah, jadi saya memasak pun selalu bermacam-macam walaupun porsinya lebih kecil.
Kakak yang suka apa aja yang penting rasanya gurih dan pedas, Abang yang tak suka nasi, tapi menggilai roti dan semua hal yang manis, Ade lebih suka gorengan dan sangat tak suka bawang, serta Ayah yang suka makanan khas Sunda yang berbumbu berat. Jadi jangan heran kalau saat berkunjung ke rumah saya, ada sup krim asparagus dgn courton yang berdampingan dengan sayur asam + ikan asin. Saya sendiri gak nyangka sekarang jadi bisa masak macem-macem gara-gara keluarga yang tak satu selera, bahkan ketika memilih mie instant aja. Hehe...
Satu yang paling penting adalah mereka benar-benar menikmati hidangan yang saya buat, meskipun untuk itu saya harus lari-lari antar pasar, rumah dan sekolah, saya harus menggunakan taktik 'perang' memesan by phone untuk mendapatkan ikan atau ayam yang segar, bahkan merelakan waktu istirahat yang amat minimal ini untuk keperluan anak-anak atau suami. Tapi seneng juga rasanya ketika Nenek datang dan bilang kalau saya agak kurusan. Entah apa yang dilihat Nenek, tapi tetap aja saya menikmati pujian itu sebagai semangat.
Keep Fighting!!!